Liputan6.com, Jakarta - Banjir rob adalah fenomena alam yang sering melanda wilayah pesisir, menyebabkan penggenangan daratan akibat meluapnya air laut pasang. Peristiwa ini bukan disebabkan oleh curah hujan tinggi, melainkan oleh faktor-faktor oseanografi dan geologi yang kompleks.
Di Indonesia, khususnya di pesisir utara Jakarta, banjir rob menjadi ancaman rutin yang berdampak signifikan pada kehidupan masyarakat dan infrastruktur.
Fenomena ini terjadi ketika permukaan air laut naik melebihi batas normal, menggenangi area daratan yang lebih rendah dari permukaan laut pasang.
Kondisi ini diperparah oleh berbagai faktor, baik alamiah maupun akibat aktivitas manusia, yang secara kolektif meningkatkan intensitas dan frekuensi kejadian banjir rob.
Pemerintah daerah, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terus berupaya mengantisipasi dan menanggulangi dampak banjir rob di berbagai wilayah.
Kesiapsiagaan dan pemahaman mendalam mengenai apa itu banjir rob adalah kunci untuk mitigasi bencana yang efektif, terutama di daerah-daerah rawan seperti pesisir Jakarta dan Kepulauan Seribu.
Pengertian dan Karakteristik Banjir Rob
Secara etimologi, istilah "rob" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merujuk pada pasang besar yang menyebabkan luapan air laut.
Berdasarkan definisi dari BMKG, banjir rob adalah peristiwa masuknya air laut ke daratan akibat naiknya permukaan laut terutama saat fase pasang maksimum, baik karena pasang, badai, maupun perubahan iklim.
Dengan demikian, banjir rob secara spesifik merupakan banjir yang diakibatkan oleh air laut yang menggenangi daratan yang lebih rendah dari permukaan air laut pasang.
Fenomena ini memiliki beberapa karakteristik khas, antara lain terjadi di wilayah pesisir dataran rendah, tidak terpengaruh cuaca hujan, serta bersifat sementara atau berkala.
Daerah berisiko dapat mengalami banjir rob beberapa kali dalam setahun, di mana air laut akan menggenangi bagian daratan pantai atau tempat yang lebih rendah dari muka air laut pasang tinggi.
Faktor Pemicu Banjir Rob: Alam dan Manusia
Terjadinya banjir rob adalah hasil interaksi dari berbagai faktor, baik yang bersifat alamiah maupun antropogenik. Faktor alam utama meliputi kenaikan muka air laut global akibat pemanasan global dan pencairan es kutub, serta siklus pasang surut air laut yang dipengaruhi gravitasi bulan dan matahari. Pasang tinggi seringkali dipicu oleh siklus bulan purnama dan bulan baru.
Selain itu, gelombang badai (storm surge) yang mendorong air, angin, atau gelombang besar dari jarak jauh dapat memperparah kondisi banjir rob. Abrasi pantai, yaitu pengikisan daerah pesisir karena gelombang air laut yang tinggi, juga membuat daratan lebih rentan terhadap luapan air laut.
Faktor manusia juga berperan besar dalam meningkatkan intensitas banjir rob, terutama penurunan muka tanah (land subsidence) yang disebabkan oleh pemompaan air tanah berlebihan, pengerukan alur pelayaran, reklamasi, dan eksploitasi lahan pesisir. Kondisi ini sangat terlihat di beberapa wilayah pesisir, seperti pantai utara Pulau Jawa.
Pembabatan hutan mangrove yang berfungsi sebagai penahan gelombang pasang, serta penumpukan sampah yang menyebabkan pendangkalan sungai, turut memperburuk situasi. Perubahan iklim global dengan peningkatan suhu rata-rata bumi juga berkontribusi pada kenaikan muka air laut, menjadikan banjir rob ancaman yang semakin serius.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5283351/original/095925600_1752552360-nad6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378765/original/034963800_1760324009-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__89_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5251473/original/005920400_1749797781-cek_fakta_bantuan_alat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293648/original/044395900_1753338927-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__42_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348218/original/000385200_1757805578-WhatsApp_Image_2025-09-13_at_22.11.53__1___1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434299/original/057385100_1764921842-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-12-05T144221.489.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5102598/original/020042500_1737446485-1737444847588_cara-cek-nik-ktp-penerima-bansos.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5323872/original/023868500_1755834103-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__54_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4713826/original/020602900_1705035963-20240112-Jokowi-Kunjungi-Vietnam-AFP-8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1706765/original/044908300_1505126854-20170911-Tes-CPNS-HEL-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4059764/original/091589100_1655812460-Bendera1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5160378/original/069897800_1741795320-cacbe7cf-b221-491f-8ec9-d3ec31df7d43.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432608/original/039355600_1764817183-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-12-04T072013.095.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433078/original/028580000_1764833081-BSU_Kemnaker.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399220/original/057933100_1761911973-Sekolah_Rakyat_1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432869/original/056816000_1764825853-cpns_kemenkeu.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5179657/original/033037300_1743647328-VEN_MAR20250403071652.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364446/original/089769200_1759113205-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__76_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5431405/original/070559000_1764737897-bansos_BPNT_klaim.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403043/original/060099800_1762315300-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-11-05T105827.468.jpg)




























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316291/original/015050100_1755231247-5.jpg)
