Awas Hoaks Pendaftaran Bantuan Hewan Ternak Marak Beredar, Jangan Sampai Tertipu

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Fenomena hoaks pendaftaran bantuan hewan ternak semakin meresahkan masyarakat di berbagai daerah. Berbagai klaim palsu beredar di media sosial, menjanjikan bantuan bibit ayam, sapi, hingga benih ikan gratis dari pemerintah. Modus ini bertujuan mengelabui korban untuk mendapatkan data pribadi atau mengarahkan mereka ke situs penipuan yang tidak bertanggung jawab.

Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah berulang kali menegaskan bahwa informasi bantuan ternak tersebut tidak benar. Dua instansi pemerintah ini mengimbau masyarakat untuk selalu memverifikasi keaslian informasi sebelum bertindak atau menyebarkannya. 

Penipuan ini seringkali meminta data sensitif yang berujung pada kerugian finansial atau penyalahgunaan data pribadi.

Penting bagi kita untuk memahami pola penipuan ini agar tidak menjadi korban selanjutnya. Kewaspadaan adalah kunci utama dalam menghadapi ancaman kejahatan siber semacam ini yang terus berkembang.

Modus Penipuan Berkedok Bantuan Bibit Ayam

Salah satu hoaks yang sering muncul adalah tawaran pendaftaran bantuan bibit ayam dari pemerintah. Klaim ini biasanya menyertakan tautan mencurigakan yang mengatasnamakan program pemerintah untuk tahun anggaran tertentu, bahkan jauh ke masa depan seperti 2025. Postingan ini seringkali beredar di platform media sosial seperti Facebook, menjanjikan bibit ayam, pakan, imunisasi, hingga pelatihan beternak secara gratis.

Cek Fakta Liputan6.com menemukan bahwa tautan yang disebarkan bukan situs resmi Kementerian Pertanian. Sebaliknya, situs tersebut dirancang untuk meminta data pribadi seperti nama lengkap dan nomor Telegram aktif. Praktik semacam ini merupakan indikasi kuat pencurian data atau upaya mengarahkan korban ke pinjaman online ilegal yang sangat merugikan bagi masyarakat.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan melalui akun Instagram resminya, @ditjen_pkh, telah membantah klaim tersebut. Mereka menegaskan agar masyarakat hanya mempercayai informasi dari website resmi, media sosial terverifikasi, atau dinas terkait secara langsung. Slogan "Saring sebelum sharing" menjadi sangat relevan untuk menghindari penyebaran hoaks pendaftaran bantuan hewan ternak ini.

Klaim Bantuan Ternak Sapi dan Benih Ikan Palsu

Selain bibit ayam, hoaks pendaftaran bantuan hewan ternak juga merambah ke sektor lain, seperti bantuan sapi dan benih ikan air tawar. Klaim palsu ini seringkali menjanjikan pembagian hewan ternak sapi beserta pakan dan alat peternakan secara gratis. Modus ini menargetkan masyarakat pedesaan dengan iming-iming modal usaha tanpa pungutan biaya, yang tentu saja tidak benar.

Seperti kasus bibit ayam, tautan yang disajikan pada hoaks bantuan sapi ini juga mengarahkan ke formulir digital yang meminta identitas pribadi. Informasi ini kemudian dapat disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk kepentingan ilegal. Penelusuran lebih lanjut oleh Cek Fakta Liputan6.com menunjukkan bahwa tidak ada program resmi dari Kementan mengenai pembagian sapi gratis seperti yang diklaim.

Hoaks serupa juga ditemukan dalam bentuk tawaran pendaftaran bantuan benih ikan air tawar. Meskipun detail klaimnya bervariasi, pola operasinya tetap sama: mengklaim program pemerintah dan meminta data pribadi melalui tautan tidak resmi. Masyarakat harus ekstra hati-hati terhadap tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, terutama terkait hoaks pendaftaran bantuan hewan ternak.

Pentingnya Verifikasi dan Kewaspadaan Digital

Maraknya hoaks pendaftaran bantuan hewan ternak ini menyoroti pentingnya literasi digital dan kemampuan verifikasi informasi. Pemerintah melalui kementerian terkait terus mengingatkan agar masyarakat selalu memeriksa keaslian sumber informasi. Jangan mudah tergiur dengan janji-janji manis yang berujung pada kerugian, baik materiil maupun non-materiil.

Untuk memastikan kebenaran suatu informasi, selalu kunjungi situs web resmi kementerian atau lembaga terkait. Perhatikan juga akun media sosial yang terverifikasi dengan tanda centang biru sebagai penanda keaslian. Jika ada keraguan, lebih baik tanyakan langsung kepada dinas peternakan atau pertanian setempat untuk mendapatkan klarifikasi yang akurat.

Melawan hoaks adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Dengan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, kita turut membantu mencegah penyebarluasan kebohongan dan penipuan. Ingatlah bahwa data pribadi adalah aset berharga yang harus dijaga kerahasiaannya dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |