TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin berisi tentang mundurnya Elon Musk dari DOGE. Dalam wawancara dengan CBS News, Elon Musk mengaku kecewa dengan kebijakan Donald Trump dan memilih untuk berfokus mengurus bisnisnya.
Berita lain dari top 3 dunia adalah Arab Saudi yang membantah akan melegalkan minuman beralkohol di negara tersebut. Berikut berita selengkapnya:
Dalam wawancara kepada CBS di program CBS Sunday Morning, Elon Musk menyebutkan alasannya mundur sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah, atau DOGE. "Sejujurnya, saya kecewa melihat tagihan belanja besar-besaran yang justru meningkatkan defisit anggaran, bukan hanya menguranginya, dan merusak pekerjaan yang dilakukan tim DOGE," kata Musk.
Komentar Musk membuatnya berseberangan dengan Trump, yang telah memperjuangkan paket belanja besar-besaran. Undang-undang tersebut — yang masih perlu disahkan Senat — akan memperpanjang pemotongan pajak tahun 2017 yang menjadi ciri khas Trump. Selain itu belanja keamanan perbatasan bakal naik, diberlakukannya persyaratan kerja pada Medicaid, dan mencabut kredit pajak energi bersih.
Simak di sini selengkapnya.
2. Pejabat Arab Saudi Buka Suara Soal Pencabutan Larangan Alkohol
Seorang pejabat Arab Saudi buka suara ihwal laporan media yang mengatakan kerajaan tersebut, akan mencabut larangan terhadap alkohol yang telah berlaku selama 73 tahun. Dilansir dari NDTV, pejabat tersebut membantah akan mencabut alkohol yang merupakan minuman haram bagi umat Muslim.
Laporan tersebut, yang dimuat oleh beberapa media internasional setelah muncul di sebuah blog tentang anggur minggu lalu, mengatakan bahwa otoritas Saudi berencana mengizinkan penjualan alkohol yang terkendali. Larangan dicabut saat negara tersebut bersiap menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Laporan itu tidak menyebutkan sumber informasi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan tersebut memicu perdebatan daring yang sengit di kerajaan konservatif tersebut. Raja Salman dari Arab Saudi adalah penyandang gelar Penjaga Dua Masjid Suci, tempat paling dihormati umat Islam di Mekkah dan Madinah.
Baca selengkapnya di sini.
3. Alasan Elon Musk Tinggalkan Pemerintahan Trump
Elon Musk secara terbuka menegaskan kembali komitmennya terhadap Mars, kendaraan listrik, dan robotika setelah tahun yang penuh gejolak dalam sorotan politik. Pada Rabu, 28 Mei 2025, Musk mengonfirmasi bahwa ia akan meninggalkan pemerintahan Donald Trump.
Namun ia akan tetap menjadi salah satu penasihat luar yang paling berpengaruh bagi Presiden Trump. Dengan mengurangi keterlibatannya dalam politik, Musk berusaha untuk mendapatkan kembali kredibilitasnya yang hilang selama masa jabatannya yang kontroversial di Washington, Axios melaporkan.
Upaya ini dilakukan pada saat yang menantang: baik SpaceX maupun Tesla telah mengalami kerusakan reputasi yang signifikan selama setahun terakhir, dengan Tesla secara khusus mengalami protes keras dan penurunan penjualan yang tajam, yang sebagian besar disebabkan oleh aktivisme politik Musk. Terlepas dari kemunduran ini, Musk tampak realistis tentang pekerjaan yang akan datang dan telah mulai menjauhkan diri dari Trump dalam serangkaian wawancara yang jarang terjadi selama beberapa hari terakhir. Lihat di sini selengkapnya.