Top 3 Islami: Amalan Mudah tapi Pahalanya Setara Haji dan Umrah, Simak Buya Yahya - Ustadz Khalid Basalamah

7 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Tiap umat Islam pasti merindukan bisa beribadah haji. Pahalanya luar biasa dan merupakan rukun Islam.

Akan tetapi, karena berbagai alasan, ibadah haji kini bukanlah hal mudah. Ada berbagai persoalan selain biaya. Yakni, antrean panjang yang mengular hingga berpuluh tahun.

Tapi jangan khawatir. Ada amalan yang pahalanya setara dengan haji dan umrah yang bisa dilakukan. yakni sholat subuh berjamaah di masjid.

Ulasan Ustadz Khalid Basalamah mengenai keutamaan sholat subuh berjamaah yang setara dengan pahala haji dan umrah menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (15.3.2025).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah kenapa pada Ramadhan keuangan semakin boros? Buya Yahya mengungkap fakta ini.

Sementara, artikel ketiga yang juga populer yaitu cerita wonderkid Barcelona, Lamine Yamal yang mengaku puasa Ramadhan tak mengganggu performanya saat bermain.

Selengkapnya mari simak Top 3 Islami.

Simak Video Pilihan Ini:

Viral Spanduk Penolakan FPI di Cilacap

Promosi 1

1. Ini Amalan Kurang Sejam tapi Dapat Pahala Setara Haji dan Umrah, Kata Ustadz Khalid Basalamah

Haji dan umrah di Tanah Suci merupakan ibadah dambaan setiap muslim. Ibadah ini tidak hanya memerlukan niat, tapi juga perlu kesiapan baik secara materi, mental, maupun fisik. Karenanya, untuk haji diwajibkan bagi orang yang mampu menjalankannya dan umrah dihukumi sunnah.

Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah mengungkap satu amalan yang nilai pahalanya setara haji dan umrah. Menurutnya, waktu pengerjaan amalan ini tidak sampai sejam dan dapat dilakukan setiap hari. 

Amalan yang dimaksud adalah sholat Subuh berjamaah di masjid, berdzikir hingga terbit matahari, lalu menunaikan sholat dua rakaat. Hal ini sebagaimana hadis yang diceritakan oleh Anas ibn Mâlik Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ 

Artinya, “Barangsiapa yang sholat Subuh berjamaah, kemudian ia duduk – dalam riwayat lain: ia menetap di masjid – untuk berdzikir kepada Allâh sampai matahari terbit, kemudian ia sholat dua rakaat, maka ia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna. [HR at-Tirmidzi, II/481 no.586 dan dinilai sebagai hadits hasan oleh Syaikh al-Albâni dalam Silsilah al-Ahâdîtsish Shahîhah, IX/189 no. 3403, dan Misykatul Mashâbîh, I/212 no. 971, dan Shahîhut Targhîb wat Tarhîb, I/111 no. 464].

Selengkapnya baca di sini

2. Makan Hanya Dua Kali Sehari di Bulan Ramadhan, Kok Pengeluaran Malah Naik? Buya Yahya Soroti Kebiasaan Ini

Bulan Ramadhan seharusnya menjadi momen pengendalian diri, termasuk dalam pola konsumsi. Namun, kenyataannya, pengeluaran banyak keluarga justru meningkat selama bulan suci ini. Fenomena ini menjadi sorotan pendakwah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya yang mengajak umat untuk merenungkan esensi ibadah puasa.

Dalam realitas sehari-hari, umat Islam menjalankan puasa dengan menahan makan dan minum sejak fajar hingga terbenam matahari. Seharusnya, ini berarti jumlah konsumsi berkurang. Namun, yang terjadi justru sebaliknya—pengeluaran rumah tangga cenderung melonjak saat Ramadhan.

Buya Yahya menyoroti kebiasaan ini sebagai sesuatu yang kontradiktif. Ramadhan seharusnya menjadi kesempatan untuk menghemat, karena waktu makan hanya dua kali sehari, yaitu saat sahur dan berbuka. Namun, banyak keluarga justru menghabiskan lebih banyak uang dibanding bulan-bulan lainnya.

Menurutnya, ada kesepakatan tak tertulis di antara para kepala rumah tangga bahwa pengeluaran Ramadhan meningkat drastis. Padahal, secara logika sederhana, seharusnya biaya yang dikeluarkan lebih sedikit karena frekuensi makan berkurang. Hal ini menunjukkan adanya pola konsumsi yang berlebihan di masyarakat.

Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube @albahjah-tv, Buya Yahya mengingatkan bahwa Ramadhan seharusnya menjadi momen untuk menabung. "Kalau dalam satu bulan biasa pengeluaran Rp1 juta, maka dalam bulan Ramadhan seharusnya cukup Rp700 ribu karena makannya hanya dua kali sehari," ujarnya.

Namun, kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Banyak orang yang merasa perlu menghadirkan hidangan istimewa saat berbuka dan sahur. Kebiasaan ini kemudian menjadi budaya yang terus diwariskan, hingga akhirnya dianggap wajar meskipun bertentangan dengan prinsip kesederhanaan dalam Islam.

Selengkapnya baca di sini

3. Jalani Puasa di Tengah Kompetisi, Wonderkid Barcelona Lamine Yamal Sebut Performanya Tak Terganggu

Bintang muda Barcelona Lamine Yamal jadi salah satu pesepak bola yang tetap tekun menjalankan ibadah puasa di tengah bergulirnya musim kompetisi.

Laporan Telegrafi mengungkap pemain asal Spanyol berusia 17 tahun itu bahkan sempat berbuka puasa saat pertandingan melawan Benfica di Liga Champions, beberapa waktu lalu.

Yamal pun kini terang-terangan berbagi kisah soal rutinitasnya berpuasa selama Ramadan 2025.

Wonderkid Barcelona menganggap dirinya sebagai sosok religius, sehingga sama sekali tak keberatan bangun pagi untuk sahur dan menunaikan ibadanya.

"Saya orang yang beriman dan saya cukup sehat untuk menjalankan puasa," ucap Lamine Yamal, dilansir dari Telegrafi.

"Saya bangun pukul 5 pagi untuk berdoa dan minum, karena itu akan membantu tubuh saya tetap terhidrasi sepanjang hari," tambah pemain internasional Spanyol.

Selengkapnya baca di sini

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |