Cara dan Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Taubat, Simak 10 Manfaatnya

4 weeks ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Tak dipungkiri, seseorang kerap berbuat dosa dan kesalahan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui cara dan waktu terbaik melaksanakan sholat taubat.

Merujuk Buku Risalah Tuntunan Sholat Lengkap Dzikir dan Doa-Doa Mustajab karya Ustadz Abu Quro, S. Ag, sholat sunnah taubat ialah sholat yang dilakukan setelah seseorang berbuat dosa atau merasa bersalah, kemudian bertaubat kepada Allah SWT.

Mengutip Jurnal Efektivitas Salat Taubat dalam Meningkatkan Ketenangan Hati oleh Ahmad Rusdi, UII (2016), sholat taubat merupakan salah satu bentuk ibadah sunnah yang memiliki dampak signifikan terhadap ketenangan jiwa dan pembersihan spiritual.

Berikut ini adalah ulasan cara dan waktu terbaik sholat taubat.

1. Niat Sholat Taubat

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin:"Ushalli sunnatat-taubati rak'ataini lillāhi ta'ālā"

2. Takbiratul Ihram

Setelah membaca niat sholat taubat 2 rakaat, lakukan takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan. Dalam praktiknya takbiratul ikhram bersamaan dengan berniat dalam hati untuk melaksanakan sholat taubat.

3. Membaca Doa Iftitah, Surat Al-Fatihah, dan Surat Pendek

Melansir artikel Sholat Taubat: Tata Cara dan Bacaannya di laman Baznas, di rakaat pertama, setelah takbiratul ihram, kita membaca doa iftitah untuk memuji Allah, diikuti dengan Surat Al-Fatihah, dan kemudian membaca surat pendek pilihan. Membaca Al-Fatihah adalah rukun dalam setiap rakaat sholat yang tidak boleh ditinggalkan.

4. Rukuk, Iktidal, Sujud, dan Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah membaca surat pendek, lakukan rukuk dengan tenang, kemudian iktidal (berdiri kembali setelah rukuk), sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua.

Gerakan ini menunjukkan ketundukan penuh kepada Allah dan mengakui kelemahan diri di hadapan-Nya.

5. Bangkit untuk Rakaat Kedua dan Ulangi Seperti Rakaat Pertama

Setelah menyelesaikan rakaat pertama, bangkit untuk melanjutkan rakaat kedua. Di rakaat kedua, ulangi langkah-langkah yang sama seperti rakaat pertama, yakni membaca Surat Al-Fatihah, surat pendek, rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua.

6. Tasyahud Akhir dan Salam

Di akhir rakaat kedua, duduk untuk tasyahud akhir, lalu mengucapkan salam sebagai penutup sholat. Dengan salam, sholat dianggap selesai, dan kita telah menjalankan ibadah dengan penuh kepasrahan dan pengharapan akan ampunan Allah.

7. Berdoa dan Memperbanyak Istigfar

Setelah salam, dianjurkan untuk memperbanyak istigfar, seperti membaca Astaghfirullahal 'azhim atau doa lainnya. Perbanyak doa memohon ampunan kepada Allah dengan tulus. Istigfar menunjukkan kesungguhan seseorang dalam meminta maaf atas dosa-dosa, seraya berharap Allah menerima taubatnya.

Bacaan Istighfar:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم الَّذِي لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Latin: Astaghfirullaahal’adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”.

Dilanjutkan dengan bacaan istighfar yang dianjurkan (Sayyidul Istighfar).

Bacaan Sayyidul Istighfar

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: "Wahai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR Bukhari).

Kemudian doa taubat.

Bacaan Doa Taubat

اسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمُ الَّذِي لا إله إلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةً عَبْدٍ ظَالِم لا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا مونا وَلاحَيَا وَلاحَيَاةَ وَلَا نُشُورًا

Latin: Astaghfirullaahal azhiim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuunu wa atuubu ilaih taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku linafsihii dharraw wa laa naf’aw wa laa mawtaw wa laa hayaataw wa laa nusyuuraa

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Yang Hidup dan terus Terjaga. Aku bertaubat kepada-Nya, taubatnya seorang hamba yang zalim yang tidak memiliki kemampuan untuk menolak mudarat dan mendatangkan manfaat bagi dirinya sendiri, serta tidak memiliki kuasa atas kematian, kehidupan, maupun kebangkitan”.

Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Taubat

Merujuk jurnal Sholat Taubat Menurut Thariqah Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Baitul Mukhlashin: Studi Living Hadis oleh Rizka Ma'rifatun Ni'mah dan M. Rizki Syahrul Ramadhan, Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Jombang (2024), berikut ini adalah waktu pelaksanaan sholat taubat terbaik berdasar riset.

1. Kapan Saja Setelah Melakukan Dosa

Sholat taubat dapat dilaksanakan kapan saja, baik siang maupun malam, kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat (seperti setelah sholat ashar).

“Sholat taubat adalah sholat mutlak yang boleh dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam, kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk shalat.” (Ni’mah & Ramadhan, 2024)

2. Sepertiga Malam: Waktu Mustajab

Dalam Kajian thariqah Naqsyabandiyah menekankan sepertiga malam sebagai waktu yang utama untuk bertaubat.

“Waktu yang lebih utama dalam melakukan sholat taubat yaitu di waktu sepertiga malam. Karena, pada waktu tersebut merupakan waktu yang diyakini sangat mustajab dalam memohon ampunan kepada Allah.”

3. Sebelum Sholat Fardhu

Di Pondok Pesantren Baitul Mukhlashin, sholat taubat juga dilaksanakan secara rutin sebelum sholat fardhu. Hal ini didasari kesadaran bahwa manusia kerap berbuat dosa tanpa disadari, sehingga taubat perlu dilakukan secara kontinu.

Syarat dan Unsur Penunjang Keberhasilan Taubat

Berdasar kajian dua penelitian di atas, ada sejumlah faktor penunjang keberhasilan sholat taubat, yang diyakini bisa membuat dosa seseorang diampuni. 

1. Penyesalan yang Tulus (al-Nidam)

Rusdi (2016) mengutip al-Ghazali bahwa penyesalan adalah inti taubat. Tanpa penyesalan, taubat tidak sah. “Penyesalan adalah taubat (al-nidam taubah).”

2. Komitmen Meninggalkan Dosa

Kajian empiris Rusdi menunjukkan bahwa upaya meninggalkan keburukan memiliki korelasi signifikan dengan peningkatan ketenangan hati.

“Individu yang melakukan taubat tanpa dibarengi dengan upaya meninggalkan keburukan akan sulit untuk mendapatkan ketenangan hati.”

3. Meminta Maaf dan Mengembalikan Hak

Kedua penelitian menyepakati pentingnya meminta maaf dan mengembalikan hak orang lain sebagai syarat taubat nasuha.

Manfaat Sholat Taubat

Berdasar kajian Jurnal Efektivitas Salat Taubat dalam Meningkatkan Ketenangan Hati oleh Ahmad Rusdi, UII (2016) dan Jurnal Sholat Taubat Menurut Thariqah Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Baitul Mukhlashin: Studi Living Hadis oleh Rizka Ma'rifatun Ni'mah dan M. Rizki Syahrul Ramadhan, Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Jombang (2024) berikut ini adalah manfaat sholat taubat integrasi berbagai perspektif:

1. Penyucian Spiritual dan Pemulihan Hubungan dengan Allah

Sholat taubat berfungsi sebagai mekanisme penyembuhan spiritual yang mengembalikan kemurnian hubungan antara hamba dengan Penciptanya. Melalui proses taubat yang disertai sholat, seorang muslim mengalami pembersihan diri dari noda dosa dan kesalahan. Kembalinya seseorang ke jalan Allah setelah tersesat dalam maksiat menciptakan perasaan dekat dengan Sang Maha Pengampun, sekaligus memulihkan spiritualitas yang sempat terputus.

2. Terapi Psikologis dan Pencapaian Ketenangan Batin

Dari perspektif psikologi Islam, sholat taubat berperan sebagai terapi alami yang membebaskan manusia dari beban psikologis akibat kesalahan masa lalu. Proses ini menghilangkan perasaan bersalah yang tidak sehat (unhealthy guilt) dan menggantikannya dengan ketenangan jiwa yang mendalam. Penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan signifikan dalam aspek al-sukun (kedamaian) dan al-yaqin (keyakinan) pada mereka yang rutin melaksanakan sholat taubat.

3. Transformasi Perilaku dan Peningkatan Kualitas Hidup

Sholat taubat tidak berhenti pada aspek ritual semata, tetapi menjadi katalisator perubahan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang telah bertaubat dengan sungguh-sungguh cenderung mengembangkan pola pikir positif, kemampuan pengendalian emosi yang lebih baik, serta kebiasaan hidup yang lebih teratur. Transformasi ini tercermin dalam peningkatan kualitas tidur, stabilitas emosi, dan energi positif yang terpancar dalam interaksi sosial.

4. Penguatan Kesehatan Mental dan Ketahanan Diri

Praktik sholat taubat yang dilakukan secara konsisten membangun ketahanan mental dalam menghadapi tantangan hidup. Individu menjadi lebih resilien terhadap stres, tidak mudah putus asa, dan memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik. Mekanisme ini bekerja melalui pemahaman bahwa setiap kesalahan dapat diperbaiki dan setiap kegagalan merupakan bagian dari proses pembelajaran menuju perbaikan diri.

5. Harmonisasi Hubungan Sosial dan Kepedulian Lingkungan

Dampak positif sholat taubat meluas hingga ranah sosial, di mana seseorang menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya. Terjadi peningkatan empati, kemudahan dalam memaafkan, dan keinginan kuat untuk berbuat baik kepada sesama. Hubungan interpersonal menjadi lebih harmonis karena beban-beban psikologis yang menghambat komunikasi sehat telah terlepaskan melalui proses taubat.

6. Peningkatan Produktivitas dan Fokus dalam Bekerja

Bebas dari beban masa lalu membuat pikiran menjadi lebih jernih dan fokus. Dalam konteks pekerjaan, hal ini diterjemahkan menjadi peningkatan produktivitas, kreativitas, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Ketenangan batin yang diperoleh dari sholat taubat memungkinkan seseorang bekerja dengan lebih optimal tanpa terganggu oleh distraksi emosional.

Sholat taubat membuka jalan bagi aktualisasi diri dengan menghilangkan hambatan-hambatan psikologis yang membatasi perkembangan potensi. Seseorang menjadi lebih berani mengambil tantangan positif, lebih terbuka terhadap pembelajaran, dan terus bertumbuh menuju versi terbaik dari dirinya sendiri. Proses ini berlangsung terus-menerus seiring dengan konsistensi dalam bertaubat dan memperbaiki diri.

8. Persiapan Menghadapi Tantangan Hidup yang Lebih Kompleks

Dengan mental yang telah terlatih melalui proses taubat berulang, seseorang mengembangkan kapasitas untuk menghadapi tantangan hidup yang lebih kompleks. Setiap kesulitan dipandang sebagai ujian yang dapat diatasi dengan pertolongan Allah, bukan sebagai beban yang mustahil diselesaikan. Pola pikir ini menciptakan ketangguhan karakter dan kedewasaan dalam menyikapi dinamika kehidupan.

9. Kontribusi Positif bagi Lingkungan Sosial yang Lebih Luas

Dampak transformatif sholat taubat tidak berhenti pada level individu, tetapi merambat ke lingkungan sosial yang lebih luas. Seseorang yang telah mengalami perubahan positif cenderung menjadi agen perubahan dalam masyarakatnya, menebar kebaikan, dan menginspirasi orang lain untuk terus memperbaiki diri. Efek berantai ini menciptakan lingkungan sosial yang lebih sehat dan konstruktif.

Pada tingkat yang paling hakiki, sholat taubat merupakan investasi untuk kehidupan akhirat yang kekal. Proses penyucian diri yang berkelanjutan melalui taubat mempersiapkan manusia untuk menghadap Sang Pencipta dengan hati yang bersih dan catatan amal yang terbaik. Kesadaran inilah yang memberikan makna mendalam pada setiap langkah perbaikan diri dalam kehidupan duniawi.   

People also Ask:

1. Sholat taubat sebaiknya dilakukan jam berapa?

Sholat taubat dapat dilakukan kapan saja, namun waktu yang paling dianjurkan adalah sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 01.00 hingga menjelang Subuh) atau setelah sholat Maghrib dan Isya. Waktu terbaik lainnya adalah segera setelah melakukan kesalahan atau dosa, selama bukan di waktu yang dilarang untuk sholat.

2. Sholat taubat dulu apa wajib dulu?

Sholat wajib harus didahulukan daripada sholat taubat karena kewajiban lebih utama dari yang sunnah. Setelah sholat wajib selesai, Anda bisa melaksanakan sholat taubat untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.

3. Sholat taubat di sujud terakhir baca apa?

Pada sujud terakhir sholat taubat, Anda bisa membaca doa taubat seperti Allahumma anta Rabbii, laa ilaaha illaa anta. Khalaqtanii wa anaa 'abduka... faghfirlii fa innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta. Selain itu, Anda juga bisa berdoa memohon ampunan atas segala dosa, meminta taubat nasuha sebelum wafat, atau membaca doa sujud yang umum seperti Allahummaghfirli dzanbi kullahu.

4. Apakah sholat taubat boleh dilakukan setiap hari?

Ya, shalat taubat boleh dilakukan setiap hari, bahkan sangat dianjurkan karena manusia tidak luput dari dosa dan kesalahan. Waktu pelaksanaannya adalah kapan saja setelah menyadari telah melakukan dosa, selama tidak pada lima waktu terlarang seperti setelah shalat Subuh hingga terbit matahari, atau setelah Ashar hingga tenggelam matahari.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |