Tanggapan Budayawan Betawi Soal Pramono Tak Mau Ondel-ondel Mengamen

1 day ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Budayawan sekaligus sastrawan Betawi, Yahya Andi Saputra, mengatakan pemanfaatan ondel-ondel untuk mengamen sudah lama dilakukan oleh seniman tradisional. Pernyataan itu merespons Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo yang tidak ingin ondel-ondel digunakan untuk mengamen.

Menurut Yahya, seniman ondel-ondel sudah mengamen sejak masa penjajahan Belanda. "Ngamen itu merupakan salah satu upaya bagi seniman tradisional merawat keseniannya, merawat identitasnya, memelihara kebutuhan kesehariannya," kata Yahya melalui pesan singkat pada Jumat, 30 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yahya berujar para seniman diperbolehkan mengamen oleh pemerintah karena tidak mengganggu ketertiban umum. Mereka, kata Yahya, juga mengeri fungsi dan simbol ondel-ondel. "Mereka sesuai pakem, tidak mengganggu ketertiban, aman, (mengamen) sesuai tempat-tempat yang ditentukan dan jam serta hari yang ditentukan."

Meski demikian, Yahya menilai saat ini ada pengamen ondel-ondel yang tidak memahami nilai budayanya. Dia menyebut para pengamen itu sebagai oknum yang merusak citra ondel-ondel di mata masyarakat.

Orang-orang itu, kata Yahya, hanya memanfaatkan ondel-ondel untuk bertahan hidup di Kota Jakarta dan tidak mempelajari keseniannya. "Ini enggak menghargai kesenian tradisional dan merusak citra kearifan lokal," ucap Yahya.

Maka dari itu, Yahya telah sejak lama mengingatkan oknum pengamen tidak memanfaatkan ondel-ondel untuk mengemis. Dia menyebut kegiatan itu menghina dan merusak nilai kebudayaannya.

Meski begitu, karena ada seniman ondel-ondel tradisional yang juga mengamen, Yahya berujar pemerintah harus melakukan kajian sebelum melarang kegiatan tersebut. Gubernur, kata Yahya, perlu mencari solusi yang tepat dan tidak hanya asal melarang.

Jika ada seniman ondel-ondel yang mengamen hingga mengganggu ketertiban umum, Yahya menilai mereka perlu ditertibkan agar lebih rapih. "Kalau oknum mengamen, kudu dibina dan diberi pelatihan skill yang lain," ucap Yahya.

Gubernur Jakarta Pramono Anung sebelumnya mengatakan, tidak ingin kesenian ondel-ondel digunakan untuk mengamen. Menurut dia, kebudayaan Betawi itu harus dirawat dengan baik. ”Saya ingin ondel-ondel tidak digunakan untuk mencari mengamen. Tetapi betul-betul dirawat dengan baik,” kata Pramono di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.

Mantan Sekretaris Kabinet ini mengatakan, budaya ondel-ondel harus tetap lestari. Pelaku kesenian ondel-ondel perlu diberi penghargaan. Dia berniat untuk membantu 42 Sanggar di Jakarta yang melestarikan ondel-ondel.

Ke depan, politikus PDIP ini akan membuat regulasi untuk membantu pelaku kesenian supaya bisa tetap mempertahankan ondel-ondel. Dia berharap, ondel-ondel tidak dijadikan untuk mencari uang dengan cara mengamen.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |