Serba-serbi Gala Dinner Prabowo Menyambut Macron

1 day ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menggelar santap malam resmi atau gala dinner menyambut kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025 malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pantauan Tempo di lokasi, gala dinner mulai sejak pukul 09.15 WIB. Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih hadir seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Keuangan Sri Mulyani; Menteri Koordinator Bidang Hukum, dan Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra.

Hadir pula Menteri ESDM Bahlil Lahadalia; Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani; Menteri Luar Negeri Sugiono; dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Mereka tampak mengenakan jas biru tua dan kemeja putih dengan dasi biru muda.

Prabowo Ajak Peserta Gala Dinner Angkat Gelas untuk Kesehatan Macron

Dalam gala dinner itu, Prabowo mengajak peserta gala diner angkat gelas untuk kesehatan Macron. Prabowo datang ditemani Didit Prabowo. Keduanya datang bersama Macron dan istrinya, Brigitte Macron. 

Empat orang itu kemudian berjalan di atas karpet biru muda yang menjadi alas lantai ruangan itu. Mereka kemudian menyalami sejumlah anggota Kabinet Merah Putih dan delegasi Prancis. 

Setelah momen itu selesai, mereka kemudian duduk di meja makan dengan taplak berwarna putih. Di atas meja makan itu, sudah terdapat alat makan dan rangkaian bunga di tengahnya. Meja makan berbentuk bulat itu dikelilingi sembilan kursi. 

Prabowo dan Macron duduk bersebelahan menghadap panggung. Brigitte Macron dan Didit Prabowo duduk di sebelah kiri Prabowo. Sedangkan, Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, duduk di sebelah kanan Macron. 

Gala dinner pun dimulai. Dalam sambutannya, Prabowo mengatakan pemerintah Indonesia dan Prancis telah melakukan diskusi yang intensif dan produktif pada hari ini. Kedua kepala negara berkomitmen untuk terus bekerja sama.

Kepala Negara RI mengajak peserta gala dinner untuk mengangkat gelas minum untuk kesehatan Macron dan istri. Dia kemudian meneriakkan kejayaan Indonesia dan Prancis. "Viva la France, Viva la Indonesia (Hidup Prancis, Hidup Indonesia)," kata Prabowo. 

Baca artikel selengkapnya di sini. 

Macron Sebut Banyak Seniman Prancis Kepincut Budaya dan Keindahan Indonesia

Presiden Emmanuel Macron menuturkan banyak seniman Prancis yang terinspirasi budaya dan keindahan Indonesia saat menghadiri jamuan makan malam di Istana Kepresidenan, Jakarta, 28 Mei 2025.

Di hadapan Presiden Prabowo Subianto, Macron memuji keramahan dan sambutan masyarakat Indonesia dalam lawatannya. Menurut dia, kedekatan Prancis dan Indonesia bukan suatu kebetulan. Ia menuturkan meski ibu kota Prancis dan Indonesia terpisah jarak 12 ribu kilometer, keduanya terhubung oleh sejarah dan takdir.

“Buktinya, selama dua abad, para pelancong dan seniman, pengusaha dan peneliti tidak pernah berhenti mengagumi negara Anda,” kata Macron saat gala dinner di Istana Kepresidenan, Jakarta, 28 Mei 2025.

Macron menyebut sederet sastrawan, komponis musik, hingga fotografer terkenal Prancis. Misalnya, penyair terkenal Arthur Rimbaud yang menceritakan berkeliling Kota Semarang, Tuntang hingga Salatiga. Kemudian komponis musik romantik Claude Debussy yang tertarik mendengar gamelan Sunda pada perayaan 100 tahun Revolusi Prancis di Paris pada 1889. 

“Dia mendapatkan inspirasi darinya untuk menghembuskan suara puisi kepulauan Anda ke dalam musik Barat,” ujar Macron.

Selengkapnya di sini

Emmanuel Macron Sampaikan Pepatah Bahasa Indonesia di Depan Prabowo

Emmanuel Macron menyampaikan pepatah Indonesia "sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit" di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam jamuan makan malam di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025 malam.

Menurut Macron, persahabatan pemerintah Prancis dan Indonesia sedikit demi sedikit akan terus menguat. Pepatah tersebut disambut Prabowo dengan senyuman dan tepuk tangan. 

"Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit, seperti kata pepatah Indonesia, 'sedikit demi sedikit, seiring berjalannya waktu, akan menjadi bukit.’ Dan sedikit demi sedikit dari tahun demi tahun persahabatan kita telah tumbuh menjadi semakin tinggi," kata dia di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025.

Baca selengkapnya di sini

Eka Yudha Saputra dan Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Pengurus Sekolah Swasta Keberatan atas Putusan MK Ihwal Pendidikan SD-SMP Gratis

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |