Doa Ketika Ada Gunung Meletus: Memohon Perlindungan Allah SWT Agar Selamat dari Bencana

1 month ago 22

Liputan6.com, Jakarta Dalam Islam, doa merupakan senjata seorang mukmin untuk memohon keselamatan dan perlindungan dari segala musibah. Membaca doa ketika ada gunung meletus menjadi amalan penting sebagai bentuk ikhtiar spiritual di samping upaya penyelamatan diri secara fisik.

Gunung meletus sendiri merupakan bencana alam yang sangat berbahaya dan tidak dapat dicegah oleh manusia. Namun, umat Islam diajarkan untuk selalu berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT ketika menghadapi situasi berbahaya, termasuk saat ada gunung meletus.

Mengutip buku Doa-doa Pilihan karya KH Ahmadi Isa, doa adalah bentuk penyerahan diri seorang hamba kepada Allah dalam memohon segala yang diinginkan dan meminta dihindarkan dari hal-hal yang buruk. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (21/11/2025).

Doa Memohon Perlindungan dari Bencana Gunung Meletus

Dalam ajaran Islam, orang yang berada dalam situasi bahaya tidak hanya diminta untuk menyelamatkan diri, tetapi juga berdoa dan kembali ke jalan Allah. Hal ini dilakukan sebagai wujud kepasrahan seseorang kepada Allah yang mampu mengendalikan seluruh bahaya.

Doa utama yang dapat dibaca saat menghadapi ancaman gunung meletus adalah doa perlindungan dari berbagai bencana yang tertuang dalam kitab Al-Adzkar karya Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi.

Teks Arab: اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً

Latin: Allâhumma innî a'ûdzubika minal hadmi wa a'ûdzubika minat taraddî wa a'ûdzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a'ûdzubika an yatakhabbathanîsy syaithânu 'indal maut wa 'aûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiran wa a'ûdzubika an amûta ladîghan.

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat." (HR Abu Daud)

Doa ini sangat komprehensif karena mencakup perlindungan dari berbagai jenis bencana, termasuk reruntuhan yang dapat terjadi akibat letusan gunung berapi, kebakaran akibat lava panas, serta berbagai bahaya lainnya yang mengancam keselamatan jiwa.

Doa Agar Terhindar dari Bahaya Gunung Meletus

Selain doa perlindungan dari bencana, terdapat doa khusus yang dapat diamalkan untuk menolak segala bahaya yang mengancam, baik di bumi maupun di langit. Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca setiap pagi dan petang sebagai bentuk perlindungan diri.

Teks Arab: بِسْمِ اللَّهِ الَّذي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأرْضِ وَلا في السَّماءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيم

Latin: Bismillâhil ladzî lâ yadlurru ma'asmihi syaiun fil ardli wa lâ fis samâ-i wa huwas samî'ul alîm.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu di bumi dan di langit tak dapat memberikan mudarat (bahaya). Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Doa ini memiliki keutamaan yang sangat besar dalam menolak berbagai macam bahaya dan bencana. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa siapa yang membaca doa ini tiga kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka tidak akan ada sesuatu yang dapat membahayakannya.

Mengutip dari Sunan Abu Daud dan Sunan at-Tirmidzi, doa ini diriwayatkan dari Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu yang mendengar langsung dari Rasulullah SAW tentang keutamaan membaca doa perlindungan ini. Kalimat ini merupakan bentuk tawakal dan keyakinan penuh bahwa hanya Allah yang dapat melindungi hamba-Nya dari segala macam bahaya.

Doa Saat Tertimpa Musibah Gunung Meletus

Ketika musibah gunung meletus benar-benar terjadi dan menimpa seseorang, Islam mengajarkan untuk tetap bersabar dan berserah diri kepada Allah SWT. Salah satu doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca adalah doa istirja yang merupakan bentuk pengakuan bahwa semua manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Teks Arab: إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها

Latin: Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ.

Artinya: "Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya."

Doa ini mengajarkan umat Islam untuk tetap ikhlas dan sabar ketika ditimpa musibah. Kalimat istirja yang pertama merupakan pengakuan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah dan segala sesuatu berasal dari Allah serta akan kembali kepada-Nya. Sedangkan kalimat yang kedua merupakan permohonan agar Allah memberikan pahala dan ganti yang lebih baik dari musibah yang dialami.

Melansir dari Shahih Muslim, Ummu Salamah radhiyallahu 'anha meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada seorang muslim pun yang tertimpa musibah lalu membaca doa ini melainkan Allah akan memberikan pahala atas musibahnya dan menggantikannya dengan yang lebih baik.

Adab dan Tata Cara Berdoa Saat Menghadapi Bencana

Melansir dari kitab Al-Adzkaar karya Imam An-Nawawi, terdapat beberapa adab penting dalam berdoa yang harus diperhatikan:

Memulai dengan Memuji Allah dan Bershalawat kepada Nabi

Sebelum membaca doa perlindungan dari bencana, hendaknya diawali dengan memuji Allah SWT dan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini akan membuat doa lebih mudah dikabulkan karena dimulai dengan pengagungan kepada Sang Pencipta.

Berdoa dengan Penuh Kekhusyukan dan Keyakinan

Saat berdoa memohon perlindungan dari gunung meletus, pastikan hati dalam keadaan khusyu dan yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan lengah.

