TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pemilihan presiden ke-21 Korea Selatan, sejumlah selebriti ikut berpartisipasi dalam pemungutan suara awal yang digelar pada 29–30 Mei 2025. Bukan hanya menggunakan hak pilihnya, para selebriti Negeri Ginseng ini membagikan momen tersebut melalui media sosial.
Lewat unggahan mereka, para selebirti ini turut mengajak masyarakat untuk aktif dalam proses demokrasi sambil tetap menjaga netralitas, terutama dalam penampilan mereka yang bisa memicu interpretasi politis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
J-Hope BTS Gunakan Serba Hitam
Dilansir dari Allkpop, J-Hope BTS membagikan foto dirinya saat berada di tempat pemungutan suara di kawasan Oksu-dong, Seoul Timur. Dalam foto tersebut, ia mengenakan topi, masker, dan kaos serba hitam. Ia berdiri di samping papan penunjuk tempat pemungutan suara tanpa gestur atau simbol politis.
IU Tampil Natural dengan Pesan Singkat
Penyanyi sekaligus aktris IU mengunggah pesan melalui platform komunikasi penggemarnya, Berriz, pada 30 Mei. Ia menulis, “Aku sudah melakukan pemungutan suara awal kemarin. Hari ini masih bisa voting sampai jam 6 sore!!!” Disertai dengan fotonya yang tampil sederhana tanpa riasan, memakai topi berwarna netral dan kemeja kotak-kotak, IU memberikan contoh elegan bagaimana menyampaikan partisipasi tanpa perlu pernyataan eksplisit.
Lee Chae Yeon
Dalam unggahannya di media sosial pada 29 Mei, Lee Chae Yeon tampil dengan wrist brace (penyangga pergelangan tangan) berwarna biru. Untuk menghindari kesan mendukung warna politik tertentu, ia menyertakan foto dirinya memegang wadah berisi tomat ceri merah. “Aku tidak bisa ganti wrist brace, jadi aku netralisasi dengan cherry tomatoes,” tulisnya.
Kim Go-eun, Han Ye-ri, dan Komedian Cho Sae-ho
Aktris Kim Go-eun dan Han Ye-ri juga ikut membagikan momen pemungutan suara mereka dengan gaya kalem. Han Ye-ri mengenakan pakaian hitam-putih, dan Cho Sae-ho tampil sederhana dengan masker tanpa pose mencolok, menunjukkan kehati-hatian mereka terhadap aturan tidak tertulis tentang "no color, no gesture" yang banyak diikuti publik figur di Korea Selatan.
Lee Seung-hwan
Berbeda dari selebriti lain yang menjaga netralitas, penyanyi Lee Seung-hwan tampil dengan pakaian biru terang dan menunjukkan keberpihakannya secara terbuka. Ia sebelumnya memang dikenal vokal secara politik, termasuk dalam dukungannya terhadap proses pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol.
Korea Selatan akan menggelar pemilihan presiden 3 Juni 2025. Pemilihan kali ini mempertemukan dua tokoh dari spektrum politik yang berlawanan, yaitu Lee Jae-myung dari Partai Demokrat liberal dan Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat konservatif.
Lee Jae-myung, yang pernah kalah tipis dari Yoon pada Pilpres 2022, kini kembali maju sebagai kandidat terdepan. Ia menarik simpati besar setelah selamat dari percobaan penikaman dan secara konsisten menolak kebijakan darurat militer Yoon. Kampanyenya menekankan pertumbuhan ekonomi berbasis kecerdasan buatan dan budaya populer, serta posisi diplomatik yang lebih seimbang antara AS dan Tiongkok.
Namun, Lee masih menghadapi ketidakpastian hukum. Mahkamah Agung baru-baru ini membatalkan putusan bebas atasnya dalam kasus dugaan pernyataan palsu saat kampanye 2022. Meski sidang ulang ditunda hingga pasca-pemilu, jika dinyatakan bersalah, Lee bisa kehilangan kursi parlemen dan dilarang mencalonkan diri selama 10 tahun.
Kim Moon-soo, mantan menteri ketenagakerjaan dalam pemerintahan Yoon, menjadi kandidat konservatif resmi setelah melewati konflik internal di partainya. Ia mengundurkan diri dari jabatannya dan menyatakan pencalonannya karena "panggilan rakyat." Kim berjanji menciptakan lapangan kerja baru dan memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi negara. Meski menentang pemakzulan Yoon, Kim mencoba menarik dukungan dari basis pemilih konservatif yang kecewa.