Top 3 Islami: Dzikir agar Rezeki Lancar dari Habib Umar bin Hafidz, Maksiat di Bulan Ramadhan Apakah Dosanya Dilipatgandakan?

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Rezeki tiap orang telah tertakar. Namun begitu, para alim bersepakat, ada rezeki yang atas izin Allah bisa diusahakan atau tergantung pada bagaimana usaha si manusia.

Maka itu, rezeki lancar dan berkah selalu menjadi idaman. Bagi umat Islam, kecukupan rezeki adalah fasilitas untuk semakin mendekat dengan-Nya.

Penjelasan Habib Umar bin Hafidz mengenai dzikir agar rezeki melimpah menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (14/3/2025).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah pertanyaan yang kerap muncul, apabila berbuat maksiat di bulan Ramadhan, apakah dosanya juga dilipatgandakan, sebagaimana pahala berbuat kebaikan?

Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu hukum mengonsumi makanan dari tetangga nonmuslim untuk berbuka puasa, seperti dijelaskan oleh Ustadz Khalid Basalamah.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

Simak Video Pilihan Ini:

Spektakuler, Penampakan Video Udara Kebakaran Kilang Balongan Indramayu

Promosi 1

1. Dzikir agar Rezeki Lancar dari Habib Umar bin Hafidz, Amalkan di Bulan Ramadhan

Pada prinsipnya, Allah SWT sudah memberikan kepastian akan rezeki masing-masing makhluk-Nya. Tidak perlu khawatir soal rezeki karena Dia sudah siapkan sesuai takarannya kepada hamba-hamba-Nya.

Namun demikian, bukan berarti adanya jaminan Allah SWT itu membuat kita santai, hanya menunggu rezeki datang tanpa ada usaha. Sebagai muslim, kita harus menjemput rezeki dengan berbagai cara yang halal.

Selain bekerja, ikhtiar menjemput rezeki dapat diperkuat dengan melakukan amalan-amalan tertentu. Muslim dapat membaca dzikir yang pernah diijazahkan oleh Habib Umar bin Hafidz saat berkunjung ke Indonesia untuk mengisi tabligh akbar di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya pada 2023 lalu.

Dzikir agar rezeki lancar dari Habib Umar ini termasuk pendek. Muslim dapat mengamalkannya setiap hari. Namun perlu diingat, di samping mengamalkan dzikir ini, muslim tetap berikhtiar dengan bekerja.

Apa amalan dzikir agar rezeki lancar yang pernah dibagikan Habib Umar tersebut? Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Selengkapnya baca di sini

2. Berbuat Maksiat di Bulan Ramadhan, Apakah Dosanya juga Dilipatgandakan sebagaimana Pahala?

Ramadhan hadir sebagai momen untuk kembali menyegarkan hati dan jiwa, memusatkan perhatian hanya kepada-Nya, dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Di bulan berkah ini menjadi kesempatan bagi kita untuk melakukan banyak amal kebaikan. Sebab salah satu keistimewaan Ramadhan yang tidak dimiliki bulan lainnya adalah nilai pahala yang dilipatgandakan.

Sholat sunnah yang biasanya dilakukan dengan sederhana, akan mendapatkan pahala luar biasa ketika dilakukan di bulan suci ini. Membaca Al-Qur'an, berdoa, berdzikir, bersedekah, semuanya mendapatkan ganjaran pahala yang jauh lebih besar daripada biasanya.

Bahkan, amalan-amalan kecil yang dilakukan dengan niat yang ikhlas, dapat menjadi sebab peningkatan derajat di sisi Allah. Keistimewaan ini memberikan peluang bagi setiap individu untuk memaksimalkan ibadahnya dan meraih keberkahan yang melimpah.

Lantas, jika pahala dilipatgandakan selama bulan Ramadan, bagaimana dengan dosa apabila berbuat kesalahan atau maksiat? Berikut penjelasannya dikutip dari NU Online Jatim.

Selengkapnya baca di sini

3. Tetangga Nonmuslim Kasih Makanan untuk Berbuka Puasa, Bolehkah Dikonsumsi? Begini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Setiap hari, kita sering berinteraksi dengan orang-orang di sekitar. Terutama pada momen berbuka di bulan Ramadhan, menjadi ajang untuk bersilaturhami dan berkumpul bersama.

Terkadang, kita menerima makanan berbuka puasa dari berbagai sumber, termasuk dari tetangga atau pun teman nonmuslim. Dalam Islam, hubungan sosial dengan nonmuslim merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan dari prinsip hidup berdampingan secara harmonis.

Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk selalu bijaksana dalam menjalani kehidupan sosial dengan siapa pun, termasuk dengan mereka yang berbeda agama.

Dalam konteks ini, Ustadz Khalid Basalamah memberikan penjelasan penting mengenai hukum serta syarat-syarat yang harus diperhatikan ketika menerima dan mengonsumsi makanan berbuka yang diberikan oleh nonmuslim.

Beliau mengajak kita untuk dapat memahami aturan agama dengan baik sekaligus menjalani kehidupan sosial dengan penuh kedamaian dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Selengkapnya baca di sini

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |