Kisah saat Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Bertengkar, Bagaimana Respons Rasulullah?

5 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Suatu hari, Rasulullah SAW. datang ke rumah putri beliau, Fatimah. Biasanya, Ali bin Abi Thalib turut menyambut kedatangan beliau. Namun, kali itu Ali tidak terlihat. Rasulullah pun bertanya kepada Fatimah, "Di mana Ibnu Ammik (di mana anak pamanmu)?"

Fatimah menjawab, "Ada sesuatu yang membuat kami berselisih. Ia pergi dan tidak tidur siang di sini."

Rasulullah kemudian memerintahkan seorang sahabat untuk mencari Ali. Tak lama kemudian, sahabat itu kembali dan melaporkan, "Wahai Rasulullah, Ali kutemukan sedang tidur di masjid."

Rasulullah segera mendatangi Ali. Beliau mendapati Ali tertidur dengan sebagian pakaiannya tersingkap dan badannya berlumuran pasir. Dengan penuh kasih, Rasulullah membersihkan pasir itu sambil bersabda, "Bangunlah, wahai Abu Turab!"

Dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori ini, begitu banyak hikmah dan teladan tentang bagaimana sebaiknya orang tua bersikap jika anak dan menantunya sedang berselisih.

Rasulullah yang merasa Fatimah dan Ali sedang bertengkar, tidak menggunakan kata 'suamimu' melainkan menyebut Ali sebagai 'Anak Pamanmu' saat bertanya kepada Fatimah.

Beliau sengaja menyebut demikian untuk mengingatkan Fatimah bahwa Ali adalah keluarga dekatnya, bukan sekadar pasangan hidup.

Berikut beberapa hikmah lain yang bisa dipetik sebagai pelajaran dalam berumah tangga dari hadis ini.

Simak Video Pilihan Ini:

Ribuan Penganut Kejawen Ikuti Tradisi Punggahan Jelang Ramadhan di Banyumas

Menjaga Privasi dalam Rumah Tangga

Fatimah tidak menceritakan detail perselisihannya dengan Ali, bahkan kepada Rasulullah, ayahnya sendiri. Sikap ini mengajarkan bahwa tidak semua masalah rumah tangga perlu dibeberkan kepada orang lain.

Sebagaimana nasihat ulama, banyak persoalan suami-istri yang lebih mudah diselesaikan tanpa campur tangan pihak luar.

Di era media sosial, teladan Fatimah sangat relevan. Terlalu banyak pasangan yang memamerkan masalah pribadi di depan publik, padahal hal itu justru dapat memperkeruh hubungan. Menjaga rahasia rumah tangga adalah bentuk kedewasaan dalam berumah tangga.

Mengelola Emosi dengan Bijak

Ali memilih pergi dari rumah untuk meredam amarahnya. Sikap ini mirip dengan konsep time out dalam psikologi modern, yaitu menjauh sejenak saat emosi memuncak agar tidak mengucapkan atau melakukan hal yang disesali.

Ali dan Fatimah mengajarkan pentingnya menyelesaikan masalah dalam keadaan tenang, bukan di bawah pengaruh kemarahan.

Kisah ini juga menunjukkan bahwa menghindari konflik sementara waktu bukanlah bentuk pengecut, melainkan strategi untuk mencegah pertikaian yang lebih besar.

Peran Rasulullah sebagai Penengah yang Adil

Rasulullah tidak memaksa Fatimah menceritakan detail masalahnya, tidak pula menyalahkan salah satu pihak. Beliau bertindak sebagai penengah yang bijak, membantu mereka berdamai tanpa menghakimi.

Kisah ini menjadi teladan abadi dalam menyikapi perselisihan, baik dalam rumah tangga maupun kehidupan sosial.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |