Babak Baru Perundingan Tarif, Tim Indonesia dan AS Sepakat Bentuk 5 Working Grup

6 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan perundingan terkait tarif resiprokal dengan Amerika Serikat telah memasuki tahap pembahasan teknis. Kedua tim membentuk lima kelompok kerja atau working grup.

Secara keseluruhan, pemerintah Amerika Serikat mengapresiasi strategi dan pendekatan serta proposal yang diusulkan oleh Indonesia. “Kedua pihak menyetujui proses yang lebih intensif di tingkat teknis. Bahkan secara teknis sudah dipersiapkan lima sektor khusus untuk sejenis working group agar ada kecepatan dalam pembahasan,” ujar Airlangga dalam konferensi pers daring, Jumat, 25 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Progres negosiasi itu dilaporkan Airlangga, yang didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati langsung dari Washington D.C Kamis, 24 April 2025 waktu AS atau 25 April 2025 waktu Indonesia. Pembahasan teknis antara tim Indonesia dengan AS akan dilakukan selama dua pekan ke depan.

Indonesia juga telah menandatangani perjanjian kerahasiaan atau non-disclosure agreement (NDA) dengan kantor perwakilan dagang AS atau USTR. “Artinya, kita sudah masuk dalam fase negosiasi dan Indonesia adalah salah satu dari 20 negara yang sudah memulai proses negosiasi awal,” ucap Airlangga. 

Airlangga memaparkan Indonesia juga mengajukan tawaran kepada AS untuk mewujudkan kerja sama yang adil untuk kepentingan nasional. Tawaran-tawaran tersebut didorong untuk memberikan setidaknya lima manfaat. Pertama adalah untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan energi nasional.

Selanjutnya, memperjuangkan akses pasar Indonesia ke Amerika Serikat, khususnya dengan kebijakan tarif yang kompetitif bagi produk ekspor Indonesia. Ketiga adalah deregulasi untuk meningkatkan kemudahan berusaha, perdagangan, dan investasi yang akan menciptakan lapangan pekerjaan.

Keempat, memperoleh nilai tambah dengan kerja sama supply chain atau rantai pasok industri strategis dan critical mineral. Terakhir, akses ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang, antara lain kesehatan, pertanian, renewable energy

Pemerintah Indonesia juga menjaring masukan dari sejumlah asosiasi pengusaha asal AS seperti Semiconductor Industry Association, US-ASEAN Business Council, United States-Indonesia Society (USINDO). Juga dengan sejumlah korporasi seperti Amazon, Boeing, Microsoft dan Google.

“Seluruh stakeholder tersebut mendukung upaya Indonesia untuk mendapatkan keadilan,” ucap Airlangga.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |