Istri dan 2 Anaknya jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Sopir Truk Tebu Ini Dapat Umrah Gratis dari Gus Iqdam

21 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan jemaah yang hadir dalam pengajian di Blitar mendadak terharu ketika pendakwah muda Gus Iqdam memberikan kejutan yang tak biasa. Di luar kebiasaannya membagi uang dan barang, kali ini ia memberikan hadiah umrah gratis kepada sosok yang sangat istimewa.

Dalam sesi dialog, pemilik nama lengkap Muhammad Iqdam Kholid, meminta salah satu jemaah untuk maju. Laki-laki tersebut ternyata bernama Devianto, sosok sederhana yang ternyata menyimpan duka mendalam di balik penampilannya.

“Siapa namanya?” tanya Gus Iqdam pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah saat itu.

“Nama saya Devianto, Gus,” jawab pria berpeci hitam yang berdiri dari arah barisan belakang jamaah.

Pertanyaan berikutnya dari Gus Iqdam mengungkap latar belakang menyedihkan dari Devianto. “Itu siapa di keluargamu yang meninggal?” tanyanya lagi.

“Ee… kedua putri saya, Gus, keduanya meninggal bersama. Satu lagi istri saya juga meninggal, jadi korban tragedi Kanjuruhan,” jawab Devianto, suaranya bergetar menahan tangis, seperti dikutip dari kanal YouTube @alifbengkong, Jumat (25/04/2025).

Gus Iqdam tampak terdiam sejenak, mencoba merasakan kepedihan yang dialami laki-laki tersebut. Wajahnya menunduk, lalu mengangkat kepala dengan tatapan empati yang dalam.

Simak Video Pilihan Ini:

Razia Knalpot Brong di Pemalang, Puluhan Disita

Doakan Mendiang Anak dan Istrinya dari Makkah

Tak lama kemudian, pengasuh Majelis Taklim Sabilu Taubah itu bertanya apakah Devianto kini telah menikah kembali. Jawaban dari Devianto sungguh menggugah.

“Sejak istri dan anak-anak saya meninggal, saya mantap tidak menikah lagi, Gus,” ucapnya tenang namun penuh luka.

Gus Iqdam pun meminta waktu kepadanya. Ia menyampaikan bahwa dirinya ingin mengajak Devianto pergi umrah bersama. Saat itu Devianto belum paham maksud waktu yang diminta.

Ternyata, Gus Iqdam hendak mengajaknya ke Makkah dan Madinah selama 12 hingga 13 hari. “Umrah bareng saya, berangkat bulan Juli. InsyaAllah saya bayari pakai uang pribadi saya,” ujar suami dari Ning Nila itu.

Mendengar pernyataan tersebut, Devianto tak kuasa menahan haru. Berkali-kali ia mengucap terima kasih kepada Gus Iqdam atas hadiah luar biasa tersebut. Air matanya jatuh di tengah gemuruh tepuk tangan jemaah.

Dalam perbincangan itu, terungkap bahwa Devianto adalah sopir truk pengangkut tebu. Ia sehari-hari membawa muatan ke pabrik gula di kawasan Blitar. Kesederhanaannya tak menghalangi keteguhan imannya.

“Yang lain jangan iri, ini berat banget hidupnya. Ditinggal anaknya dan istrinya sekaligus,” tutur Gus Iqdam kepada para jamaah, menjelaskan mengapa Devianto layak menerima hadiah tersebut.

Setelah itu, Gus Iqdam langsung memanggil asistennya untuk mencatat data dan nomor kontak Devianto agar proses keberangkatan bisa segera dipersiapkan.

Dalam keheningan penuh haru, Devianto menyampaikan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, saya bisa berdoa untuk anak dan istri saya di Mekkah bareng Gus Iqdam,” ucapnya pelan tapi penuh makna.

Tentang Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan yang menimpa keluarganya memang menjadi salah satu bencana paling memilukan dalam sejarah sepak bola Indonesia. Peristiwa itu terjadi pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Kala itu, pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya berakhir ricuh. Ribuan suporter masuk ke lapangan dan aparat kepolisian menembakkan gas air mata yang mengarah ke tribun.

Gas air mata itu memicu kepanikan massal. Penonton berlarian, saling desak, hingga terjadi penumpukan di pintu keluar yang menyebabkan asfiksia. Banyak yang tak sempat keluar dan meninggal di tempat.

Hingga 24 Oktober 2022, tercatat 135 orang tewas dan lebih dari 580 lainnya luka-luka. Tragedi ini menjadi insiden sepak bola paling mematikan di Asia dan belahan bumi bagian timur.

Dua anak dan istri Devianto termasuk dalam korban yang kehilangan nyawa dalam kejadian memilukan tersebut. Mereka tidak pernah kembali dari stadion tempat mereka hendak menonton pertandingan.

Kini, dengan undangan umrah dari Gus Iqdam, Devianto mendapatkan kesempatan luar biasa untuk mendoakan keluarganya langsung di Tanah Suci. Sebuah bentuk penghormatan dan pelipur duka yang tak ternilai.

Langkah Gus Iqdam ini tidak hanya menyentuh hati Devianto, tapi juga menjadi teladan bagi banyak orang tentang kepedulian dan keikhlasan dalam membantu sesama yang sedang dirundung duka.

Di tengah kesibukannya berdakwah, Gus Iqdam terus menunjukkan bahwa dakwah tak melulu soal ceramah, tapi juga soal kasih sayang nyata yang diwujudkan dengan tindakan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |