Daging Kurban Apakah Boleh Dicuci? Ini Panduan Lengkapnya

1 day ago 2

Liputan6.com, Jakarta Setiap menjelang Hari Raya Idul Adha, pertanyaan daging kurban apakah boleh dicuci selalu menjadi topik hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak keluarga yang masih bingung dengan prosedur yang tepat dalam menangani daging kurban yang baru diterima, terutama terkait dengan kebiasaan mencuci daging sebelum diolah atau disimpan.

Pertanyaan daging kurban apakah boleh dicuci ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dan praktik di masyarakat. Sebagian orang beranggapan bahwa daging harus dicuci untuk menghilangkan kotoran dan darah, sementara sebagian lainnya percaya bahwa mencuci daging justru dapat mengurangi kualitas dan keamanan pangan. Perdebatan ini semakin kompleks ketika melibatkan aspek kesehatan dan cara penyimpanan yang benar.

Untuk menjawab keraguan tentang daging kurban apakah boleh dicuci, penting bagi kita memahami penjelasan dari para ahli gizi dan praktisi kesehatan.

Berikut ini, telah Liputan6.com rangkum secara lengkap, penjelasan mengenai daging kurban apakah boleh dicuci, yang dapat dijadikan rujukan dalam menangani daging kurban dengan benar, pada Kamis (29/5).

Hari Raya Idul Adha tiba, berbagai rencana memasak daging kurban dipersiapkan. Mengolah daging, terutama daging kambing perlu dilakukan dengan benar agar masakan tidak muncul bau prengus. Simak tipsnya dalam video berikut ini.

Pandangan Ahli Tentang Mencuci Daging Kurban

Menurut para ahli gizi, mencuci daging kurban sebenarnya tidak direkomendasikan, terutama jika daging tersebut akan disimpan dalam freezer. Pandangan ini sejalan dengan pedoman dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat yang menyarankan agar daging tidak dicuci sebelum disimpan karena dapat menyebabkan kontaminasi silang.

Ketika daging dicuci, cipratan air yang mengandung darah dan cairan daging dapat menyebar ke permukaan dapur dan peralatan masak lainnya. Hal ini justru meningkatkan risiko penyebaran bakteri berbahaya ke area yang sebelumnya bersih. Proses pencucian juga dapat mendorong bakteri masuk lebih dalam ke dalam serat daging melalui pori-pori yang terbuka.

Para ahli gizi dari berbagai institusi menjelaskan bahwa mencuci daging dapat menghilangkan nutrisi penting yang terkandung dalam daging. Selain itu, air yang digunakan untuk mencuci juga berpotensi mengandung bakteri yang justru dapat merusak kualitas daging, terutama jika daging tidak langsung diolah setelah dicuci.

Daging kurban yang fresh dan baru disembelih sebenarnya cenderung aman dan tidak memerlukan pencucian tambahan. Kualitas daging yang baik dapat langsung diolah tanpa harus dicuci terlebih dahulu, selama penyimpanan dan penanganannya dilakukan dengan benar sesuai standar keamanan pangan.

Kapan Daging Kurban Boleh Dicuci

Meskipun secara umum tidak direkomendasikan, ada kondisi tertentu dimana daging kurban boleh dicuci. Menurut panduan dari Universitas Gadjah Mada, daging kurban dapat dicuci jika akan langsung dimasak dan terlihat kotor akibat tercampur dengan darah, jeroan, pasir, atau debu selama proses penyembelihan dan distribusi.

Pencucian dalam kondisi ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada permukaan daging dan meminimalkan pertumbuhan bakteri. Namun, pencucian harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan air bersih yang mengalir, dan daging harus segera diolah setelah dicuci untuk mencegah kontaminasi lebih lanjut.

Ketua II Pengurus Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama DIY menyarankan bahwa jika daging terlihat kotor, sebaiknya kotoran diangkat secara manual dan dibersihkan dengan cara mengelapnya menggunakan tisu bersih. Metode ini dianggap lebih aman daripada mencuci dengan air yang dapat menyebarkan kontaminan ke area lain.

Penting untuk diingat bahwa jika memutuskan untuk mencuci daging, pastikan untuk membersihkan seluruh area dapur setelahnya, termasuk wastafel, countertop, dan peralatan yang mungkin terkena cipratan air dari daging. Gunakan disinfektan untuk memastikan tidak ada bakteri yang tertinggal di permukaan tersebut.

Alasan Daging Kurban Tidak Perlu Dicuci

Salah satu alasan utama mengapa daging kurban tidak perlu dicuci adalah karena proses pemasakan dengan suhu tinggi sudah cukup untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada pada daging. Pemanasan hingga suhu internal 75°C atau lebih dapat memastikan keamanan konsumsi daging tanpa perlu pencucian sebelumnya.

Daging kurban yang fresh dan berkualitas baik memiliki tingkat kontaminasi yang relatif rendah, terutama jika proses penyembelihan dilakukan sesuai standar halal dan higienis. Kandungan nutrisi alami dalam daging, seperti protein, vitamin B, dan mineral, dapat berkurang jika daging dicuci dengan air dalam jumlah banyak karena sebagian nutrisi larut dalam air.

Dari segi praktis, tidak mencuci daging juga menghemat waktu dan mengurangi risiko kontaminasi silang di dapur. Metode ini lebih efisien dan aman, terutama ketika harus menangani daging dalam jumlah besar seperti yang sering terjadi saat pembagian daging kurban.

Para ahli gizi juga menekankan bahwa sistem pencernaan manusia sudah dirancang untuk menangani bakteri dalam jumlah normal yang mungkin ada pada daging. Sistem imun tubuh dan asam lambung berperan sebagai pertahanan alami terhadap mikroorganisme yang masuk bersama makanan, sehingga daging yang dimasak dengan benar tetap aman dikonsumsi meski tidak dicuci.

Tips Menyimpan Daging Kurban dengan Benar

Penyimpanan daging kurban yang tepat sangat penting untuk mempertahankan kualitas dan keamanan pangan. Berdasarkan panduan dari Universitas Gadjah Mada, berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti untuk menyimpan daging kurban dengan benar:

1. Langkah pertama adalah jangan mencuci daging kurban yang akan disimpan. Daging yang kering lebih tahan lama dan tidak mudah rusak dibandingkan daging yang basah. Kelembaban berlebih dapat mempercepat pertumbuhan bakteri dan menyebabkan daging cepat busuk.

2. Proses pengemasan juga harus dilakukan dengan cermat. Potong atau giling daging sesuai dengan porsi yang dibutuhkan untuk sekali masak, kemudian kemas dalam kantong plastik khusus makanan atau vacuum sealer jika tersedia. Pengemasan vakum adalah pilihan terbaik karena dapat menghilangkan udara yang dapat mempercepat oksidasi dan pembusukan.

3. Sebelum memasukkan ke freezer, simpan daging di chiller (suhu 0-4°C) selama beberapa jam untuk proses pendinginan awal. Hal ini membantu daging beradaptasi dengan suhu dingin secara bertahap dan mencegah pembentukan kristal es yang besar yang dapat merusak tekstur daging.

Langkah-langkah Menyimpan Daging Kurban:

  • Persiapan: Jangan mencuci daging kurban
  • Pemotongan: Potong daging sesuai porsi kebutuhan masak
  • Pemilahan: Pisahkan berdasarkan jenis potongan dan ukuran
  • Pengemasan: Masukkan ke kantong plastik atau vacuum seal
  • Pendinginan awal: Simpan di chiller 2-3 jam
  • Penyimpanan: Pindahkan ke freezer untuk penyimpanan jangka Panjang

Cara Mengolah Daging Kurban yang Benar

Ketika akan mengolah daging kurban yang telah disimpan dalam freezer, proses pencairan harus dilakukan dengan benar untuk mempertahankan kualitas daging. Pindahkan daging dari freezer ke chiller terlebih dahulu dan biarkan mencair secara alami. Proses ini membutuhkan waktu beberapa jam hingga semalaman tergantung ukuran potongan daging.

Menurut para ahli gizi, cara terbaik untuk menangani kotoran pada daging adalah melalui proses perebusan awal. Ketika daging direbus, kotoran dan impuritas akan naik ke permukaan air dalam bentuk busa atau scum yang dapat dibuang. Air rebusan yang keruh di bagian atas dapat disingkirkan, namun kaldu di bagian bawah tetap dapat dimanfaatkan.

Proses pemasakan dengan suhu tinggi adalah kunci utama dalam memastikan keamanan daging kurban. Pastikan daging dimasak hingga matang sempurna dengan suhu internal minimal 75°C. Penggunaan termometer daging dapat membantu memastikan tingkat kematangan yang tepat, terutama untuk potongan daging yang tebal.

Hindari memasak daging dalam suhu rendah dalam waktu lama karena dapat memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Metode memasak seperti menumis dengan api besar, memanggang, atau merebus dengan air mendidih adalah pilihan yang tepat untuk memastikan daging matang merata dan aman dikonsumsi.

Langkah-langkah Mengolah Daging Kurban:

  • Pencairan: Pindahkan dari freezer ke chiller hingga mencair
  • Persiapan: Siapkan bumbu dan peralatan masak
  • Perebusan awal: Rebus sebentar untuk menghilangkan kotoran
  • Pembuangan scum: Buang busa dan kotoran di permukaan air
  • Pemasakan: Masak dengan suhu tinggi hingga matang sempurna
  • Pemeriksaan: Pastikan suhu internal mencapai 75°C

Berdasarkan penjelasan dari para ahli gizi dan panduan dari institusi terpercaya, daging kurban sebaiknya tidak dicuci, terutama jika akan disimpan dalam freezer. Pencucian daging dapat mengurangi nutrisi, meningkatkan risiko kontaminasi silang, dan mempercepat kerusakan daging. Namun, jika daging terlihat sangat kotor dan akan langsung dimasak, pencucian dapat dilakukan dengan hati-hati.

Kunci utama dalam menangani daging kurban adalah penyimpanan yang tepat dan proses pemasakan yang benar. Dengan mengikuti panduan yang telah dijelaskan, daging kurban dapat tetap aman, bergizi, dan lezat untuk dikonsumsi. Selalu prioritaskan keamanan pangan dan ikuti anjuran ahli dalam menangani daging kurban agar mendapatkan manfaat optimal dari berkah Idul Adha.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |