Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim TNI menyiapkan 20 ribu personel untuk menjemput pekerja migran Indonesia di Malaysia dalam rangka mengantisipasi serangan. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 21 Februari 2025.
Dalam postingannya terdapat video berdurasi 1 menit 41 detik dengan narasi TNI akan menyiapkan penjemputan pekerja migran dari Malaysia secara besar-besaran untuk mengantisipasi serangan.
Akun itu menambahkan narasi "#video ini untuk indonesia dan tetangga malaysia"
Lalu benarkah video yang mengklaim TNI menyiapkan 20 ribu personel untuk menjemput pekerja migran Indonesia di Malaysia dalam rangka mengantisipasi serangan?
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan narasi dalam video tersebut.
Artikel itu diunggah CNBCIndonesia.com pada 3 April 2020 dengan judul "Urus TKI Pulang dari Malaysia, TNI Siapkan 20.000 Personil".
Namun dalam artikel itu penjemputan dilakukan bukan karena mengantisipasi serangan dari Malaysia namun terkait penghentian penyebaran wabah covid-19.
Berikut isi artikel itu selengkapnya:
"Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sedang mempersiapkan kembalinya buruh migran dari Negeri Jiran, Malaysia ke Indonesia yang kabarnya akan berlangsung dalam waktu dekat.
"Saat ini disampaikan bahwa banyak (buruh) migran dari Malaysia akan kembali ke Indonesia. Sudah dikoordinir untuk pelaksanaan pemulangan. Dari Kemenko Maritim akan ada 20 ribu personil," ujar Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan ( Pangkogabwilhan) I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono, saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Dia mengatakan, Pangkogabwilhan I bersama TNI Angkatan Laut akan menggerakan Kapal Republik Indonesia (KRI) yang sudah bersiap di Batam, wilayah Indonesia yang jaraknya dekat dengan Malaysia. Sehingga, jika suatu saat dibutuhkan kapal-kapal tersebut sudah siap.
"Khususnya mengangkut (imigran) yang ke Jawa sudah siap (kapal) di Batam," terangnya.
Adapun hari ini rencananya akan ada rapat dengan pemerintah daerah (Pemda) setempat terkait dengan hal ini. Rapat juga akan melibatkan personil migran, khususnya yang positif terpapar virus corona.
"Yang positif akan ditampung di RS Galang yang akan beroperasi 6 April," pungkasnya.
Terkait dengan RS darurat COVID-19 di Pulau Galang sudah hampir 100% selesai. Persiapan S tersebut antara lain ada bangunan renovasi dan bangunan baru, terdiri dari gedung observasi yang bisa menampung 240 bed. Gedung observasi-2 ada 50 bed, observasi-1 ada 50 bed. Gedung lain sebagai pendukung, semuanya ada 460 pasien apabila nanti digunakan.
RS ini disiapkan sedemikian rupa, misalnya untuk kondisi gawat darurat atau emergency, disediakan helipad. Ada juga dermaga yang bisa digunakan jika ada pasien yang diangkut menggunakan kapal.
Lokasinya juga terbilang jauh dari pemukiman penduduk. Adapun dari Batam, memakan waktu sekitar 30 menit via darat. Adapun peruntukannya, RS ini akan digunakan untuk merawat pasien yang sakit ringan hingga sedang, selain memang untuk buruh migran dari Malaysia. (dob/dob)"
Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200403110720-4-149579/urus-tki-pulang-dari-malaysia-tni-siapkan-20000-personil
https://www.antaranews.com/berita/1401470/tni-kerahkan-kri-jemput-pekerja-migran-indonesia-dari-malaysia
Kesimpulan
Postingan video yang mengklaim TNI menyiapkan 20 ribu personel untuk menjemput pekerja migran Indonesia di Malaysia dalam rangka mengantisipasi serangan adalah tidak benar. Faktanya penjemputan dilakukan untuk antisipasi penyebaran virus covid-19.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.