Liputan6.com, Jakarta - Kebiasaan Rasulullah SAW menjadi teladan yang tak lekang waktu. Setiap aktivitasnya, dari tidur hingga bangun, mengandung hikmah dan pelajaran. Amalan Sunnah Harian: Dari Tidur Hingga Bangun menjadi cerminan bagaimana Nabi menata hidupnya dengan adab, kebersihan, dan kedekatan kepada Allah SWT.
Kebiasaan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud cinta Rasulullah kepada Allah dan umatnya. Dalam kesehariannya, beliau mencontohkan keseimbangan antara ibadah, kebersihan diri, serta kepedulian sosial. Itulah inti dari Amalan Sunnah Harian: Dari Tidur Hingga Bangun yang seharusnya diteladani setiap Muslim.
Rasulullah memulai harinya dengan doa, lalu bersiwak, berwudhu, hingga menegakkan sholat malam. Setiap gerak dan ucapan beliau dipenuhi dzikir dan kesyukuran. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Kebiasaan Nabi Muhammad SAW dalam keseharian menjadi panduan hidup seimbang antara dunia dan akhirat. Segala aktivitasnya berawal dari niat yang tulus untuk mencari ridha Allah SWT.
Doa dan Adab Saat Bangun Tidur
Begitu membuka mata, Rasulullah SAW mengucapkan doa bangun tidur:
اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَحْيَانَا بَعْدَ مَآ اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Alhamdulillahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nusyur.
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami kembali.”
Doa ini mengingatkan manusia bahwa tidur adalah kematian kecil, dan bangun merupakan kesempatan baru untuk beribadah.
Setelah membaca doa, Rasulullah mencuci wajah dan bersiwak. Dalam riwayat Muslim, disebutkan:"Tidaklah Nabi tidur, kecuali siwak berada di sisi kepalanya, dan ketika bangun beliau bersiwak terlebih dahulu."
Kebersihan menjadi bagian penting dari rutinitas beliau, bahkan sebelum melakukan ibadah.
Rasulullah kemudian menuju kamar mandi dengan membaca doa masuk, menjaga adab, dan tidak berbicara di dalamnya. Semua langkah dilakukan dengan penuh kesopanan.
Qiyamul Lail dan Sholat Subuh
Setelah bersuci dan berwudhu, Rasulullah SAW menunaikan sholat malam (qiyamul lail). Beliau mengenakan pakaian terbaik dan wewangian.
Qiyamul lail menjadi waktu terbaik mendekatkan diri kepada Allah. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَWa minal laili fatahajjad bihi naafilatan laka“Dan pada sebagian malam hari bertahajjudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu.” (QS. Al-Isra: 79)
Setelah sholat malam, Rasulullah menunggu waktu Subuh sambil berdzikir dan membaca Al-Qur’an di masjid. Beliau tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah.
Perjalanan menuju masjid pun diiringi doa: “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa haula wa laa quwwata illa billah.”
Pagi Hari Rasulullah: Tadabbur dan Silaturahmi
Setelah Subuh, Rasulullah duduk berdzikir hingga matahari terbit. Beliau membaca Al-Qur’an dengan tartil, pelan dan penuh penghayatan.
Kebiasaan tadabbur ini menjadi cerminan betapa beliau tidak sekadar membaca, tapi memahami maknanya.
Setelah itu, Rasulullah membantu istri-istrinya dalam pekerjaan rumah. Aisyah RA berkata, “Beliau membantu keluarganya, dan jika waktu sholat tiba, beliau segera pergi ke masjid.” (HR. Bukhari).
Rasulullah juga sering bersilaturahmi dengan sahabat, menanyakan kabar, dan menjenguk yang sakit. Semua itu dilakukan dengan hati penuh kasih.
Canda dan Makan dengan Adab
Rasulullah SAW dikenal hangat dalam pergaulan. Beliau bisa bercanda tanpa menyakiti atau berdusta. Ketika makan, beliau selalu membaca doa, mengambil makanan yang terdekat, dan makan dengan tiga jari.
Beliau bersabda, “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya.” (HR. Tirmidzi).
Nabi makan secukupnya dan mengajarkan agar tidak berlebih-lebihan. Jika tidak ada makanan, beliau memilih berpuasa.
Setelah makan, beliau membaca doa:
اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Alhamdulillahil ladzi ath’amanaa wasaqaanaa wa ja’alanaa minal muslimiin.
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk orang-orang Muslim.”
Waktu Siang dan Dzuhur
Pada siang hari, Rasulullah menjenguk sahabat yang sakit. Dalam hadis disebutkan:"Barang siapa menjenguk orang sakit, maka malaikat akan memanggil, 'Berbahagialah kamu, dan rumahmu di surga.'" (HR. Ibnu Majah).
Setelahnya, beliau melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah di masjid. Rasulullah sangat menjaga jamaah kecuali dalam keadaan uzur.
Usai Dzuhur, beliau beristirahat sejenak dengan tidur siang (qailulah) untuk menyegarkan tubuh sebelum beribadah kembali.
Menjelang Petang dan Malam
Menjelang waktu Ashar dan Maghrib, Rasulullah memperbanyak dzikir dan doa. Setelah Maghrib, beliau sering memberi nasihat kepada para sahabat.
Setelah Isya, beliau tidak suka berbincang panjang. Dalam hadis disebutkan: “Rasulullah membenci tidur sebelum Isya dan berbicara setelahnya.” (HR. Bukhari).
Rasulullah menyiapkan diri untuk tidur dengan bersiwak, berwudhu, dan berdoa.
Amalan Sebelum Tidur
Sebelum berbaring, Rasulullah mengibas kasur sambil membaca:
بِاسْمِكَ رَبِّى وَضَعْتُ جَنْبِىB
ismika Rabbi wadha’tu janbi
“Dengan nama-Mu, Tuhanku, aku baringkan tubuhku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Beliau membaca Ayat Kursi dan tiga surat terakhir (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas). Dalam riwayat disebutkan, siapa yang membacanya akan dijaga Allah hingga pagi.
Nabi juga berpesan agar tidur di sisi kanan dan berzikir hingga tertidur. Itulah rutinitas yang sederhana namun penuh keberkahan.
Meneladani Gaya Hidup Rasulullah
Setiap aktivitas Rasulullah menunjukkan keseimbangan antara ibadah dan kehidupan sosial. Amalan sunnah harian menjadi cara mendekatkan diri kepada Allah sekaligus menyehatkan jasmani.
Dengan meneladani kebiasaan Nabi dari tidur hingga bangun, seorang Muslim akan meraih keberkahan dalam hidupnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menghidupkan sunnahku, maka ia mencintaiku. Dan barang siapa mencintaiku, akan bersamaku di surga.” (HR. Tirmidzi).
Maka, Amalan Sunnah Harian: Dari Tidur Hingga Bangun bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk cinta sejati kepada Rasulullah SAW.
People Also Talk
1. Apa manfaat menghidupkan amalan sunnah harian?Menghidupkan sunnah harian mendatangkan keberkahan, menenangkan hati, dan memperkuat hubungan dengan Allah.
2. Mengapa Rasulullah bersiwak setiap bangun tidur? Karena menjaga kebersihan mulut adalah bagian dari iman dan sunnah Nabi.
3. Apa hikmah tidur dalam keadaan berwudhu? Tidur dalam keadaan suci membuat jiwa tenang dan malaikat mendoakan orang tersebut.
4. Mengapa Nabi membatasi makan? Karena perut penuh mengeraskan hati dan mengurangi semangat ibadah.
5. Kapan waktu terbaik melakukan qiyamul lail? Waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir, karena Allah turun ke langit dunia dan mengabulkan doa hamba-Nya.

                        5 hours ago
                                3
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402666/original/070087200_1762259316-Muslim_membaca_sholawat_di_dekat_kaligrafi_bertuliskan_sholawat__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373270/original/044792100_1759817423-Gemini_Generated_Image_b1m0vhb1m0vhb1m0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3561767/original/030914300_1630818507-islamic-book-3738793_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402341/original/024850600_1762244580-Masuk_Masjid.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3213149/original/081114900_1597814879-muslim-woman-pray-with-beads-read-quran_73740-667__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4750461/original/031799500_1708609713-Niat_Puasa_Ayyamul_BIdh.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2397600/original/021060800_1541051347-embers-142515_960_720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402262/original/070190600_1762241995-doa_puasa_arafah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4329118/original/093191800_1676784720-natural-wonders-paradise-illustration.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572020/original/079789800_1694495488-haidan-IAwnp88Fz8Y-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401985/original/063466500_1762233670-ilustrasi_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3447311/original/080504600_1620103638-hajar-aswad.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4830372/original/038035000_1715592365-quran-being-held-hands-close-up.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4262146/original/085381500_1671090332-pexels-alena-darmel-8164382.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401581/original/012152300_1762216664-ular_oiton.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401601/original/001087400_1762219862-Mengeluarkan_uang_dari_dompet.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313792/original/040263100_1755055409-images__58_.jpeg)





























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)