CANTIKA.COM, Jakarta - Pemakaian sunscreen telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berlalu sudah masa-masa kulit putih pucat, losion kental seperti lem, dan formula yang perih dan terbakar. Sunscreen dari masa ke masa terasa ringan, bercahaya, dan benar-benar nyaman untuk diaplikasikan dan diaplikasikan ulang—bayangkan serum susu, pewarna cair, dan pelembap berembun dengan SPF bawaan . Intinya, alasan "rasanya menjijikkan dan lengket" sudah tidak ada lagi.
Namun, terlepas dari gelombang sunscreen baru yang praktis ini, orang-orang masih mengabaikan SPF. Menurut survei oleh American Academy of Dermatology , 37 persen orang dewasa Gen-Z hanya memakai tabir surya ketika disuruh orang lain. Yang lebih mengkhawatirkan, survei tersebut menemukan lebih dari separuh orang dewasa Gen-Z tidak menyadari efek negatif dari sengatan matahari, seperti peningkatan risiko kanker kulit atau penuaan dini (misalnya kerutan dan bintik hitam).
Bagi generasi yang terobsesi dengan produk perawatan kulit, tabir surya belum sepenuhnya populer. Jadi apa penyebabnya? Saya menyalahkan banjir mitos di media sosial yang mempertanyakan keamanan tabir surya, keyakinan (yang sangat keliru) bahwa tabir surya hanya untuk hari-hari di pantai, atau anggapan bahwa riasan Anda yang mengandung SPF sudah cukup (padahal tidak). Misinformasi ini menghalangi orang-orang untuk menggunakan apa yang disepakati oleh para dokter kulit sebagai langkah paling penting dalam rutinitas perawatan kulit apa pun, terlepas dari usia, jenis kulit, atau warna kulit.
Jadi, mari kita serukan bersama: sunscreen itu aman, efektif, dan tak terbantahkan. Bukan hanya pertahanan terbaik Anda melawan kanker kulit, tetapi juga rahasia menjaga kulit tetap sehat, merata, dan bercahaya dalam jangka panjang. Tidak percaya? Simak saja apa yang dikatakan oleh dokter kulit bersertifikat Alexis Stephens, MD, dan Heather Rogers, MD.
Amankah memakai tabir surya setiap hari?
Memakai tabir surya setiap hari tidak hanya aman, tetapi juga sangat dianjurkan. Bahkan di hari berawan dan Anda mungkin tidak melihat matahari, Anda tetap dapat terdampak kerusakan akibat sinar matahari, percayalah! "Tabir surya merupakan alat penting untuk melindungi kulit kita dari sinar UV yang berbahaya, mencegah penuaan dini, dan mengurangi risiko kanker kulit," kata Dr. Rogers.
"Meskipun ada kekhawatiran yang semakin meningkat tentang keamanan bahan-bahan tabir surya tertentu, penting untuk memisahkan bukti ilmiah dari misinformasi. Intinya: tabir surya apa pun lebih baik untuk kulit Anda daripada tidak memakai tabir surya sama sekali," jelasnya.
Apakah tabir surya terserap ke aliran darah
Tabir surya mineral (formula dengan seng oksida atau titanium dioksida) berada di atas kulit untuk menangkis sinar UV dan tidak terserap ke dalam aliran darah. Namun, tabir surya kimia (formula dengan avobenzone, homosalate, atau oxybenzone) akan meresap ke dalam kulit saat dioleskan.
"Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal American Medical Association menunjukkan bahwa ketika kita mengoleskan tabir surya ke seluruh tubuh, kita menyerap lebih banyak bahan kimia aktif ke dalam darah daripada yang sebelumnya kita duga atau identifikasi aman," jelas Dr. Rogers. Namun, ini bukan alasan untuk panik, juga bukan berarti tabir surya kimia pada dasarnya buruk bagi kita. "FDA telah meminta perusahaan tabir surya untuk melakukan pengujian tambahan guna menunjukkan bahwa bahan-bahan ini aman pada kadar yang lebih tinggi, dan studi tersebut sedang berlangsung," kata Dr. Rogers.
Apakah tabir surya kimia aman?
"Ada beberapa kekhawatiran tentang filter kimia tertentu seperti oksibenzon karena potensi aktivitas hormonalnya dalam studi laboratorium. Namun, kadar yang digunakan dalam tabir surya jauh lebih rendah daripada yang diteliti secara terpisah, dan badan pengatur seperti FDA terus mengevaluasinya," kata Dr. Stephens. "Yang penting untuk diketahui adalah bahwa bahan-bahan ini masih diizinkan dalam SPF karena belum ada bukti pasti yang menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut berbahaya jika digunakan dalam tabir surya," kata Dr. Stephens.
"Beberapa bahan tabir surya kimia, terutama oxybenzone, telah menimbulkan kekhawatiran karena potensi dampak lingkungan, seperti pemutihan karang, yang menyebabkan pelarangan di wilayah tertentu," kata Dr. Rogers.
Dr. Rogers juga menunjukkan bahwa "istilah seperti 'tidak beracun' dan 'kecantikan bersih' sering digunakan dengan cara yang menyiratkan bahwa tabir surya kimia berbahaya, meskipun kurangnya bukti ilmiah. Jika Anda memiliki tabir surya kimia yang Anda sukai, silakan terus menggunakannya, tetapi jika filter kimia membuat Anda tidak nyaman, jangan khawatir, kamu selalu dapat memilih formula mineral (alias fisik).
Pilihan Editor: 8 Area yang Kerap Terlupakan dari Sunscreen, Menurut Dokter Kulit
COSMOPOLITAN
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika