CANTIKA.COM, Jakarta - Ketika kita menghadapi kebutuhan seksual atau bercinta, kita mencoba membayangkan apa yang mungkin dipikirkan pasangan kita. Atau kita kembali pada norma gender seperti, "Perempuan memang punya hasrat yang lebih rendah, kan?" Atau seorang pria mungkin merenung, "Pasanganku mengeluh tidak merasa seksi dan menjadi korban masalah citra tubuhnya.
Namun, ada satu alasan krusial mengapa hubungan seks terhenti dan jarang dibahas, yaitu bagaimana hubungan seks dimulai dengan kata lain, inisiasi seksual. Tips mengajak pasangan bercinta seperti akan diulas berikut ini semoga bisa menjadi solusi.
Mari kita mulai dengan melihat alasan orang memulai hubungan seks. Kebanyakan orang akan berkata, "Tentu saja untuk berhubungan seks!" Tapi tunggu dulu: Bagi kebanyakan orang, tujuannya bukan hanya untuk membuat pasangan berhubungan seks, tetapi juga untuk membuat pasangan kita ingin berhubungan seks, dan pada saat yang sama seperti kita.
Jika kamu ingin pasangan menginginkan seks, kamu harus tahu apa yang memicu api erotisnya. Pasangan Anda mungkin menolak ajakan kamu bukan karena mereka tidak ingin berhubungan seks dengan Anda, tetapi karena mereka tidak ingin seks dimulai pada waktu tertentu, atau dengan cara tertentu.
Konselor dan Terapis Seks, Petra Zebroff telah bertanya kepada ribuan laki-laki dan perempuan dalam hubungan jangka panjang untuk berbagi pengalaman mereka dengan inisiasi seksual, bagaimana mereka menyukainya, apa yang membuat mereka bergairah, dan apakah mereka puas dengan bagaimana seks diinisiasi dalam hubungan mereka saat ini.
Banyak orang tidak senang dengan cara pasangannya memulai seks. Pahamilah bahwa setiap orang berbeda dalam hal bagaimana mereka ingin memulai seks. Jangan berasumsi: Penelitian menunjukkan bahwa banyak orang hanya memiliki sedikit gambaran tentang apa yang cocok untuk pasangan mereka (MacNeil & Byers, 2005), dan yang lainnya salah tentang minat pasangan mereka terhadap seks (Muise dkk., 2016).
Misalnya, kita terlalu sering berasumsi bahwa pasangan kita tidak tertarik padahal sebenarnya tertarik, atau bahwa mereka suka memulai seks dengan cara yang sama seperti kita: "Jika saya terangsang saat berciuman, maka pasangan saya pasti juga terangsang saat berciuman." Ini adalah kesalahan besar, dan mengungkap hambatan tersembunyi untuk memulai hubungan seksual yang sukses—yaitu, jika kamu tidak tahu apa yang disukai pasangan kamu.
Tidak mengherankan jika banyak dari kita tidak tahu preferensi awal pasangan kita. Lagipula, bagi kebanyakan orang, topik seks sulit untuk dibicarakan. Namun, dalam hubungan jangka panjang, hal itu sangat penting untuk dibicarakan jika kamu ingin menikmati seks yang berkualitas.
Nasihat era Venus dan Mars mengajarkan kita untuk memperlakukan semua perempuan secara setara—terutama dalam hal asmara. Namun, para peneliti dan terapis seks menemukan bahwa dalam hal seks, peran gender tidak mencerminkan keseluruhan cerita. Misalnya, meskipun beberapa perempuan melaporkan terangsang oleh "asmara" stereotip, mereka merupakan minoritas; lebih banyak lagi yang terangsang oleh hal-hal lain, seperti "didorong ke dinding" dalam luapan gairah.
Laki-laki juga distereotipkan sebagai sosok yang "berorientasi pada visual dan tindakan", padahal, pada kenyataannya, kami menemukan bahwa banyak dari mereka lebih menyukai hubungan emosional, seperti romansa.
Jadi, bagaimana cara mengetahui gaya inisiasi pasangan? Dalam mempelajari preferensi inisiasi seksual puluhan ribu anggota, baik pria maupun wanita, kami menemukan tiga titik umum yang membuat pasangan mengalami kebuntuan. Untuk memudahkan memulai, kami telah mengidentifikasi tiga pertanyaan yang dapat Anda ajukan kepada pasangan untuk mengatasi kebuntuan umum: Tanyakan: “Apakah kamu lebih suka menjadi…?
Ada perbedaan yang jelas antara pembicara dan sentuhan. Beberapa orang senang menerima ajakan seks yang jelas dan verbal; bagi mereka, berbicara adalah bentuk foreplay. Yang lain tidak bergairah dengan kata-kata; mereka lebih suka terangsang dengan sentuhan ringan di kulit, pelukan, atau ciuman yang lama.
Beberapa orang suka menunjukkan kartu mereka, dengan permintaan atau saran langsung yang tidak menyisakan ruang untuk kesalahpahaman: "Kamu sedang ingin?" atau "Ayo tidur sekarang!" Namun, yang lain akan merasa pendekatan langsung seperti itu mengejutkan, dingin, atau tiba-tiba. Sebaliknya, mereka akan membicarakan preferensi mereka untuk permainan rayuan, dengan godaan atau rayuan halus yang memungkinkan mereka untuk membangkitkan suasana hati.
Seseorang mungkin ingin mengantisipasi, memikirkan atau merencanakan kejadian tersebut seiring dengan perkembangan gairahnya, sementara yang lain mendapati gairah mereka meledak ketika mereka terkejut. Orang-orang ini sering berbicara tentang "spontanitas": Apakah kamu ingin saya memberi tahu Anda "peringatan" bahwa saya sedang memikirkan seks, atau kamu ingin terkejut?
Ajukan pertanyaan-pertanyaan ini kepada pasangan dan dengarkan jawabannya dengan saksama. Cari tahu apa yang benar-benar "memancarkan" gairahnya, dan ajakan kamu akan lebih mungkin diterima. Dan jangan khawatir jika kamu berdua memiliki perbedaan dalam cara memulai seks. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat menambah bumbu yang kita dambakan dalam hubungan jangka panjang.
Dalam jangka pendek, Petra menawarkan beberapa solusi untuk dilema perbedaan ini: Berkreasilah dan temukan cara untuk membuat gaya inisiasi pasangan kamu menjadi erotis atau lakukan secara bergiliran saja.
Pilihan Editor: Setelah Bercinta, Perempuan atau Laki-laki yang Lebih Cepat Tertidur?
PSYCHOLOGY TODAY
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika