Diet Telur Rebus di 2026: Masih Efektif atau Sudah Ketinggalan Zaman?

2 hours ago 1

CANTIKA.COM, Jakarta - Tren diet datang dan pergi seperti FYP TikTok. Tapi ada satu diet “jadul” yang kembali muncul di timeline: diet telur rebus. Dulu digadang-gadang sebagai cara cepat menurunkan berat badan, sekarang muncul satu pertanyaan besar: apakah masih relevan tidak di 2026?

Tentu saja, diet ini masih relevan, tapi tidak lagi dengan cara ekstrem seperti dulu. Ini penjelasan lengkap yang lebih update dan mudah dipahami.

Kenapa Telur Rebus Masih Jadi Pilihan Banyak Orang?

1. Satu bahan, banyak nutrisi

Telur adalah salah satu makanan paling efisien dan padat gizi. Dalam satu butir telur rebus, kamu sudah mendapatkan protein lengkap, vitamin A, B12, D, serta mineral seperti selenium. Praktis, murah, dan bergizi.

2. Membuat kenyang lebih lama

Kandungan protein tinggi dalam telur membantu menahan rasa lapar sehingga asupan kalori bisa lebih terkontrol. Inilah alasan telur sering menjadi pilihan menu diet bagi yang ingin makan simpel tapi tetap sehat.

3. Cocok untuk penurunan berat badan jangka pendek

Untuk kebutuhan tertentu, seperti ingin turun 1–2 kg sebelum acara penting, telur rebus dapat membantu menciptakan defisit kalori dengan tetap memberikan rasa kenyang.

Risiko Diet Telur Rebus Versi Lama

Diet telur rebus yang dulu populer biasanya sangat ekstrem: makan telur hampir sepanjang hari dengan sedikit atau tanpa variasi makanan lain. Kini banyak ahli setuju bahwa pendekatan seperti itu kurang aman.

Beberapa risikonya:

  • Polanya terlalu monoton dan mudah membuat bosan.

  • Minim serat, vitamin, dan mineral dari sayur, buah, atau karbohidrat kompleks.

  • Asupan kalori terlalu rendah sehingga tubuh mudah lemas.

  • Tidak berkelanjutan sehingga berat badan cepat naik kembali.

Hasilnya, diet ini berhasil dalam jangka pendek, tetapi jarang bertahan lama.

Diet Telur Rebus di 2026: Versi Lebih Seimbang

Jika ingin tetap menggunakan telur rebus sebagai bagian dari diet, lakukan dengan cara yang lebih modern dan realistis.

1. Jadikan telur sebagai bagian dari menu, bukan satu-satunya

Padukan dengan sayur, buah, whole grains, dan lemak sehat agar tubuh tetap mendapatkan kebutuhan gizi lengkap.

2. Fokus pada pola makan seimbang

Konsumsi 1–2 butir telur sehari umumnya aman bagi banyak orang. Variasi tetap penting agar diet tidak membosankan atau berisiko pada kesehatan.

3. Pilih teknik memasak yang lebih sehat

Telur rebus atau poached menjaga kandungan protein tanpa tambahan lemak jenuh dari minyak berlebih.

4. Sesuaikan dengan kondisi kesehatan

Jika memiliki kolesterol tinggi, diabetes, atau riwayat penyakit jantung, lebih baik konsultasi dulu dengan ahli gizi atau tenaga medis sebelum rutin mengonsumsi telur dalam jumlah besar.

Inspirasi Menu Telur Rebus yang Lebih Sehat

  • Pagi: Telur rebus, roti gandum, dan sayur segar.

  • Siang: Salad telur dengan alpukat dan dressing lemon.

  • Malam: Telur rebus dengan tumis sayuran dan nasi merah atau quinoa.

Sederhana, cepat dibuat, dan tetap bernutrisi.

Diet telur rebus masih bisa relevan di 2026, asalkan dilakukan dengan pendekatan yang tidak ekstrem. Fokus tahun ini lebih ke pola makan seimbang, keberlanjutan, dan variasi makanan. Telur rebus tetap bisa menjadi bagian menu sehat, tetapi bukan satu-satunya andalan.

Pilihan Editor: Jelang 2026: Bukan Hanya Kecantikan, Wellness juga Perlu Diperhatikan Agar Seimbang

HEALTHLINE | EVERYDAY HEALTH | NIH 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |