Tren Celana Kulot 2025, Bolehkah Wanita Muslim Pakai Celana? Ini Kata Buya Yahya

6 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Celana menjadi salah satu item busana yang sering dipakai oleh wanita muslim. Para muslimah memilih celana demi memudahkan aktivitasnya. Salah satu celana yang sedang tren 2025 dan banyak digemari muslimah adalah celana kulot.

Celana kulot adalah celana yang memiliki potongan longgar dan lebar (paralel) pada bagian kaki kiri dan kanan. Celana kulot dipilih muslimah karena tidak memperlihatkan lekuk tubuhnya.

Namun demikian, celana kerap diidentikkan dengan pakaian laki-laki. Pertanyaannya, bolehkah wanita muslim memakai celana -apapun modelnya? Simak berikut penjelasan Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, wanita yang mengenakan celana panjang masih dianggap agak baik jika dibandingkan dengan celana pendek atau mengenakan rok tetapi mengumbar aurat.

"Seandainya kalaupun dia pakai celana, bajunya turun sampai pinggul, itu tingkat martabat masih lumayan," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Ahad (18/5/2025).

Saksikan Video Pilihan Ini:

Satu Keluarga Terseret Ombak Pantai Jetis, 2 Meninggal 1 Hilang Tenggelam

Model Celana yang Masih Boleh Dipakai Wanita Muslim

Celana panjang yang dimaksud tentunya bukan yang ketat hingga terlihat bentuk tubuhnya. Jika mengharuskan memakai celana karena kenyamanan aktivitas sehari-hari, maka pakailah celana yang ukurannya longgar dipadukan dengan baju yang potongannya turun melewati pinggul, setidaknya tepat diatas lutut, itu sudah cukup Islami.

"Pernah melihat bajunya wanita-wanita Pakistan atau laki-laki Pakistan, pun bajunya begitu. Jadi paling nggak, lekuk tubuhnya tidak terlihat," terang Buya Yahya.

Buya Yahya menyarankan agar wanita muslimah mengenakan busana yang sempurna, tentunya dilakukan secara bertahap.

"Kalau kamu ingin menyempurnakan maka sempurnakanlah dengan baju yang betul-betul longgar sampai tidak terlihat lekuk tubuh semuanya," tutur Buya Yahya.

Buya Yahya mengingatkan jangan memaksa orang yang membuka aurat agar langsung mengenakan busana yang sempurna. Ingatkan secara pelan, yang penting pastikan pada hatinya masih tertanam sebagai ahli syahadat.

"Jangan pandang orang langsung neraka, gak begitu. Kalau masih pake celana, kita doain semoga besok pakai baju yang bagus, pakai gamis yang panjang menutup aurat," ungkap Buya Yahya.

Kemudian Buya Yahya menjelaskan bahwa disunahkan kepada muslimah mengenakan celana panjang di bagian dalam rok atau gamis.

"Dianjurkan kenapa? Ya itu tadi, takut ada tersingkap, (setidaknya) masih ada (celana) yang menutup auratnya. Jadi kami himbau kepada adik-adik putriku disaat kalian pakai baju gamis panjang, di (bagian) dalam bisa pakai celana panjang," jelas Buya Yahya.

Soal Celana Pakaian yang Menyerupai Pria jika Dipakai Wanita

Kemudian Buya Yahya menjelaskan wanita yang berpakaian menyerupai kaum pria. Menurutnya, hal tersebut ada hukumnya lagi. "Memang banyak hukum nanti biar meraba-raba sendiri, adik-adik putri sendiri membuat peningkatan," terang Buya Yahya.

Jika memang benar pakaian itu khusus lelaki, lalu dipakai kaum wanita khawatir termasuk yang dijelaskan Rasulullah SAW. Dalam satu hadis Rasulullah SAW bersabda.

   لَعَنَ اللَّهُ الْمُتَشَبِّهِينَ بِالنِّسَاءِ مِنَ الرِّجَالِ وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِِّجَالِ (رواه البخاري)   

Artinya: “Allah melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki.” (HR Al-Bukhari).   

"Jika baju (pakaian) itu khusus untuk kaum laki-laki, hendaknya jangan kamu pakai. Kalau sudah pakai bagaimana? Bagi yang sudah benar, jangan rendahkan dia. Tapi yang masih pakai baju laki-laki, yuk minta kepada Allah agar Allah berikan hidayah, beri rezeki sehingga nanti bisa membeli baju yang bagus-bagus yang menutup aurat, baju panjang yang longgar. Aamiin," pungkas Buya Yahya.

Wallahu a’lam.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |