Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda ragu dengan keaslian emas yang hendak dibeli? Membedakan logam mulia tersebut asli dan palsu memang perlu ketelitian. Banyak metode yang bisa digunakan untuk membedakannya, baik secara manual maupun dengan bantuan teknologi.
Ketidaktahuan membedakan emas asli dan palsu tentu dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mempelajari cara-cara yang tepat dalam mengidentifikasi emas asli agar terhindar dari penipuan.
Dari ciri fisik seperti warna, berat, tekstur hingga uji coba menggunakan magnet dan cairan asam, semua akan dibahas secara detail. Selain itu, kita juga akan membahas penggunaan teknologi seperti aplikasi CertiEye untuk verifikasi keaslian emas Antam. Dengan panduan lengkap ini, Anda akan lebih percaya diri dalam berinvestasi emas atau membeli perhiasan emas.
Artikel ini akan membahas berbagai cara praktis dan akurat untuk memastikan emas yang Anda miliki atau ingin beli benar-benar asli, mulai dari pengamatan visual hingga penggunaan teknologi terbaru. Ketahui cara-cara ini sebelum tertipu.
Ciri-Ciri Fisik Emas Asli
Langkah pertama dalam membedakan emas asli dan palsu adalah dengan mengamati ciri-ciri fisiknya. Emas asli memiliki warna kuning keemasan yang khas, dengan kilau lembut dan konsisten. Warnanya cenderung lebih dalam dan hangat dibandingkan imitasinya.
Perhatikan juga beratnya, emas asli terasa lebih berat daripada logam lain dengan ukuran yang sama. Teksturnya halus dan bebas dari ketidakrataan yang mencolok. Jangan lupa periksa tanda atau cap kadar kemurnian, misalnya "750" untuk emas 18 karat atau "999" untuk emas 24 karat.
Emas asli juga tidak berkarat atau berubah warna meskipun terkena air atau udara dalam jangka waktu lama. Sifat magnetisnya juga penting; emas murni tidak bersifat magnetis. Jika tertarik magnet, kemungkinan besar itu bukan emas murni. Namun, perlu diingat bahwa beberapa ciri ini mungkin sulit diidentifikasi pada perhiasan yang telah diproses atau dicampur logam lain.
Metode lain yang bisa dicoba adalah menggosok emas dengan kain. Emas asli tidak akan berubah warna, sementara emas palsu berlapis mungkin luntur. Namun, metode ini tidak selalu akurat karena beberapa emas palsu memiliki lapisan yang sangat tahan lama. Mencium bau emas juga bukan metode yang andal, karena emas asli umumnya tidak berbau.
Pengujian Lebih Lanjut: Magnet dan Cairan Asam
Untuk lebih lanjut cara membedakan emas asli dan palsu, bisa menggunakan magnet. Emas asli bersifat non-magnetis dan tidak akan tertarik oleh magnet. Sebaliknya, emas palsu yang mengandung logam campuran seperti besi atau nikel akan bereaksi terhadap magnet. Ini menjadi indikator penting untuk membedakan keasliannya.
Metode lain adalah dengan menggunakan cairan asam nitrat atau cuka. Emas asli tidak akan bereaksi terhadap cairan tersebut. Sementara itu, emas palsu atau yang memiliki kadar campuran tinggi akan mengalami perubahan warna atau bahkan mengeluarkan gelembung kecil saat terkena asam. Namun, perlu diingat bahwa metode ini hanya memberikan indikasi awal, dan bukan jaminan mutlak.
Meskipun metode ini membantu, selalu ada kemungkinan kesalahan. Untuk hasil yang lebih akurat, diperlukan pengujian lebih lanjut dengan alat khusus atau sertifikasi dari lembaga terpercaya.
Verifikasi Keaslian dengan Teknologi: Aplikasi CertiEye
Bagi Anda yang ingin membeli emas Antam, aplikasi CertiEye dapat menjadi solusi praktis. Aplikasi ini memungkinkan verifikasi keaslian emas Antam dengan cepat dan mudah melalui pemindaian kode QR pada sertifikat atau kemasan CertiCard. Jika emas asli, aplikasi akan menampilkan 'ANTAM LM' dan 'AUTHENTICATED'.
Pastikan Anda mengunduh aplikasi CertiEye dari sumber resmi untuk menghindari aplikasi palsu. Periksa ulasan pengguna lain sebelum mengunduh untuk memastikan keamanannya. Penggunaan teknologi ini memberikan kepastian yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Aplikasi CertiEye merupakan contoh bagaimana teknologi membantu dalam memastikan keaslian emas. Namun, tetap penting untuk tetap waspada dan melakukan pengecekan dari berbagai sumber untuk menghindari penipuan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.