10 Sahabat Nabi Dijamin Surga: Kisah Iman, Pengorbanan dan Janji Allah

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Sahabat Nabi dijamin surga merujuk pada 10 sahabat Nabi Muhammad SAW dikenal dalam sejarah Islam sebagai golongan istimewa yang mendapat kabar gembira akan surga langsung dari Rasulullah. Mereka disebut ‘Asharah Mubasharah, yang berarti “sepuluh orang yang dijanjikan surga.”

Dalam pandangan Maulana Abu Bilal Muhammad Ilyas Attar Qadiri Razavi dalam Buku Sahabat Nabi Dijamin Masuk Surga, Dawat al-Islami, kedudukan mereka bukan hanya simbol penghormatan, tetapi juga bukti keteguhan iman dan perjuangan dalam menegakkan agama Allah bersama sahabat-sahabat Nabi SAW lainnya.

Pernyataan ini merujuk pada firman Allah dalam Surah Al-Hadid ayat 10 bahwa setiap sahabat, baik yang berjuang sebelum maupun sesudah penaklukan Makkah. Mereka dijanjikan al-husna (balasan terbaik), yakni surga.

Dalam Tafsir Al-Qur'an al-Adzim, Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini menegaskan keutamaan para sahabat yang lebih dahulu beriman, berinfak, dan berjihad sebelum Fathu Makkah (penaklukan Makkah). Mereka dianggap memiliki keimanan yang lebih kuat karena berjuang di masa-masa sulit ketika Islam masih lemah.

Namun demikian, Allah tetap menjanjikan balasan surga (al-husnā) bagi seluruh sahabat yang berjuang, baik sebelum maupun sesudah penaklukan tersebut.

1. Abu Bakar Ash-Shiddiq

Berikut ini adalah Sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga, sekaligus profil singkatnya.

Abu Bakar Ash-Shiddiq

Disebut sebagai sahabat paling utama, khalifah pertama, dan orang pertama yang membenarkan kerasulan Nabi.

Sebagai sahabat terdekat Nabi, Abu Bakar dikenal karena keteguhan imannya dan dukungannya dalam setiap perjuangan dakwah. Ia menemani Rasulullah SAW dalam hijrah ke Madinah dan mengorbankan seluruh hartanya untuk Islam.

Julukannya Ash-Shiddiq menunjukkan kejujurannya dalam membenarkan wahyu Allah. Ia wafat pada tahun 634 M dan dimakamkan di samping makam Nabi SAW di Madinah.

2. Umar bin Khattab

Umar dikenal tegas dan adil, menegakkan hukum Islam dengan kebijakan yang visioner.

Khalifah kedua setelah Abu Bakar dan dikenal dengan gelar Al-Faruq (pembeda antara hak dan batil).Umar adalah sosok pemimpin tegas, adil, dan berwibawa.

Di masa kepemimpinannya, wilayah Islam meluas hingga Persia dan Romawi Timur. Ia memperkenalkan sistem administrasi pemerintahan dan kalender Hijriah

Umar juga dikenal sederhana, sering turun langsung mengawasi rakyatnya. Ia wafat syahid pada tahun 644 M.

3. Utsman bin Affan

Dikenal sebagai dermawan besar yang membiayai dakwah dan penyusun mushaf Al-Qur’an, sekaligus menantu Rasulullah SAW.

Utsman adalah Khalifah ketiga dan menantu Rasulullah SAW yang menikahi dua putrinya, Ruqayyah dan Ummu Kultsum.

Utsman dikenal sangat dermawan; ia membiayai perang Tabuk dan membeli sumur Raumah untuk kaum muslimin. P

ada masa pemerintahannya, mushaf Al-Qur’an disusun dan disebarkan dalam satu standar bacaan. Ia wafat syahid pada tahun 656 M di Madinah akibat pemberontakan.

4. Ali bin Abi Thalib

Ali adalah keponakan sekaligus menantu Nabi, terkenal karena keberanian dan ilmunya.

Ali adalah orang pertama dari kalangan anak muda yang memeluk Islam.

Ia menjadi khalifah keempat dan salah satu ahli hukum Islam yang dihormati. Dalam banyak peperangan, Ali tampil sebagai panglima yang gagah berani. Ia wafat pada tahun 661 M akibat dibunuh saat shalat Subuh di Kufah.

5. Thalhah bin Ubaidillah

Thalhah adalah seorang pejuang gagah yang melindungi Nabi di Uhud hingga terluka parah.

Sahabat Quraisy dari Bani Taim yang dikenal karena keberanian dan kedermawanannya.Thalhah turut serta dalam banyak peperangan besar, termasuk Uhud, di mana ia melindungi Nabi hingga tangannya terluka parah.

Rasulullah SAW menyebutnya sebagai “Thalhah sang dermawan.” Ia gugur dalam pertempuran Jamal tahun 656 M dan dimakamkan di Basrah.

6. Zubair bin Awwam

Salah satu penunggang pedang terbaik Islam dan sepupu Nabi.

Dikenal juga sebagai sepupu Rasulullah SAW dan salah satu dari sepuluh sahabat yang dijanjikan surga.Zubair merupakan salah satu orang pertama yang memeluk Islam dan dikenal sebagai prajurit gagah yang tak gentar di medan perang.

Ia juga menjadi saksi perjanjian penting dalam sejarah Islam. Zubair gugur dalam peristiwa Jamal dan dikenang sebagai pejuang pemberani yang setia kepada Nabi.

7. Abdurrahman bin Auf

Saudagar sukses yang menginfakkan hartanya untuk Islam.

Sahabat kaya raya yang terkenal dermawan dan amanah. Abdurrahman adalah pedagang sukses yang menggunakan kekayaannya untuk membiayai perjuangan Islam, termasuk perang Tabuk.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ia akan masuk surga dengan merangkak karena banyaknya harta yang akan dihisab, menunjukkan besarnya tanggung jawab orang kaya yang saleh. Ia wafat di Madinah pada tahun 652 M.

8. Sa’d bin Abi Waqqash

Pemanah pertama dalam perang di jalan Allah.

Sa’d juga memimpin pasukan Muslim dalam perang Qadisiyyah yang menaklukkan Persia. Ia juga dikenal sebagai pendoa mustajab; Rasulullah SAW bersabda bahwa doanya tidak tertolak.

Sa’d meninggal dunia di usia tua di Madinah dan merupakan salah satu dari enam anggota dewan syura yang memilih khalifah setelah Umar.

9. Sa’id bin Zaid

Keturunan keluarga mulia, sahabat yang teguh membela kebenaran.

Sahabat dari suku Quraisy, keturunan keluarga mulia dan suami dari Fatimah binti Al-Khattab, saudari Umar bin Khattab.

Sa’id termasuk yang lebih awal masuk Islam dan ikut berjuang dalam banyak pertempuran besar. Ia dikenal sebagai sosok zuhud dan tidak haus jabatan.

Namanya disebut Rasulullah SAW dalam kelompok sepuluh sahabat yang dijamin surga. Ia wafat pada tahun 671 M di Madinah.

10. Abu Ubaidah bin al-Jarrah

Dijuluki Aminul Ummah, sosok yang sangat dipercaya Rasulullah SAW.

Abu Ubaidah dikenal karena kejujurannya dan kepemimpinannya yang lembut. Ia memimpin pasukan Islam dalam berbagai peperangan, termasuk di Syam.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Setiap umat memiliki orang kepercayaan, dan orang kepercayaanku adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah.”

Ia wafat akibat wabah Tha’un di Syam pada tahun 639 M.

Landasan Keimanan

Dalam jurnal Surga di Dalam Hadis, Dr. Ilyas Daud menjelaskan bahwa surga dalam hadis tidak hanya bermakna kenikmatan ukhrawi, tetapi juga cerminan kesempurnaan moral.

Para sahabat disebut layak mendapatkannya karena menjalani hidup dengan nilai iman, pengorbanan, dan kasih sayang yang bersumber dari ajaran Rasulullah SAW

Jaminan surga bagi para sahabat didasarkan pada hadis sahih yang diriwayatkan berbagai sumber. Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah mereka yang hidup pada zamanku, kemudian yang datang sesudah mereka.” (HR. Bukhari). Hadis ini menjadi dasar bahwa para sahabat merupakan generasi terbaik umat Islam.

Di antara mereka, ada 10 sahabat yang disebut secara khusus. Hal ini ditegaskan dalam hadis berikut,

أَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ، وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ، وَعُثْمَانُ فِي الْجَنَّةِ، وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ، وَطَلْحَةُ فِي الْجَنَّةِ، وَالزُّبَيْرُ فِي الْجَنَّةِ، وَعَبْدُ الرَّحْمٰنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الْجَنَّةِ، وَسَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ فِي الْجَنَّةِ، وَسَعِيدُ بْنُ زَيْدٍ فِي الْجَنَّةِ، وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي الْجَنَّةِ

Artinya: “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa’d bin Abi Waqqash di surga, Sa’id bin Zaid di surga, dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah di surga.” (HR. Tirmidzi).

Hadis ini dikenal sebagai Hadis al-‘Asharah al-Mubashsharah bil-Jannah, yakni hadis tentang sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.

Imam At-Tirmidzi menilai hadis ini hasan sahih, dan diriwayatkan pula dalam berbagai kitab hadis seperti Musnad Ahmad, Sunan Abu Dawud, serta Mustadrak al-Hakim.

Teladan untuk Umat

Dalam penjelasan Imam An-Nawawi dalam kitab Syarh Shahih Muslim, penyebutan nama-nama tersebut bukan berarti hanya sepuluh orang itu saja yang masuk surga, tetapi mereka adalah kelompok sahabat yang secara tegas disebutkan namanya oleh Rasulullah ﷺ sebagai penghuni surga, karena keimanan, pengorbanan, dan kesetiaan mereka terhadap Nabi serta dakwah Islam.

Sementara Imam Ibn Hajar al-‘Asqalani dalam Fath al-Bari menjelaskan bahwa penyebutan nama-nama ini bertujuan sebagai tazkiyah nabawiyyah, yakni pengakuan langsung dari Rasulullah atas kemuliaan pribadi mereka. Dengan kata lain, jaminan surga tersebut merupakan bentuk kesaksian Nabi terhadap kesempurnaan iman dan amal mereka.

Keutamaan mereka tidak hanya karena hubungan pribadi dengan Rasulullah, tetapi juga karena perjuangan nyata dalam menegakkan Islam.

Maulana Ilyas Qadiri menulis bahwa para sahabat adalah cahaya bintang bagi umat, yang setiap tindakannya menjadi pedoman kehidupan.

Dr. Ilyas Daud menegaskan bahwa kisah surga dalam hadis menggambarkan kemenangan moral manusia atas hawa nafsu. Para sahabat menampilkan teladan tentang keberanian, keikhlasan, dan kesabaran, nilai-nilai yang menjadikan mereka pantas menerima surga.

Surga, dalam konteks ini, adalah simbol puncak kedekatan dengan Allah dan hasil dari perjuangan spiritual sepanjang hayat.

Hikmah

Rasulullah SAW memperingatkan umat agar tidak mencela sahabat. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Jangan mencela sahabatku, karena jika salah seorang dari kalian menafkahkan emas sebesar Gunung Uhud, itu tidak akan menyamai satu mud (sedikit) yang mereka nafkahkan.” (HR. Bukhari).

Maulana Ilyas Qadiri menyebut tindakan menghina sahabat sebagai “sangat haram” dan menunjukkan kelemahan iman. Dalam konteks moral, penghormatan terhadap mereka mencerminkan cinta kepada Rasulullah.

Pandangan ini sejalan dengan pesan Dr. Ilyas Daud bahwa memuliakan orang saleh merupakan bagian dari “moralitas surgawi” yang memperkuat ikatan iman.

Sepuluh sahabat Nabi yang dijamin masuk surga menjadi simbol kesempurnaan iman dan pengabdian. Mereka bukan hanya dikenang karena kedudukan, tetapi karena keteladanan yang hidup dalam sejarah Islam.

Jaminan surga bagi mereka bukan hadiah tanpa usaha, melainkan hasil dari perjuangan, pengorbanan, dan cinta sejati kepada Allah dan Rasul-Nya.

Bagi umat Islam masa kini, meneladani akhlak dan keikhlasan para sahabat adalah jalan menuju kebahagiaan sejati, surga yang dijanjikan di akhirat dan kedamaian hati di dunia.

People also Ask:

1. Siapa 10 sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga?

Sepuluh sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga adalah: Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqash, Sa'id bin Zaid, dan Abu Ubaidah bin Jarrah. Mereka dijamin masuk surga berdasarkan hadis dari Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh berbagai sumber.

2. Siapa 4 orang yang dijamin masuk surga?

Empat golongan yang dirindukan surga adalah orang yang gemar membaca Al-Qur'an, menjaga lisan, memberi makan orang lapar, dan berpuasa di bulan Ramadan. Golongan ini merindukan surga karena amal ibadah mereka yang konsisten dan penuh makna.

3. Siapakah 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab?

Mereka yang 70.000 orang yang diterangkan dalam hadits adalah mereka yang memiliki kedudukan yang tinggi dari kalangan ummat ini karena mereka memiliki keistimewaan khusus yang disebutkan oleh hadits ini, yaitu mereka adalah orang-orang yang tidak minta diruqyah, tidak meramal nasib, dan tidak minta di-kai

4. Ali bin Abi Thalib apakah masuk surga?

Ia adalah salah satu dari sepuluh sahabat Nabi yang dijamin masuk surga, dicintai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, serta dihormati karena posisinya seperti Harun di sisi Musa.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |