Bacaan Doa Nabi Yunus, Amalan Mustajab di Tengah Kesulitan

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Pengalaman Nabi Yunus merupakan salah satu kisah yang luar biasa yang pernah terperangkap dalam kegelapan di malam yang sunyi, lautan yang bergelora, dan perut ikan paus yang menyesakkan. Nabi Yunus masuk ke dalam salah satu 25 nabi dengan kisah-kisah mereka yang menggetarkan jiwa. Di tengah situasi sulit itu, Nabi Yunus tidak berpaling pada siapa pun kecuali kepada Allah. Dan dari keputusasaan yang dihadapi, lahir doa Nabi Yunus, doa yang abadi, sarat makna, dan menjadi penenang bagi hati yang gelisah dan lelah menghadapi ujian hidup.

Doa Nabi Yunus bukan sekadar lantunan kalimat indah, tetapi doa penenang hati dan pikiran di tengah kesulitan dengan melafadzkan ketauhidan serta pengakuan setiap dosa yang telah diperbuat. Doa Nabi Yunus menjadi cahaya bagi kaum muslimin untuk menenangkan diri yang sedang menghadapi kegelapan batin.

Kisah Singkat Nabi Yunus

Nabi Yunus adalah nabi yang diutus kepada kaum Ninawa di Irak. Namun ketika dakwah yang beliau jalankan selama bertahun-tahun tidak menyadarkan kaumnya, Nabi Yunus merasa putus asa dan sempat meninggalkan kaumnya tanpa izin Allah. Dalam perjalanannya di laut, kapal yang ditumpanginya diterpa badai hebat. Setelah diundi, beliau terpilih untuk dilemparkan ke laut, dan seekor ikan besar menelannya atas kehendak Allah.

Di dalam perut ikan yang gelap dan sempit itu, beliau sadar akan kekeliruan yang telah ia perbuat. Tidak ada jalan keluar selain memohon ampun dan kembali berserah diri kepada Allah. Dalam keheningan dan kegelapan, beliau berdoa lirih, “Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minazh-zhaalimiin.”

Allah pun mengabulkan doanya. Peristiwa ini juga diabadikan dalam QS. Al-Anbiya: 88, yang artinya:

“Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”

Kisah ini menjadi cermin bagi manusia masa kini yang memiliki banyak penyebab anxiety dalam hidupnya sehingga sering dilanda kecemasan dan kehilangan arah. Saat hati penuh beban atau pikiran mulai sesak, doa Nabi Yunus bisa menjadi bentuk doa menenangkan hati dan pikiran, sebagaimana beliau menenangkan diri di tengah kegelapan laut.

Bacaan Lengkap Doa Nabi Yunus

Doa Nabi Yunus bukanlah doa panjang yang sulit dihapal. Doa ini justru cukup mudah diingat dan mudah diamalkan. Berikut ini adalah bacaan doa Nabi Yunus:

لَا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn

“Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

Doa Nabi Yunus ini sebenarnya merupakan bagian dari salah satu ayat dalam surat Al-Anbiya yang berbunyi,

وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira ‘alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”. (Q.S Al-Anbiya: 87.)

Makna Mendalam dari Doa Nabi Yunus

Doa Nabi Yunus merupakan gabungan antara pengakuan tauhid, pujian kepada Allah, dan pernyataan tobat yang tulus. Di dalamnya terkandung tiga makna besar yang menuntun hati menuju ketenangan.

Pengakuan Tauhid

Kalimat “Laa ilaaha illa anta” menegaskan bahwa hanya Allah satu-satunya yang layak disembah. Saat hati gelisah atau diliputi keraguan, kalimat ini menjadi penenang hati dan pikiran yang mengingatkan kita bahwa semua kendali ada di tangan-Nya.

Tasbih (Penyucian Allah)

Kalimat “Subhaanaka” adalah bentuk pujian murni. Ia mengajarkan bahwa dalam setiap doa, sebaiknya kita memulai dengan memuliakan Allah. Ketika hati diselimuti duka atau sedang mencari makna hidup, memuji Allah dengan sepenuh hati akan membawa ketenangan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Pengakuan Dosa dan Kerendahan Hati

Ungkapan “Inni kuntu minazh-zhaalimiin” adalah pengakuan jujur dari seorang hamba yang menyadari kelemahannya. Dengan mengakui kesalahan, hati menjadi lebih ringan dan terbuka terhadap ampunan Allah. Inilah inti dari doa Nabi Yunus — kerendahan hati yang melahirkan kedamaian.

Keutamaan Doa Nabi Yunus

Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIIN. Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. At-Tirmidzi).

Hadis tersebut menunjukkan bagaimana mustajabnya doa Nabi Yunus.

Hadis ini menunjukkan bahwa siapa pun yang membaca doa Nabi Yunus, di mana pun dan dalam keadaan apa pun, dapat memperoleh pertolongan Allah. Menurut Ibnul Qayyim, doa ini termasuk doa yang mengandung Ismullah Al-A’zhom, yaitu nama Allah yang paling agung.

Yang menarik, dalam Shahih Al-Hakim, Sa’ad pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda

“Maukah kutunjukkan pada nama Allah yang agung (ismullah al-a’zhom). Itulah doa Nabi Yunus.” Salah seorang bertanya, “Apakah doa ini khusus untuk Yunus?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidakkah engkau mendengar firman Allah, “Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiya’: 88)? Maka setiap muslim yang berdoa dengan doa tersebut ketika sedang sakit, ia membacanya sebanyak 40 kali, lalu ternyata ia meninggal dunia, maka dia mendapatkan pahala orang yang mati syahid. Adapun jika ia sembuh, maka ia sembuh dalam keadaan dosanya terampuni.” (HR. Al-Hakim).