TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina akan mengirim delegasi ke Istanbul, Turki untuk putaran baru perundingan perdamaian langsung dengan Rusia pada Senin 2 Juni 2025, kata Presiden Volodymyr Zelensky.
Seperti dilansir Arab News, hal ini diungkapkan Zelensky meski Rusia menghantam Ukraina dengan serangan rudal yang menewaskan 12 tentara dan serangan drone terbesar dalam perang tiga tahun tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Zelensky mengatakan pada Ahad bahwa Menteri Pertahanan Rustem Umerov akan memimpin delegasi Ukraina. "Kami melakukan segalanya untuk melindungi kemerdekaan, negara, dan rakyat kami," kata Zelensky.
Pejabat Ukraina sebelumnya telah meminta Kremlin untuk memberikan nota kesepahaman yang dijanjikan, yang menetapkan posisinya untuk mengakhiri perang sebelum pertemuan berlangsung. Moskow mengatakan akan membagikan nota kesepahamannya selama perundingan.
Rusia meluncurkan jumlah pesawat nirawak terbesar di Ukraina sejak invasi skala penuh tiga tahun lalu, kata angkatan udara Ukraina pada Ahad. Mereka mengatakan 472 drone diluncurkan di atas Ukraina.
Pasukan Rusia juga meluncurkan tujuh rudal bersamaan dengan rentetan serangan drone, kata Yuriy Ignat, kepala komunikasi angkatan udara Ukraina. Sebelumnya pada Ahad, militer Ukraina mengatakan sedikitnya 12 personel militer Ukraina tewas dan lebih dari 60 lainnya terluka dalam serangan rudal Rusia terhadap unit pelatihan militer.
Serangan itu terjadi pada Ahad pukul 12:50 siang waktu setempat, kata pernyataan itu, menekankan bahwa tidak ada formasi atau perkumpulan massa personel yang diadakan pada saat itu. Sebuah komisi investigasi dibentuk untuk mengungkap keadaan di sekitar serangan yang menyebabkan hilangnya banyak personel, kata pernyataan itu.
Unit pelatihan itu terletak di belakang garis depan aktif sepanjang 1.000 kilometer, tempat pesawat pengintai dan penyerang Rusia dapat menyerang.
Pasukan Ukraina menderita kekurangan tenaga kerja dan mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk menghindari perkumpulan massa karena langit di garis depan dipenuhi dengan drone Rusia yang mencari target.
"Jika ditetapkan bahwa tindakan atau kelambanan pejabat menyebabkan kematian atau cedera prajurit, mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban secara ketat," kata pernyataan Angkatan Darat Ukraina.
Sementara itu, serangan drone Ukraina dilaporkan terjadi di wilayah Rusia pada Ahad, termasuk di wilayah Siberia Irkutsk, lebih dari 4.500 kilometer di sebelah timur Moskow.
Ini adalah pertama kalinya drone Ukraina terlihat di wilayah tersebut, kata Gubernur setempat, Igor Kobzeva, yang menekankan bahwa drone tidak menimbulkan ancaman bagi warga sipil.
Serangan drone lainnya juga dilaporkan terjadi di wilayah Ryazan Rusia dan wilayah Arktik Murmansk. Tidak ada korban yang dilaporkan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Ahad bahwa mereka telah menguasai Desa Oleksiivka di wilayah Sumy di Ukraina utara. Pihak berwenang Ukraina di Sumy memerintahkan evakuasi wajib di 11 permukiman lainnya pada Sabtu karena pasukan Rusia terus maju di wilayah tersebut.
Berbicara pada Sabtu, kepala militer Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengatakan bahwa pasukan Rusia memfokuskan upaya ofensif utama mereka pada Pokrovsk, Toretsk dan Lyman di wilayah Donetsk, serta wilayah perbatasan Sumy.