Menghadap Kiblat Jika Memungkinkan

Meskipun dalam keadaan darurat tidak harus menghadap kiblat, namun jika memungkinkan sebaiknya menghadap kiblat saat berdoa. Hal ini merupakan salah satu adab yang dapat meningkatkan kekhusy ukan dalam berdoa.

Mengangkat Kedua Tangan

Mengangkat tangan saat berdoa merupakan salah satu sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Posisi telapak tangan menghadap ke atas seolah-olah meminta sesuatu kepada Allah SWT.

Berdoa dengan Suara Lembut

Dalam Al-Quran, Allah SWT memuji hamba-Nya yang berdoa dengan suara lembut dan tidak berteriak. Berdoa dengan suara pelan dan penuh kerendahan hati akan lebih baik daripada berdoa dengan suara keras.

Bertaubat dan Memohon Ampunan

Sebelum memohon perlindungan dari bencana, sebaiknya diawali dengan bertaubat dan memohon ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan. Hal ini karena musibah kadang datang sebagai akibat dari perbuatan dosa manusia.

Mengakhiri dengan Tawakal

Setelah berdoa, seorang muslim harus bertawakal dan menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT. Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi tetap berusaha maksimal sambil meyakini bahwa Allah yang menentukan hasil akhirnya.

Ikhtiar Fisik dan Spiritual Menghadapi Gunung Meletus

Selain berdoa, umat Islam juga diperintahkan untuk melakukan ikhtiar atau usaha secara fisik untuk menyelamatkan diri dari bahaya gunung meletus. Islam mengajarkan keseimbangan antara ikhtiar spiritual (berdoa) dan ikhtiar fisik (berusaha).

Dalam Al-Quran Surah Ar-Ra'd ayat 11, Allah SWT berfirman bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Ayat ini menunjukkan pentingnya usaha dan ikhtiar manusia dalam menghadapi berbagai situasi, termasuk bencana alam.

Mengutip dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat beberapa langkah penting yang harus dilakukan saat menghadapi ancaman gunung meletus:

  • Pertama, segera menjauh dari kawasan gunung yang meletus dan mencari tempat yang aman di luar radius bahaya. Radius bahaya biasanya telah ditentukan oleh pihak berwenang berdasarkan tingkat aktivitas gunung berapi.
  • Kedua, jika terjebak dalam rumah, segera tutup semua pintu dan jendela untuk mencegah abu vulkanik masuk ke dalam rumah. Abu vulkanik sangat berbahaya jika terhirup karena dapat merusak saluran pernapasan.
  • Ketiga, gunakan masker atau kain basah untuk menutupi hidung dan mulut agar tidak menghirup abu vulkanik. Abu vulkanik mengandung partikel-partikel halus yang dapat merusak paru-paru jika terhirup dalam jumlah banyak.
  • Keempat, lindungi mata dengan menggunakan kacamata pelindung karena abu vulkanik juga dapat menyebabkan iritasi mata yang parah.
  • Kelima, jika harus mengungsi, bawalah barang-barang penting seperti dokumen identitas, obat-obatan, makanan, dan air minum secukupnya.
  • Keenam, ikuti arahan dari petugas berwenang dan jangan kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman.
  • Ketujuh, tetap tenang dan jangan panik karena kepanikan dapat membuat situasi menjadi lebih berbahaya.

Kombinasi antara ikhtiar spiritual dengan membaca doa dan ikhtiar fisik dengan melakukan langkah-langkah penyelamatan diri merupakan cara yang paling ideal dalam menghadapi bencana gunung meletus. Keduanya harus berjalan beriringan dan tidak boleh hanya mengandalkan salah satu saja.

FAQ

1. Apa doa yang dibaca saat gunung meletus? Doa yang dibaca adalah "Allâhumma innî a'ûdzubika minal hadmi" yang memohon perlindungan dari reruntuhan, kebakaran, dan berbagai bahaya lainnya.

2. Apakah boleh hanya berdoa tanpa berusaha menyelamatkan diri? Tidak boleh, karena Islam mengajarkan keseimbangan antara ikhtiar spiritual (berdoa) dan ikhtiar fisik (berusaha menyelamatkan diri).

3. Kapan waktu yang tepat membaca doa perlindungan dari bencana? Doa perlindungan dapat dibaca kapan saja, namun lebih utama dibaca setiap pagi dan petang sebagai bentuk perlindungan harian.

4. Apa yang harus dilakukan setelah membaca doa? Setelah membaca doa, harus segera melakukan langkah-langkah penyelamatan diri sesuai arahan petugas dan menjauh dari kawasan bahaya.

5. Apakah doa bisa mencegah terjadinya gunung meletus? Doa tidak mencegah peristiwa alam, tetapi memohon perlindungan Allah agar diberikan keselamatan dan terhindar dari bahaya yang ditimbulkan.

6. Bagaimana jika tidak hafal doa dalam bahasa Arab? Boleh membaca doa dalam bahasa Indonesia dengan memohon perlindungan kepada Allah dari segala bahaya, sambil berusaha menghafal doa dalam bahasa Arab.

7. Apa hikmah di balik bencana gunung meletus menurut Islam? Hikmah bencana adalah sebagai ujian keimanan, peringatan akan kekuasaan Allah, dan momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial antar sesama. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |