Kemegahan Masjidil Haram yang Disebut Masjid Termahal di Dunia, Biayanya Rp1.638 Triliun

6 days ago 16

Liputan6.com, Jakarta - Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, bukan hanya menjadi tempat paling suci bagi umat Islam, tetapi juga memegang rekor sebagai masjid termahal di dunia. Fakta ini mencerminkan betapa penting dan megahnya tempat tersebut, baik dari sisi spiritual maupun arsitektur.

Dikenal sebagai kiblat seluruh umat Islam, Masjidil Haram selalu menjadi pusat perhatian, terutama saat musim haji tiba. Jutaan umat Muslim dari seluruh dunia berkumpul di tempat ini setiap tahunnya untuk menunaikan ibadah haji.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa biaya pembangunan dan renovasi Masjidil Haram menembus angka yang fantastis. Proyek besar-besaran terus dilakukan untuk memastikan kenyamanan jemaah.

Masjid suci ini mengalami serangkaian perluasan dan pembaruan dalam sejarahnya yang panjang. Tujuannya tak lain adalah untuk menampung lebih banyak jemaah dan menyediakan fasilitas terbaik.

Informasi ini dirangkum dari tayangan video di kanal YT @SatriaRury, dikutip Jumat (25/04/2025), yang mengulas rincian angka fantastis pembangunan Masjidil Haram.

Disebutkan bahwa total biaya yang telah digelontorkan mencapai 100 miliar dolar Amerika, yang jika dikonversikan setara dengan sekitar Rp1.638 triliun. Angka ini membuat Masjidil Haram menjadi bangunan keagamaan paling mahal di dunia.

Biaya besar ini disebabkan oleh skala renovasi dan pembangunan yang luar biasa. Tidak hanya untuk membesarkan kapasitas, tetapi juga memperindah serta meningkatkan fasilitas-fasilitas penunjang ibadah.

Simak Video Pilihan Ini:

Waduh, 2 WNA Swedia Kemah di Gunung Lewotobi yang Sedang Erupsi

Spesifikasi Masjidil Haram

Luas bangunan Masjidil Haram saat ini mencapai 357.000 meter persegi, menjadikannya salah satu bangunan terluas di dunia. Seluruh areanya dibangun dengan teknologi dan bahan berkualitas tinggi.

Masjid ini dihiasi dengan 12 kubah kaca dari total 22 kubah. Setiap kubah didesain dengan keindahan arsitektur Islam klasik yang berpadu dengan teknologi modern.

Lapisan lantai dan dindingnya ditutupi tiga lapisan marmer mewah yang didatangkan dari berbagai negara. Tak hanya tahan lama, marmer ini juga menambah kesan megah.

Di bagian dalam, dekorasi kaca artistik yang rumit menghiasi banyak sudut ruangan. Keindahan ini menjadi bukti perpaduan antara nilai seni dan kesucian.

Masjidil Haram juga memiliki empat pintu utama dan 45 pintu tambahan yang dibuka 24 jam nonstop untuk memastikan arus jemaah selalu lancar.

Kebersihan pun menjadi perhatian utama. Terdapat 13.000 toilet yang dikelola oleh 1.800 petugas kebersihan yang bekerja bergiliran setiap harinya.

Untuk menyampaikan pengumuman dan pelaksanaan ibadah, masjid ini juga dilengkapi 6.000 pengeras suara yang tersebar merata di seluruh area.

Sejarah Masjidil Haram

Sejarah pembangunan Masjidil Haram bermula sejak abad ke-7 Masehi. Sejak itu, masjid ini terus mengalami perluasan dan pemeliharaan secara berkala.

Salah satu sosok penting dalam proyek perluasan adalah Kamal Ismail. Ia dikenal sebagai arsitek yang sangat teliti dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan desainnya.

Dengan pengawasan ketat dan kontrol kualitas tinggi, setiap proses pembangunan dilakukan dengan sangat serius. Tujuannya agar kesucian dan keagungan tempat ini tetap terjaga.

Para pekerja dan insinyur yang terlibat dalam pembangunan masjid ini berasal dari berbagai negara. Mereka dipilih berdasarkan keahlian khusus di bidang konstruksi masjid.

Investasi besar yang dilakukan pemerintah Arab Saudi tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga mencakup sistem keamanan, pengelolaan massa, hingga teknologi pendingin udara.

Masjidil Haram menjadi contoh bagaimana kemajuan teknologi dapat berpadu harmonis dengan nilai-nilai spiritual. Tak heran jika masjid ini menjadi destinasi impian seluruh Muslim.

Dengan terus berkembangnya fasilitas dan teknologi, Masjidil Haram akan selalu menjadi pusat spiritual umat Islam yang megah, suci, dan tak lekang oleh waktu.

Sebagai simbol peradaban Islam, Masjidil Haram tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi lambang keseriusan umat Muslim dalam merawat tempat suci mereka.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |