Liputan6.com, Jakarta Sebagai seorang Muslim, sangat penting untuk memahami bagaimana adab menegur teman yang salah menurut Rasulullah SAW. Menegur bukan hanya soal menyampaikan kebenaran, tetapi juga tentang cara penyampaiannya agar nasihat tersebut dapat diterima dengan baik.
Nasihat merupakan bentuk kasih sayang dan kepedulian seorang Muslim terhadap saudaranya. Dengan memberikan nasihat, seseorang dapat terselamatkan dari perbuatan yang tidak baik dan merugikan, serta termasuk dalam perkara amar ma’ruf nahi munkar.
Akhlak saling menasihati sesama Muslim telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sejak dulu kala. Mengutip buku 40 Pesan Nabi untuk Setiap Muslim oleh Fathur Muis, nasihat diibaratkan seperti tindakan menutup cacat pada baju seseorang. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (21/11/2025).
Memahami Esensi Adab Menegur dalam Islam
Menegur dalam Islam adalah tindakan mulia yang bertujuan untuk memperbaiki, bukan mempermalukan. Esensi dari adab menegur teman yang salah menurut Rasulullah terletak pada niat tulus dan cara penyampaian yang bijaksana. Hal ini mencerminkan akhlak seorang Muslim yang peduli terhadap saudaranya.
Dalam agama Islam, menegur atau menasihati orang lain merupakan suatu kewajiban bagi setiap Muslim, sebagaimana didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW. Tujuan utama menegur adalah mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Ini bukan untuk mencari kesalahan orang lain atau pamer keunggulan diri.
Nasihat yang tulus akan membawa dampak positif dan menjaga keharmonisan hubungan. Adab menegur dalam Islam adalah mengajak pada kebaikan dengan bijaksana. Ini menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam setiap teguran yang diberikan.
Adab Menegur Teman yang Salah Menurut Rasulullah SAW
Rasulullah SAW mengajarkan beberapa adab penting dalam menegur kesalahan seseorang. Prinsip utamanya adalah melakukan teguran dengan cara yang santun, penuh kasih sayang, dan menjaga kehormatan orang yang ditegur.
Melansir dari buku Adab Muslim Sehari Semalam oleh Al-Qismul Ilmi, Imam An-Nawawi pernah berkata bahwa apabila seseorang meminta nasehat, maka wajib untuk menasehatinya dengan jujur tanpa mencari muka atau menipunya. Berikut adalah adab-adab utama dalam menegur teman yang salah:
1. Menegur Secara Empat Mata
Teguran sebaiknya dilakukan secara pribadi, bukan di depan orang banyak. Hal ini untuk menjaga kehormatan dan harga diri orang yang ditegur. Ulama mengatakan bahwa barangsiapa menasihati saudaranya secara empat mata, maka itulah nasihat yang sebenarnya, sedangkan menasihati di depan khalayak ramai adalah penghinaan.
2. Menggunakan Kata-kata yang Lembut
Rasulullah SAW selalu menggunakan kata-kata yang halus dan tidak menyakitkan ketika menegur kesalahan. Tutur kata yang lembut akan lebih mudah diterima dan membuka hati orang yang ditegur untuk introspeksi diri.
3. Memilih Waktu yang Tepat
Waktu penyampaian teguran sangat berpengaruh terhadap efektivitasnya. Pilihlah saat di mana orang yang ditegur dalam kondisi tenang dan siap menerima masukan, bukan ketika sedang emosi atau di hadapan orang lain.
4. Didasari Niat yang Ikhlas
Teguran harus didasari niat yang tulus untuk kebaikan orang yang ditegur, bukan untuk merendahkan atau mempermalukan. Niat yang ikhlas akan membuat teguran lebih berkesan dan bermanfaat.
5. Menyampaikan dengan Hikmah
Sampaikanlah teguran dengan bijaksana, mempertimbangkan kondisi dan karakter orang yang ditegur. Hikmah dalam menyampaikan teguran akan membuat pesan lebih mudah diterima dan diamalkan.
6. Tidak Menggurui atau Merasa Paling Benar
Hindari sikap sombong atau menggurui ketika menegur. Sampaikan dengan rendah hati dan posisikan diri sebagai sesama saudara Muslim yang saling mengingatkan dalam kebaikan.
Setelah menegur, jangan menyebarkan kesalahan orang tersebut kepada orang lain. Siapa yang menutupi aib saudaranya, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.
Dalil Pentingnya Nasihat
Al-Quran dan hadist memberikan landasan kuat tentang pentingnya saling menasihati dan menegur dengan cara yang baik. Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk melakukan amar ma'ruf nahi munkar dengan cara yang bijaksana.
Dalam Surat Al-A'raf ayat 62, Allah SWT berfirman: "Aku menyampaikan amanat Rabbku, memberikan nasehat kepadamu dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui." Ayat ini menunjukkan bahwa menyampaikan nasehat merupakan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan hikmah.
Melansir dari buku Kerja Halal Hidup Berkah, menyatakan bahwa nasehat adalah niat baik yang datang dari hati seorang Muslim. Dengan niat baik ini, seseorang bisa tergerak hatinya untuk bertaubat dan kembali menyeru agama Allah. Rasulullah SAW bersabda dalam hadist riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Ruqayah Tamim Ad-Daari:
"Agama adalah nasehat. Kami bertanya, untuk siapa? Beliau bersabda, untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin kaum Muslimin dan kaum Muslimin secara umum."
Hadist ini menegaskan bahwa nasehat merupakan inti dari ajaran Islam. Memberikan teguran atau nasehat kepada sesama Muslim adalah bentuk perwujudan kasih sayang dan kepedulian. Allah juga berfirman dalam Surat Al-Ashr ayat 3 tentang pentingnya saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Perbedaan Menasihati dan Menggunjing
Menasihati dan menggunjing memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami setiap Muslim. Menasihati adalah perbuatan terpuji yang bertujuan untuk kebaikan, sedangkan menggunjing adalah perbuatan tercela yang dilarang dalam Islam.
1. Dari Segi Niat
Menasihati dilakukan dengan niat tulus untuk memperbaiki kesalahan dan membantu orang lain menjadi lebih baik. Sementara menggunjing dilakukan dengan niat yang tidak baik, seperti ingin merendahkan, mempermalukan, atau mencari sensasi dari kesalahan orang lain.
2. Dari Segi Cara Penyampaian
Nasehat disampaikan secara langsung kepada orang yang bersangkutan, biasanya empat mata agar menjaga kehormatan. Gunjingan justru disampaikan kepada orang lain di belakang orang yang dibicarakan, tanpa sepengetahuan dan kesempatan bagi yang bersangkutan untuk membela diri.
3. Dari Segi Tujuan
Tujuan menasihati adalah untuk memperbaiki dan menyelamatkan seseorang dari kesalahan. Adapun menggunjing bertujuan untuk menjatuhkan reputasi, mencari kelemahan, atau sekadar membicarakan kejelekan orang lain tanpa tujuan konstruktif.
4. Dari Segi Dampak
Nasehat yang baik akan mendatangkan manfaat bagi yang dinasihati dan pahala bagi yang menasihati. Menggunjing justru mendatangkan dosa bagi pelakunya dan dapat merusak hubungan antar sesama Muslim.
5. Dari Segi Sikap Setelahnya
Orang yang menasihati akan menutup aib dan tidak menyebarkan kesalahan orang yang ditegur. Sebaliknya, orang yang menggunjing cenderung menyebarkan informasi tentang kesalahan orang lain kepada banyak orang.
Contoh Rasulullah SAW dalam Menegur Sahabat
Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam menegur kesalahan dengan cara yang santun dan penuh hikmah. Banyak kisah yang menunjukkan bagaimana beliau menegur sahabat dengan cara yang tidak menyakiti perasaan.
Salah satu contoh adalah ketika seorang sahabat muda buang air kecil di masjid. Para sahabat yang lain ingin memarahi pemuda tersebut, namun Rasulullah SAW melarang mereka dan menunggu hingga pemuda itu selesai. Kemudian beliau menjelaskan dengan lembut bahwa masjid bukan tempat untuk hal tersebut dan memerintahkan agar najis dibersihkan. Cara Rasulullah ini tidak membuat pemuda tersebut malu dan justru membuatnya mengerti dengan hati yang lapang.
Contoh lain adalah ketika seorang sahabat datang meminta izin untuk berzina. Para sahabat marah mendengarnya, namun Rasulullah SAW menenangkan mereka dan berbicara dengan sahabat tersebut secara bijaksana. Beliau bertanya apakah sahabat itu rela jika hal tersebut terjadi pada ibunya, saudara perempuannya, atau keluarganya. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyentuh hati tersebut, sahabat itu akhirnya sadar dan bertaubat.
Melansir dari buku Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisham, Rasulullah SAW juga pernah menegur sahabat yang terlalu keras dalam beribadah hingga melupakan hak tubuhnya. Beliau mengingatkan bahwa tubuh memiliki hak dan Islam mengajarkan keseimbangan. Cara beliau menegur selalu dengan kasih sayang, tidak dengan kekerasan atau caci maki, sehingga para sahabat sangat mencintai dan menghormati beliau.
FAQ
- Apa itu adab menegur teman yang salah menurut Rasulullah? Adab menegur adalah etika dan cara yang diajarkan Rasulullah SAW dalam memberikan nasihat kepada teman yang berbuat salah, dengan tujuan memperbaiki tanpa mempermalukan.
- Mengapa penting memahami adab menegur teman yang salah? Memahami adab menegur penting agar nasihat dapat diterima dengan baik, menjaga hubungan persaudaraan, dan mencapai tujuan perbaikan.
- Bagaimana hukum menasihati dalam Islam? Hukum menasihati dalam Islam bervariasi antara wajib, sunah, dan mubah, tergantung konteks dan kondisi, namun secara umum sangat dianjurkan.
- Apa dalil utama tentang pentingnya nasihat? Dalil utamanya adalah hadis Rasulullah SAW yang menyatakan, "Agama adalah nasihat."
- Mengapa harus menegur secara diam-diam? Menegur secara diam-diam bertujuan untuk menjaga kehormatan orang yang ditegur dan menghindari rasa malu atau penghinaan.
- Apakah boleh menegur di depan umum? Menegur di depan umum sangat tidak dianjurkan karena dapat mempermalukan dan merusak hubungan, bahkan dianggap sebagai penghinaan.
- Apa yang harus dilakukan sebelum menasihati orang lain? Sebelum menasihati orang lain, seorang Muslim dianjurkan untuk menasihati dan memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451303/original/043791400_1766271284-ini-penjelasan-ilmiah-mukjizat-tongkat-nabi-musa-membelah-laut-merah-lzj.webp)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3381448/original/032968300_1613719892-wooden-spoon-fork-as-clock-hands-white-plate_49149-1007.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4573773/original/021416200_1694591354-20230913111830__fpdl.in__quran-being-held-hands-close-up_23-2148444089_normal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417338/original/087225200_1763529762-Buka_Puasa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3190057/original/069392400_1595662626-muslim-woman-praying_23-2147794180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450229/original/030945800_1766134797-unnamed__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285555/original/006582100_1752712046-IMG-20250709-WA0026.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3141976/original/029125200_1591094091-ramadan-3384043_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365523/original/042845000_1759199598-Dua_wanita_muslimah_membaca_buku.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4270292/original/089440700_1671764205-masjid-pogung-dalangan-DdMZbKFFbaU-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450038/original/011940800_1766126206-Gemini_Generated_Image_n0zy6on0zy6on0zy.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273163/original/088837000_1672056349-teenage-girl-with-praying-sunny-nature_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4213817/original/036215300_1667476717-bacaan-sholat-dari-awal-sampai-akhir-lengkap-dengan-niatnya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4174191/original/099991100_1664358430-bacaan-doa-setelah-adzan-beserta-arti-dan-keutamaannya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3097912/original/049390200_1586407817-photo-of-a-person-kneeling-in-front-of-book-2608353.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4243646/original/000555100_1669712732-029349200_1648524463-masjid-maba-QhzQfD0ihnI-unsplash_1___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4403644/original/020818300_1682064463-Bacaan_istighfar_beserta_terjemahan_dan_artinya.jpg)





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316291/original/015050100_1755231247-5.jpg)







