Waktu Maghrib 2: Karakter Para Pemeran

4 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Rapi Films akan meluncurkan sekuel Waktu Maghrib 2. Film ini disutradarai oleh Sidharta Tata, diproduseri oleh Gope T. Samtani, dan skenario ditulis oleh Khalid Kashogi, Bayu Kurnia, dikutip dari Antara. Film Waktu Maghrib 2 dijadwalkan tayang di bioskop pada 28 Mei 2025. Film ini dibintangi Omar Daniel, Anantya Kirana, Sulthan Hamonangan, Ghazi Alhabsyi, Muzakki Ramdhan, Sadana Agung, Nopek Novian, Bagas Pratama Saputra, dan Fita Anggriani.

Dalam sekuel film ini, tokoh Adi yang sebelumnya tampil sebagai anak-anak kini telah tumbuh dewasa. Dengan pengalaman masa lalunya menghadapi teror serupa, Adi berusaha untuk membantu anak-anak di Giritirto yang kini menjadi sasaran baru dari kekejaman jin Ummu Sibyan. Berbekal pengetahuan dan kenangan kelam yang pernah dialami, Adi mencoba menghentikan teror tersebut sebelum makin banyak korban.

Pemeran Waktu Maghrib 2

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Omar Daniel memerankan tokoh Adi dewasa. Waktu Maghrib 2 melanjutkan kisah mencekam yang terjadi 20 tahun setelah peristiwa mengerikan di Jatijajar. Teror kembali terjadi, namun menyasar desa baru bernama Giritirto. Sosok gaib yang dikenal sebagai jin Ummu Sibyan kembali muncul, menebar ketakutan dan ancaman terhadap anak-anak desa. "Kalau fisik, tetap perlu ada persiapan. Syuting horor tuh pasti harus siap-siap buat pulang pagi,” kata Omar, pada Senin, 5 Mei 2025.

Aktor Muzakki Ramdhan sebagai Endro. Ia salah satu tokoh baru yang muncul di film Waktu Maghrib 2. Endro digambarkan sebagai tokoh yang mudah emosi tapi setia kawan. Muzakki menyampaikan bahwa film Waktu Maghrib 2 di antaranya menunjukkan pentingnya anak mengikuti anjuran orang tua. "Yang pasti sih jangan macam-macam kalau waktu maghrib, sakral, jangan aneh-aneh. Jangan bicara seenaknya, jangan ngeyel sama orang tua," katanya.

Plot Film

Yogo, Dewo, dan Wulan dengan lima anak lainnya terlibat keributan di pertandingan bola antara pemain inti dan cadangan. Setelah kalah dalam keributan mereka bergegas pulang pada waktu magrib. Sepanjang perjalanan mereka menyumpahi tim inti sepak bola agar terkena musibah. Sikap mereka tanpa diketahui telah membangkitkan petaka seperti kejadian di Jatijajar. Di tengah hutan dan malam yang dingin, Ummu Sibyan merasuki salah satu dari mereka untuk memburu nyawa anak-anak tanpa ampun.

Anantya Kirana pemeran Wulan merupakan salah satu tokoh utama yang mengalami kerasukan. Ia mengikuti workshop sling demi adegan yang mengharuskan tubuhnya terangkat dan jatuh dalam posisi tidak biasa. “Ada juga adegan aku kayak jatuh, tapi badanku lurus begitu. Jadi, kayak hampir kena tanah tapi tegak badannya,” katanya.

Ia menuturkan bahwa sekitar 70 persen dari perannya adalah adegan kesurupan. Proses pendalaman karakter berlangsung singkat, hanya sekitar tiga hingga empat hari saat proses pembacaan naskah. “Cukup sulit. Tapi seru banget,” tuturnya. 

Karakter Adi

Omar mengatakan sutradara Sidharta Tata memberinya kebebasan dalam membentuk karakter Adi. "Karena memang jeda waktunya (cerita dalam film) cukup lama 20 tahun kemudian dari Adi kecil ke Adi dewasa," kata Omar. Ia merinci, karakter Adi kali ini lebih banyak bergulat dengan trauma masa kecilnya. Ia karakter pekerja keras dan berusaha untuk melupakan masa lalunya yang kelam. 

Adinda Jasmine,  Raden Putri Alpadillah Ginanjar turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Waktu Maghrib 2 Tayang 28 Mei, Siap Hadirkan Teror Lebih Brutal

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |