Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Kesehatan Mental Remaja? Ini Temuan Terbarunya!

4 hours ago 4

CANTIKA.COM, JakartaMedia sosial kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Namun, seiring meningkatnya waktu yang dihabiskan di platform seperti Instagram, TikTok, X, dan Snapchat, perhatian terhadap dampaknya terhadap kesehatan mental juga semakin besar. Menurut laporan terbaru dari Pew Research Center yang dirilis pada April 2025, banyak remaja dan orang tua mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang efek media sosial terhadap kesejahteraan emosional anak muda.

Remaja Akui Media Sosial Membantu, Tapi Ada Risiko

Dalam survei yang melibatkan 1.391 remaja berusia 13–17 tahun dan orang tua mereka, mayoritas remaja menyatakan bahwa media sosial membantu mereka tetap terhubung dengan teman-teman dan menjadi sarana untuk mengekspresikan diri. Namun, ada sisi lain yang perlu diperhatikan: sekitar 1 dari 5 remaja mengaku bahwa media sosial berdampak negatif terhadap kesehatan mental mereka.

Yang menarik, semakin banyak remaja yang menilai media sosial merugikan generasi mereka secara keseluruhan. Pada tahun 2024, 48% remaja mengatakan media sosial membawa pengaruh negatif bagi teman-teman seumuran mereka, meningkat tajam dari 32% pada tahun 2022.

Orang Tua Lebih Khawatir Dibanding Remaja

Penelitian ini juga mengungkapkan adanya perbedaan sudut pandang antara orang tua dan remaja. Orang tua lebih cenderung mengaitkan penggunaan media sosial dengan memburuknya kesehatan mental anak-anak mereka. Sekitar 80% orang tua merasa sangat nyaman berbicara tentang kesehatan mental, namun hanya 52% remaja yang menyatakan hal yang sama.

Ini menunjukkan bahwa meskipun niat orang tua baik, remaja mungkin masih merasa canggung atau tidak siap membicarakan masalah mental mereka secara terbuka, terutama yang berkaitan dengan pengaruh media sosial.

Remaja Perempuan Lebih Rentan Terhadap Dampak Negatif

Salah satu temuan penting dalam survei ini adalah bahwa remaja perempuan lebih rentan mengalami dampak negatif dari media sosial dibandingkan remaja laki-laki. Hal ini meliputi penurunan rasa percaya diri, gangguan tidur, hingga perasaan cemas dan stres. Fenomena ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang lebih sensitif gender dalam membahas penggunaan media sosial dan kesehatan mental.

Media Sosial: Sumber Informasi Kesehatan Mental?

Selain sebagai platform pertemanan, media sosial juga menjadi tempat bagi remaja untuk mencari informasi terkait kesehatan mental. Sebanyak 34% remaja mengatakan mereka terkadang mendapatkan informasi tentang kesehatan mental dari media sosial. Ini menunjukkan potensi positif media sosial, namun sekaligus memperingatkan akan perlunya konten yang kredibel dan aman untuk remaja.

Hubungan antara media sosial dan kesehatan mental remaja memang kompleks. Di satu sisi, media sosial menjadi alat untuk terhubung, berekspresi, dan menemukan informasi. Di sisi lain, penggunaan berlebihan dan eksposur terhadap konten negatif dapat memperburuk kesehatan mental.

Berdasarkan laporan Pew Research Center, penting bagi orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan untuk memahami nuansa ini. Alih-alih melarang penggunaan media sosial, pendekatan yang lebih efektif adalah mengedukasi remaja tentang penggunaan yang sehat, membangun komunikasi yang terbuka, dan mendorong kesadaran diri dalam berinteraksi di dunia maya.

Untuk para orang tua dan remaja, menjaga keseimbangan dalam penggunaan media sosial bisa menjadi langkah awal menuju kesehatan mental yang lebih baik di era digital ini.

Pilihan Editor: Tantangan Kesehatan Generasi Z: Kenapa Berbeda dari Generasi Sebelumnya?

PEW RESEARCH CENTER

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |