Keutamaan Bulan Jumadil Akhir Beserta Amalan Sunnah yang Bisa Dikerjakan

Liputan6.com, Jakarta Bulan Jumadil Akhir merupakan bulan keenam dalam kalender Hijriyah yang memiliki makna dan keutamaan tersendiri bagi umat Islam. Meski tidak sepopuler bulan Ramadan atau Muharram, keutamaan bulan Jumadil Akhir tetap patut untuk dipahami.

Dinamakan Jumadil Akhir karena menandakan akhir dari musim kekeringan atau musim dingin di Jazirah Arab. Kata "Jumadil" berasal dari kata Arab jumada yang berarti beku atau kering. Pada masa tersebut, air di wilayah Arab membeku layaknya es akibat musim dingin ekstrem.

Melansir dari laman BAZNAS, keutamaan bulan Jumadil Akhir terletak pada peluang untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal kebaikan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.  Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (21/11/2025).

Bulan Jumadil Akhir atau yang juga dikenal dengan sebutan Jumadal Akhirah atau Jumadil Tsaniyah adalah bulan keenam dalam penanggalan Hijriyah. Bulan ini terdiri dari 29 hari dan berada di antara bulan Jumadil Awal dan Rajab. Penamaan bulan ini memiliki akar sejarah yang berkaitan erat dengan kondisi alam Jazirah Arab pada masa lampau.

Salah satu keutamaan bulan ini terletak pada momentum untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal kebaikan. Meskipun tidak ada amalan wajib yang khusus ditetapkan untuk bulan ini, setiap ibadah yang dilakukan tetap memiliki nilai besar di sisi Allah. Bulan ini juga menjadi waktu refleksi spiritual setelah melewati bulan-bulan sebelumnya.

Umat Islam dianjurkan untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri, mengevaluasi amal ibadah yang telah dilakukan, dan merencanakan peningkatan kualitas ibadah di bulan-bulan mendatang. Jumadil Akhir juga dapat dijadikan sebagai persiapan menuju bulan Rajab yang merupakan salah satu bulan mulia dalam Islam.

Selain itu, berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Jumadil Akhir memberikan pelajaran berharga tentang perjuangan, keteguhan iman, dan pengorbanan para pendahulu Islam. Peristiwa-peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya meneladani semangat para sahabat Nabi dalam mempertahankan dan menyebarkan ajaran Islam.

Bulan Jumadil Akhir menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam yang meninggalkan jejak mendalam bagi umat Muslim hal ini seperti disebut dalam buku Sirah Nabawiyah karya Shafiyurrahman al-Mubarakfuri. Peristiwa-peristiwa ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga sumber inspirasi dan teladan bagi generasi Muslim di seluruh dunia.

1. Wafatnya Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq RA

Pada tanggal 22 Jumadil Akhir tahun 13 Hijriah, Khalifah pertama umat Islam, Abu Bakar As-Shiddiq wafat di usia 63 tahun. Beliau dimakamkan bersebelahan dengan makam Rasulullah SAW. Abu Bakar dikenal sebagai sahabat paling setia Nabi Muhammad dan orang pertama yang membenarkan peristiwa Isra Mi'raj. Beliau juga merupakan sosok yang sangat dermawan, bahkan menginfakkan seluruh hartanya untuk agama Islam.

2. Pelantikan Umar bin Khattab sebagai Khalifah Kedua

Setelah wafatnya Abu Bakar As-Shiddiq, pada bulan Jumadil Akhir tahun 13 Hijriah, Umar bin Khattab dilantik sebagai Khalifah kedua. Pelantikan ini sesuai dengan wasiat Abu Bakar dan sabda Nabi Muhammad.

Umar bin Khattab yang sebelumnya dikenal sebagai sosok yang keras dan menentang Islam, akhirnya masuk Islam dan menjadi salah satu pemimpin Muslim terbesar sepanjang sejarah seperti disebut dalam buku Muhammad: kisah hidup Nabi berdasarkan sumber klasik karya Martin Lings.

3. Perang Yarmuk

Perang Yarmuk merupakan pertempuran besar antara kaum Muslimin dan pasukan Romawi yang terjadi pada bulan Jumadil Akhir tahun 13 Hijriah di wilayah Syam. Perang ini dipimpin oleh Khalid bin Walid dengan jumlah pasukan Muslim hanya 45.000 orang, sementara pasukan Romawi mencapai 240.000 orang.

Meski jumlah pasukan sangat timpang, kaum Muslimin berhasil meraih kemenangan gemilang. Hampir setengah pasukan Romawi gugur, sementara dari pihak Muslim sekitar 3.000 orang menjadi syahid.

4. Kelahiran Fatimah Az-Zahra RA

Pada tanggal 20 Jumadil Akhir, lima tahun sebelum masa kenabian, lahirlah Fatimah Az-Zahra, putri tercinta Rasulullah dari Sayyidah Khadijah. Beliau dikenal sangat mirip dengan ayahnya dalam akhlak, keteguhan, dan kelembutan hati. Sosoknya menjadi teladan agung bagi perempuan Muslim sepanjang zaman.

5. Perang Mu'tah

Pertempuran antara kaum Muslimin dan pasukan Romawi juga terjadi di Mu'tah, wilayah Syam, pada bulan Jumadil Akhir. Perang ini menunjukkan keteguhan dan keberanian pasukan Muslim dalam menghadapi musuh yang jauh lebih besar jumlahnya.

Rangkaian peristiwa bersejarah ini menunjukkan bahwa bulan Jumadil Akhir menyimpan banyak pelajaran berharga tentang kepemimpinan, perjuangan, pengorbanan, dan keteguhan iman yang patut diteladani oleh seluruh umat Islam.

Puasa merupakan salah satu ibadah utama yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan Jumadil Akhir. Meski tidak ada kewajiban khusus untuk berpuasa di bulan ini, beberapa jenis puasa sunnah dapat diamalkan untuk meraih pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Puasa Ayyamul Bidh menjadi amalan yang paling dianjurkan pada bulan ini. Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah setiap bulannya. Dari Abu Dzar RA, Rasulullah SAW bersabda: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah)." (HR. Tirmidzi dan An Nasa'i). Puasa ini disebut Ayyamul Bidh karena pada ketiga malam tersebut, bulan purnama bersinar dengan cahayanya yang putih.

Rasulullah SAW bersabda: "Cukuplah bagimu berpuasa tiga hari dari setiap bulan. Amal kebajikan memiliki ganjaran sepuluh kali lipat, seakan-akan melaksanakan puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai). Puasa ini juga melatih kesabaran dan menjaga diri dari sifat buruk, serta memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

Untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh di bulan Jumadil Akhir, umat Islam dapat berniat:

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ayyāmi al-bīḍi sunnatan lillāhi ta'ālā.

Terjemah: "Saya niat berpuasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah Ta'ala."

Memperbanyak zikir, doa, dan istighfar merupakan amalan yang sangat ditekankan untuk dilakukan di bulan Jumadil Akhir. Amalan-amalan ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, sehingga memudahkan setiap Muslim untuk meraih pahala tanpa terikat waktu atau tempat tertentu.

• Istighfar

Istighfar menjadi salah satu amalan yang paling dianjurkan oleh para ulama. Istighfar bukan hanya berfungsi menghapus dosa, tetapi juga membuka pintu rezeki dan mempermudah urusan. Umat Muslim dianjurkan untuk senantiasa mengingat Allah SWT dengan memperbanyak istighfar, salawat, zikir, dan doa. Amalan ini memperkuat hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

• Dzikir

Melakukan zikir seperti tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), tahlil (La ilaha illallah), dan takbir (Allahu Akbar) sangat dianjurkan di bulan ini. Zikir dapat dilakukan setelah shalat fardhu maupun di waktu-waktu luang. Zikir memiliki keutamaan untuk menenangkan hati, meningkatkan keimanan, serta menjadi bentuk pengingatan akan kebesaran Allah SWT.

• Berdoa

Doa untuk kebaikan dunia dan akhirat juga sangat dianjurkan diperbanyak. Umat Muslim dapat berdoa untuk diri sendiri, keluarga, serta sesama Muslim. Salah satu doa yang sering diamalkan adalah doa pergantian bulan. 

اللهُ أكبَر، اللهمَّ أهِلَّهُ عَلَيْنا بِالأمْنِ وَالإيْمَانِ، وَالسَّلاَمِ وَالإسْلاَمِ، وَالتَّوفِيْقِ لِما تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبِّى وَرَبُّكَ اللهُ

Latin: Allahu Akbar, Allahumma ahillahu alaina bil-amni wal-iman, was-salam wal-islam, wat-tawfiq lima tuhibbu wa tarda. Rabbi wa rabbuka Allah.

Artinya: "Allah Mahabesar, Ya Allah, jadikanlah ini bulan membawa keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman, dan kemampuan untuk mengamalkan apa yang Engkau suka dan restui. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah."

Setelah shalat sunnah, umat Muslim juga dianjurkan memperbanyak zikir, tasbih, dan istighfar. Dengan konsisten melakukan amalan-amalan ini sepanjang bulan Jumadil Akhir, diharapkan hati menjadi lebih tenang, iman semakin kuat, dan hubungan dengan Allah SWT semakin dekat.

1. Apa yang dimaksud dengan bulan Jumadil Akhir? Bulan Jumadil Akhir adalah bulan keenam dalam kalender Hijriyah yang terdiri dari 29 hari dan berada di antara bulan Jumadil Awal dan Rajab.

2. Apa keutamaan utama bulan Jumadil Akhir? Keutamaan bulan Jumadil Akhir terletak pada kesempatan untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal kebaikan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai ibadah sunnah.

3. Amalan apa saja yang dianjurkan di bulan Jumadil Akhir? Amalan yang dianjurkan meliputi puasa Ayyamul Bidh, shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, memperbanyak zikir dan istighfar, bersedekah, serta menjaga silaturahmi.

4. Kapan waktu pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh di bulan Jumadil Akhir? Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 Jumadil Akhir setiap tahunnya dengan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun.

5. Peristiwa bersejarah apa saja yang terjadi di bulan Jumadil Akhir? Peristiwa penting termasuk wafatnya Abu Bakar As-Shiddiq, pelantikan Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua, Perang Yarmuk, dan kelahiran Fatimah Az-Zahra.

6. Apakah ada shalat sunnah khusus di bulan Jumadil Akhir? Ya, ada beberapa shalat sunnah yang dianjurkan seperti shalat sunnah tanggal 1 Jumadil Akhir, tanggal 10 Jumadil Akhir, serta shalat sunnah di akhir bulan.

7. Mengapa bulan Jumadil Akhir dinamakan demikian? Nama Jumadil Akhir berasal dari kata Arab jamada yang berarti beku atau kering, karena pada masa penamaan, wilayah Arab mengalami musim dingin ekstrem hingga air membeku seperti es.