Kumpulan Hadits Pendek yang Mudah Dihafal dan Perkuat Keimanan

1 month ago 23

Liputan6.com, Jakarta Selain Al-Quran, sumber hukum Islam lain yang menjadi pedoman hidup kaum muslimin datang dari perkataan dan perbuatan Nabi SAW yang tercatat dalam hadits. Hadits bukan sekadar gambaran hidup Rasulullah SAW, tapi juga jadi penuntun manusia menuju ketenangan dalam menjalani hidup di dunia. Dengan hadits pendek ini, kita bisa menghafal sekaligus mengamalkan makna yang dicontohkan oleh Nabi SAW dalam kegiatan sehari-hari.

Tak cuma doa sehari-hari yang perlu Anda hafal, hadits pendek pun juga seharusnya menjadi kata-kata yang melekat di hati. Hadits pendek tak cuma menjelaskan tentang keimanan, tapi juga berisi hadis tentang toleransi dan sosial, atau hadis kasih sayang terhadap sesama. Berikut ini kami telah menyusun sejumlah hadits pendek yang bisa Anda hafal dan amalkan sehari-hari.

Hadits Pendek tentang Keimanan dan Ibadah

Niat Ikhlas

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat.”

(HR. Bukhari & Muslim)

Hadits ini mengajarkan jika segala amal tidak dilihat hanya dari besarnya, tapi juga keikhlasan dalam hati. Karena dengan niat, perbuatan sederhana pun akan bernilai besar jika diniatkan karena Allah. Sebaliknya, amal besar tanpa niat tulus menjadi kosong. Maka, keikhlasan adalah ruh dari setiap amal.

Shalat Tiang Agama

الصَّلَاةُ عِمَادُ الدِّينِ

“Shalat adalah tiang agama.”

(HR. Bukhari)

Shalat menjadi penopang utama iman seorang Muslim, sebagaimana tiang yang menegakkan bangunan. Ketika shalat seseorang baik, maka amal lainnya juga ikut baik. Ini bukan sekadar ritual agama, melainkan sarana berkomunikasi dengan Allah SWT.

Zakat Menyucikan Harta

الزَّكَاةُ تُطَهِّرُ الْمَالَ

“Zakat itu menyucikan harta.”

(HR. Bukhari)

Zakat bukan sekadar kewajiban sosial, tetapi bentuk pembersihan spiritual. Dengan menunaikannya, hati terbebas dari cinta dunia, dan harta yang dimiliki menjadi berkah. Dengan zakat, kita juga menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama.

Puasa sebagai Perisai

الصِّيَامُ جُنَّةٌ

“Puasa itu perisai (pelindung dari dosa).”

(HR. Bukhari & Muslim)

Puasa melatih kesabaran dan mengendalikan hawa nafsu. Ibadah ini melindungi dari godaan dosa dan mendekatkan kita kepada Allah. Dengan menahan lapar dan dahaga, kita belajar merasakan derita orang lain dan menguatkan jiwa.

Doa Senjata Orang Beriman

الدُّعَاءُ سِلَاحُ الْمُؤْمِنِ

“Doa adalah senjata orang beriman.”

(HR. Hakim)

Doa adalah bentuk ketundukan dan pengakuan akan kelemahan diri. Ibadah ini bukan hanya permintaan, tapi juga wujud kedekatan dengan Allah. Saat semuanya menjadi terasa sulit, doa menjadi kekuatan yang membuka pintu pertolongan Ilahi.

Kebersihan Sebagian dari Iman

الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ

“Kebersihan adalah sebagian dari iman.”

(HR. Muslim)

Islam menekankan kebersihan lahir dan batin. Menjaga kebersihan tubuh, pakaian, dan lingkungan mencerminkan kesucian hati. Orang beriman selalu berusaha hidup bersih, sebab Allah menyukai hamba yang suci.

Menjaga Waktu dan Kesehatan

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Dua nikmat yang sering dilalaikan manusia: kesehatan dan waktu luang.”

(HR. Bukhari)

Banyak orang baru menyadari nilai kesehatan dan waktu ketika sudah kehilangannya. Hadits ini mengajak kita menghargai kedua nikmat itu dengan mengisinya untuk kebaikan.

Shalat Berjamaah Lebih Utama

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

“Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendiri.”

(HR. Bukhari & Muslim)

Berjamaah bukan hanya soal memperbanyak pahala, tapi juga mempererat persaudaraan. Dengan mengikuti shalat berjamaah, kita dilatih disiplin, kesetaraan, dan kebersamaan dalam ketaatan.

Rida Allah pada Rida Orang Tua

رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَسَخَطُ اللَّهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ

“Rida Allah tergantung pada rida orang tua.”

(HR. Tirmidzi)

Keridaan Allah sangat erat dengan hubungan kita kepada orang tua. Berbakti kepada mereka bukan hanya kewajiban moral, tapi ibadah besar yang membuka pintu keberkahan.

Membaca Al-Quran Memberi Cahaya

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang memberi syafaat bagi pembacanya.”

(HR. Muslim)

Al-Quran bukan sekadar bacaan, tapi sumber cahaya hidup. Siapa yang membacanya dengan hati, akan mendapatkan ketenangan di dunia dan pertolongan di akhirat. Kitab ini akan menjadi teman sejati yang tak pernah meninggalkan kita, bahkan ketika di akhirat kelak.

Hadits Pendek tentang Akhlak Pribadi

Senyum Adalah Sedekah

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

(HR. Tirmidzi)

Senyum sederhana bisa menjadi sedekah bernilai besar. Dengan kebiasaan ringan ini sudah mampu menghidupkan semangat dan menghapus kesedihan orang lain. Dalam Islam, kebahagiaan yang dibagikan adalah ibadah yang mulia.

Malu Sebagian dari Iman

الْحَيَاءُ مِنَ الْإِيمَانِ

(HR. Bukhari & Muslim)

Sifat malu menjaga seseorang dari perbuatan yang tidak pantas. Perasaan ini menjadi benteng moral yang membimbing manusia untuk selalu sopan dan santun. Hilangnya rasa malu sering kali menjadi awal kehancuran iman.

Berkata Baik atau Diam

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

(HR. Bukhari & Muslim)

Setiap kata yang keluar dari mulut akan dipertanggungjawabkan. Maka, berbicara yang baik menjadi tanda keimanan, dan diam lebih mulia daripada ucapan yang menyakitkan. Lisan yang terjaga adalah tanda kebersihan hati.

Menjaga Lisan dari Dosa

أَكْثَرُ خَطَايَا ابْنِ آدَمَ فِي لِسَانِهِ

(HR. Thabrani)

Lisan adalah anggota kecil namun berbahaya. Terlebih kita sudah sering melihat banyak orang yang binasa atau gagal bukan karena perbuatan, tapi karena ucapannya. Berpikir sebelum berbicara adalah bentuk kehati-hatian yang diajarkan Nabi.

Sabar dan Pemaaf

أَفْضَلُ الإِيمَانِ الصَّبْرُ وَالسَّمَاحَةُ

(HR. Bukhari)

Sabar menghadapi ujian dan pemaaf terhadap kesalahan orang lain adalah tanda kekuatan iman. Orang yang pemaaf tidak kalah, justru lebih unggul karena menundukkan egonya. Dua sifat ini membuat hidup tenang dan penuh keberkahan.

Kejujuran dan Amanah

التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ

(HR. Tirmidzi)

Kejujuran adalah dasar kepercayaan dan kehormatan. Dalam bisnis maupun kehidupan pribadi, orang yang jujur dan amanah mendapat kedudukan tinggi di sisi Allah. Tanpa kejujuran, tidak ada keberkahan.

Menahan Amarah

لَا تَغْضَبْ

(HR. Bukhari)

Pesan singkat ini mengandung hikmah besar. Marah yang tak terkendali bisa merusak hubungan, tetapi menahan amarah mendatangkan ketenangan. Orang kuat bukan yang menang dalam pertengkaran, tapi yang mampu menahan diri.

Kesederhanaan dalam Hidup

الاقْتِصَادُ فِي النَّفَقَةِ نِصْفُ الْمَعِيشَةِ

(HR. Muslim)

Islam mengajarkan keseimbangan: tidak boros, tapi juga tidak kikir. Hidup sederhana menunjukkan hati yang tenang dan tidak terikat pada dunia. Kesederhanaan melatih kita bersyukur dan menghargai nikmat.

Memaafkan Adalah Kekuatan Sejati

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ... وَلَكِنَّ الشَّدِيدَ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِندَ الْغَضَبِ

(HR. Bukhari & Muslim)

Kekuatan sejati tidak diukur dari otot, tapi dari kemampuan mengendalikan diri. Orang yang bisa menahan amarah menunjukkan kebesaran jiwanya. Ia bukan lemah, melainkan pemenang sejati di hadapan Allah.

Menahan Pandangan

النَّظْرَةُ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ مَسْمُومٌ

(HR. Hakim)

Pandangan yang tidak dijaga bisa menjerumuskan hati. Islam mengajarkan agar mata dijaga dari hal-hal yang haram. Pandangan yang bersih menumbuhkan kedamaian batin dan menjaga kesucian hati.

Hadits Pendek tentang Hubungan Sosial dan Kemanusiaan

Mencintai Sesama Seperti Diri Sendiri

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”

(HR. Bukhari & Muslim)

Hadis ini menanamkan empati yang dalam. Seorang mukmin sejati tidak akan menginginkan keburukan bagi orang lain. Jika setiap orang menempatkan dirinya pada posisi sesama, maka kasih sayang dan keadilan akan tumbuh di masyarakat.

Menolong Sesama

وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.”

(HR. Muslim)

Menolong orang lain bukan sekadar perbuatan sosial, tapi juga menjadi sebab datangnya pertolongan Allah. Bahkan kebaikan kecil sekalipun, bisa menjadi investasi pahala yang besar.

مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

(HR. Bukhari & Muslim)

Islam mengajarkan untuk tidak membuka aib orang lain, karena setiap manusia punya kesalahan. Menutupinya dengan niat baik akan membuat Allah menutupi aib kita kelak. Orang yang menjaga rahasia dan kehormatan saudaranya adalah cermin kasih sejati.

Silaturahmi Membawa Berkah

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barang siapa ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah silaturahmi.”

(HR. Bukhari & Muslim)

Silaturahmi bukan hanya mempererat hubungan keluarga, tapi juga membuka pintu keberkahan hidup. Dengan menjaga hubungan baik, hati menjadi lapang dan rezeki mengalir lebih mudah. Memutus silaturahmi sebaliknya mengundang kesempitan hati.

Memuliakan Tamu

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

(HR. Bukhari)

Memuliakan tamu adalah bagian dari iman. Tamu membawa keberkahan, dan menjamunya dengan ramah menunjukkan keikhlasan. Dalam Islam, keramahan bukan sekadar sopan santun, tetapi ibadah yang mengundang pahala.

Menghormati Tetangga

مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ

“Jibril terus-menerus menasihatiku tentang tetangga sampai aku mengira ia akan dijadikan ahli waris.”

(HR. Bukhari & Muslim)

Hadis ini menegaskan betapa pentingnya memperhatikan tetangga. Menghormati dan menolong mereka adalah wujud iman yang nyata. Masyarakat yang damai dimulai dari hubungan baik antar tetangga.

Menyayangi Anak Yatim

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ

“Aku dan orang yang memelihara anak yatim akan berada di surga seperti dua jari ini.”

(HR. Bukhari)

Rasulullah SAW menunjukkan kedekatan luar biasa dengan anak yatim. Menyayangi dan membantu mereka mendatangkan kemuliaan di sisi Allah. Siapa yang menyentuh kepala anak yatim dengan kasih, hatinya akan dilapangkan.

Bersyukur kepada Manusia

مَنْ لَا يَشْكُرِ النَّاسَ لَا يَشْكُرِ اللَّهَ

(HR. Ahmad)

Rasa syukur tidak hanya ditujukan kepada Allah, tetapi juga kepada sesama manusia. Mengucapkan terima kasih adalah adab yang menunjukkan hati yang lembut. Orang yang tahu berterima kasih, akan lebih mudah bersyukur atas nikmat Tuhannya.

Menyebarkan Salam

أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

“Sebarkanlah salam di antara kalian.”

(HR. Muslim)

Ucapan salam membawa doa dan kedamaian. Menyebarkan salam bukan sekadar kebiasaan sosial, tetapi cara mempererat persaudaraan. Salam yang tulus membuka hati, menumbuhkan cinta, dan menghapus permusuhan.

Tidak Saling Membenci

لَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا

“Jangan saling membenci, iri, dan membelakangi satu sama lain.”

(HR. Muslim)

Permusuhan dan iri hati hanya merusak ketenangan hidup. Islam mengajarkan agar hati bersih dari rasa dengki dan dendam. Dengan saling memaafkan, hubungan sosial menjadi sehat dan damai.

Hadits Pendek tentang Amalan dan Etika Kehidupan

Amal Jariyah

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

(HR. Muslim)

Kematian bukanlah akhir dari segalanya. Ada tigal hal yang membuat pahala terus mengalir, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh. Hidup menjadi bermakna jika meninggalkan jejak kebaikan yang abadi.

Keadilan dalam Hidup

اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Hindarilah kezaliman, karena kezaliman itu akan menjadi kegelapan pada hari kiamat.”

(HR. Muslim)

Keadilan adalah pilar kehidupan yang damai. Menindas orang lain membawa akibat di dunia dan akhirat. Hadis ini mengingatkan agar setiap keputusan, sekecil apa pun, dilandasi rasa adil dan takut kepada Allah.

Berbuat Baik kepada Hewan

مَنْ قَتَلَ عُصْفُورًا عَبَثًا عَذَّبَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

(HR. Muslim)

Islam menebarkan kasih tidak hanya kepada manusia, tapi juga kepada makhluk lain. Menyakiti hewan tanpa alasan adalah dosa. Rasulullah mencontohkan kelembutan bahkan kepada binatang kecil sebagai bentuk rahmat universal.

Makanan Halal dan Bersih

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا

“Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik.”

(HR. Muslim)

Rezeki halal memberi keberkahan dalam hidup dan ibadah. Makanan yang haram merusak doa dan hati. Karena itu, mencari nafkah dengan cara baik adalah ibadah yang tinggi nilainya.

Silaturahmi Meluaskan Rezeki

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ ... فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

(HR. Bukhari)

Hadis ini kembali menegaskan kekuatan silaturahmi. Rezeki bukan hanya soal uang, tetapi juga kesehatan, keberkahan, dan ketenangan. Dengan menyambung hubungan baik, Allah bukakan pintu kebaikan dari arah tak terduga.

Puasa dan Sedekah Sebagai Pelindung

الصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ

“Puasa dan sedekah adalah perisai dari api neraka.”

(HR. Ahmad)

Keduanya melatih keikhlasan dan empati. Puasa menahan hawa nafsu, sedangkan sedekah menumbuhkan kasih sayang. Bila dijalankan bersama, keduanya membersihkan hati dan menjadi tameng dari azab Allah.

Menahan Amarah dan Memaafkan

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَلَى رُؤُوسِ الْخَلَائِقِ

(HR. Tirmidzi)

Kemenagan terbesar dalam diri manusia adalah saat ia mampu menahan amarahnya. Menahan ledakan emosi ketika mampu membalasnya adalah tanda kebesaran jiwa. Orang seperti ini akan dimuliakan di hadapan manusia pada hari kiamat.

Tolong-Menolong dalam Kebaikan

تَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى

“Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan takwa.”

(QS. Al-Maidah: 2; juga ditegaskan dalam hadis-hadis Nabi)

Islam mengajarkan kerja sama yang positif, bukan untuk dosa atau permusuhan. Dalam komunitas yang saling membantu, kehidupan menjadi seimbang dan penuh berkah. Setiap tangan yang memberi, sejatinya sedang menerima rahmat Allah.

Menjaga Amanah

أَدِّ الأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ

“Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayakan amanah kepadamu.”

(HR. Abu Dawud)

Amanah adalah tanda kejujuran dan tanggung jawab. Orang yang memegang janji dengan benar akan dipercaya di dunia dan dimuliakan di akhirat. Kehidupan yang aman dan damai berawal dari pribadi yang dapat dipercaya.

Menolong dengan Ikhlas

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً ... نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ

“Siapa yang melepaskan kesulitan seorang mukmin, Allah akan melepaskan kesulitannya di hari kiamat.”

(HR. Muslim)

Kebaikan yang dilakukan dengan tulus dan Ikhlas tidak pernah berakhir sia-sia. Karena setiap kali kita membantu orang lain, sebenarnya kita sedang menyiapkan pertolongan untuk diri sendiri di akhirat.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa itu hadis pendek?

Hadis pendek adalah sabda Rasulullah ﷺ yang singkat namun memiliki makna luas dan mudah dihafal.

2. Mengapa penting mengajarkan hadis pendek pada anak?

Karena bahasanya sederhana, isinya membentuk akhlak sejak dini, dan mudah diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagaimana cara menghafal hadis dengan mudah?

Mulailah dari satu hadis per hari, pahami maknanya, lalu ucapkan berulang-ulang dalam aktivitas harian.

4. Apa manfaat mempelajari hadis-hadis pendek ini?

Menumbuhkan keimanan, memperbaiki akhlak, serta memperkuat hubungan dengan Allah dan sesama manusia.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |