Liputan6.com, Jakarta - Manajemen waktu dalam Islam bukanlah sekadar mengatur jadwal, melainkan sebuah prinsip fundamental yang mengajarkan umatnya untuk menghargai dan memanfaatkan setiap detik waktu secara efektif demi mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.
Dr. Wardani, M.Ag. dosen UIN dalam Antasari dalam artikel Manajemen Waktu Menurut Islam menjelaskan, Islam memandang waktu sebagai karunia yang sangat berharga yang diberikan Allah SWT secara merata kepada setiap individu, 24 jam sehari.
Allah SWT bahkan bersumpah dengan waktu dalam Al-Qur'an (Al-Ashr), yang menunjukkan betapa strategis dan pentingnya waktu dalam kehidupan manusia.
Endin Mujahidin dkk dalam Jurnal Konsep Manajemen Waktu Dalam Islam (2020) mengutip pernyataan Imam Syafi’i yang terkenal: "Waktu laksana pedang, bisa engkau memotongnya, kalau tidak, maka ia akan memotongmu". Kedisiplinan dan prinsip keseimbangan menjadi poin kunci kata bijak ini.
Dasar Manajemen Waktu Dalam Islam
Konsep utama manajemen waktu dalam Islam berpusat pada Surah Al-'Ashr (103) ayat 1-3. Surah ini sering dijadikan landasan karena Allah bersumpah dengan "masa" (Al-Ashr) dan menyatakan bahwa manusia berada dalam kerugian, kecuali bagi mereka yang memenuhi empat kriteria utama:
- Beriman (illallazîna âmanû).
- Mengerjakan amal saleh/kebajikan.
- Saling menasihati untuk kebenaran.
- Saling menasihati untuk kesabaran.
Surah ini mendesak orang-orang beriman untuk menggunakan waktu mereka dengan bijak untuk iman, amal baik, dan saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.
Jurnal Manajemen Waktu dalam Pandangan Pendidikan Islam (Studi Kritis terhadap Al-Quran Surat Al-Ashr), oleh Dita Durotun Nufus, dkk, konsep manajemen waktu dalam perspektif pendidikan Islam juga meninjau Surah Al-Hasyr ayat 18.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرۡ نَفۡسٌ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدّٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Makna ayat ini adalah pentingnya memanfaatkan waktu dan mengisinya dengan aktivitas yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, karena jika waktu dilewati dengan sia-sia, kerugianlah yang menanti.
Konsep Keseimbangan Manajemen Waktu dalam Islam
Rahmat Hidayat, Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Dharmawangsa, dalam karya ilmiah berjudul Pemikiran Pendidikan Islam Imam As-Syafi’i dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam di Indonesia (2018) mengutip pandangan Imam al-Syafi’i tentang membagi malam pada tiga bagian
Menurut pandangan Imam Syafi’i, waktu adalah anugerah dan tanggung Jawab. Imam Syafii memahami waktu sebagai modal berharga yang harus dikelola dengan optimal.
Mengutip nilai waktu Imam Syafi'i, Endin Mujahidin dkk dalam Jurnal Konsep Manajemen Waktu Dalam Islam (2020) menjelaskan, setiap waktu Imam al-Syafi’i memanfaatkanya untuk membaca dan berceramah. Kehidupan sehari-harinya amat teratur, beliau selalu membagi waktunya secara sistematis dan jarang sekali menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan".
Pola hidup seperti ini menunjukkan ketertiban waktu yang sistematis dan jarang sekali menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan. Imam Syafi’i memandang setiap detik sebagai potensi amal; kelalaian berarti kehilangan modal hidup.
Dalam tataran praksis, meneladani Imam Syafi'i maka waktu digunakan untuk beribadah dan muamalah secara berimbang.
Prinsip-Prinsip Manajemen Waktu Menurut Imam Syafi’i
1. Disiplin Waktu sebagai Kunci Produktivitas
Rahmat Hidayat mencatat bahwa setiap waktu Imam al-Syafi’i memanfaatkanya untuk membaca dan berceramah. Kehidupan sehari-harinya amat teratur, beliau selalu membagi waktunya secara sistematis dan jarang sekali menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan.
Kedisiplinan ini menjadi fondasi kesuksesan intelektualnya.
2. Pembagian Waktu yang Seimbang
Imam Syafi’i menerapkan konsep keseimbangan dalam penggunaan waktu. Dalam perspektif Islam, manajemen waktu dibangun di atas prinsip memvariasikan aktivitas dan kegiatan secara seimbang, sehingga semua kegiatan ditunaikan secara moderat dan seimbang.
3. Prioritas dalam Pemanfaatan Waktu
Imam Syafi’i menekankan pentingnya menetapkan prioritas. Beliau berfatwa bahwa semua ilmu melalaikan, kecuali Qur'an, Hadits, Fiqih serta ilmu Agama lainnya (Rahmat Hidayat, hlm. 5).
Pernyataan ini menunjukkan penentuan prioritas ilmu yang harus dipelajari.
4. Konsistensi dan Ketekunan Jangka Panjang
Salah satu nasihat Imam Syafi’i yang paling terkenal adalah syairnya tentang enam syarat menuntut ilmu:
"Saudaraku, ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan rinciannya: (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) bersungguh-sungguh, (4) dirham (kesediaan keluarkan uang), (5) bersahabat dengan ustadz, (6) memerlukan waktu yang lama" (Rahmat Hidayat, hlm. 19).
Poin keenam, memerlukan waktu yang lama, menegaskan bahwa penguasaan ilmu membutuhkan komitmen waktu yang konsisten dan berkelanjutan.
Implementasi Manajemen Waktu Islam
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hafidl Maulana, dkk dalam laporan Jurnal Manajemen Waktu Menurut Perspektif Agama Islam: Implikasi untuk Produktivitas Pribadi dan Organisasi di Era Digital, mengkaji prinsip-prinsip manajemen waktu dalam Islam dan implikasinya untuk produktivitas pribadi dan organisasi.
Prinsip-prinsip tersebut meliputi::
1. Perencanaan (Planning)
Segala pekerjaan harus terencana dengan baik, tersusun, terjadwal, disertai dengan target dan cara mencapainya. Ini sejalan dengan firman Allah dalam Q.S. al-Hasyr/59: 18: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)".
2. Kewajiban Terikat Waktu
Islam menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai standar waktu yang ditentukan, seperti kewajiban salat lima waktu. Firman Allah, "Sesungguhnya salat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (Q.S. an-Nisa'/4: 103).
3. Produktivitas dan Disiplin
Manajemen waktu yang baik membuat seseorang menjadi tepat waktu dan disiplin. Islam menjunjung tinggi nilai-nilai produktivitas, baik untuk ibadah maupun untuk menghasilkan karya yang bermanfaat.
4. Menghindari Krisis Waktu
Banyak umat Islam, terutama di zaman sekarang, menghadapi krisis dalam manajemen waktu, di mana mereka menyia-nyiakan waktu daripada menggunakannya untuk tujuan duniawi dan spiritual. Pemahaman manajemen waktu yang buruk seringkali membuat orang mencaci waktu, padahal waktu itu netral; kitalah yang keliru menggunakannya.
Secara keseluruhan, manajemen waktu dalam Islam menggabungkan disiplin, tawakal, dan perencanaan yang bijak untuk mencapai keberkahan dari waktu yang diberikan oleh Allah, meraih kesuksesan dunia dan akhirat.
Teknik Manajemen Waktu dalam Islam dan Impilkasi Positifnya
Secara operasional, teknik yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip di atas meliputi:
- Teknik Penjadwalan (Scheduling): Menyusun aktivitas berdasarkan siklus waktu (hari, minggu, bulan).
- Teknik Penetapan Tujuan (Goal Setting): Menentukan tujuan yang hendak dicapai dan apa yang harus diperbuat untuk mencapainya.
- Teknik Delegasi (Delegation): Memberikan perintah yang lugas dan jelas, disertai dengan petunjuk pelaksanaannya.
- Teknik Manajemen Stres dan Konflik: Termasuk upaya untuk membuat kegiatan yang beragam untuk menghindari kejenuhan dan kebosanan.
Implementasi manajemen waktu dalam Islam menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi individu dan organisasi, khususnya di era digital:
1. Peningkatan Produktivitas dan Efektivitas Kerja: Manajemen waktu yang baik membantu individu menyelesaikan tugas dengan lebih efisien dan efektif.
2. Peningkatan Moral dan Organisasi Diri: Individu yang mampu mengelola waktu akan lebih terarah dalam bertindak dan terhindar dari tekanan akibat penumpukan pekerjaan (procrastination).
3. Pencapaian Tujuan Hidup: Tujuan akhir implementasi adalah untuk meraih keberhasilan dunia dan kebahagiaan akhirat.
Seseorang yang menggunakan waktunya untuk hal-hal bermanfaat, sejatinya sedang menjalankan perintah Allah untuk beramal saleh, menjadikan manajemen waktu sebagai bagian dari ibadah.
Pertanyaan Seputar Topik
1. Apa itu manajemen waktu dalam Islam?
Yang dimaksud dengan “manejemen waktu” dalam pengertian sederhana adalah “mengatur waktu”. Manajemen pada prinsipnya adalah mengatur, mengorganisasikan, atau memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk aktivitas dan tujuan yang bermanfaat.
2. 7 Langkah manajemen waktu?
Tips Manajemen Waktu Ampuh untuk Mahasiswa Sukses
- Buat Jadwal Harian dan Mingguan yang Realistis. ...
- Prioritaskan Tugas dengan Metode Efektif. ...
- Hindari Multitasking dan Fokus pada Satu Tugas. ...
- Manfaatkan Waktu Luang dan Waktu Tunggu dengan Bijak. ...
- Jangan Lupa Istirahat dan Self-Care.
3. Cara Rasulullah membagi waktu?
6 Cara Mengatur Waktu Ala Rasulullah SAW, Ini Tipsnya!
Cara Mengatur Waktu ala Rasulullah SAW
1. Menentukan Prioritas. Rasulullah SAW selalu menempatkan prioritas pada hal-hal yang paling penting dalam hidupnya. ...
2. Membagi Waktu Menjadi 3 Bagian. ...
3. Memanfaatkan Waktu dengan Baik. ...
4. Hindari Menunda-Nunda Pekerjaan. ...
5. Hindari Multitasking. ...
6. Disiplin.
4. Apa saja 4 prinsip manajemen waktu?
Empat prinsip utama manajemen waktu yang paling dikenal adalah Lakukan (Do), Delegasikan (Delegate), Tunda (Defer), dan Hapus (Delete).
Keempat prinsip ini membantu mengelola tugas dengan memisahkannya ke dalam kategori yang tepat: kerjakan segera tugas yang penting dan mendesak, berikan tugas kepada orang lain, tunda tugas yang kurang relevan, dan hilangkan tugas yang tidak perlu sama sekali.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451303/original/043791400_1766271284-ini-penjelasan-ilmiah-mukjizat-tongkat-nabi-musa-membelah-laut-merah-lzj.webp)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3381448/original/032968300_1613719892-wooden-spoon-fork-as-clock-hands-white-plate_49149-1007.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4573773/original/021416200_1694591354-20230913111830__fpdl.in__quran-being-held-hands-close-up_23-2148444089_normal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417338/original/087225200_1763529762-Buka_Puasa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3190057/original/069392400_1595662626-muslim-woman-praying_23-2147794180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450229/original/030945800_1766134797-unnamed__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285555/original/006582100_1752712046-IMG-20250709-WA0026.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3141976/original/029125200_1591094091-ramadan-3384043_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365523/original/042845000_1759199598-Dua_wanita_muslimah_membaca_buku.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4270292/original/089440700_1671764205-masjid-pogung-dalangan-DdMZbKFFbaU-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450038/original/011940800_1766126206-Gemini_Generated_Image_n0zy6on0zy6on0zy.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4273163/original/088837000_1672056349-teenage-girl-with-praying-sunny-nature_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4213817/original/036215300_1667476717-bacaan-sholat-dari-awal-sampai-akhir-lengkap-dengan-niatnya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4174191/original/099991100_1664358430-bacaan-doa-setelah-adzan-beserta-arti-dan-keutamaannya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3097912/original/049390200_1586407817-photo-of-a-person-kneeling-in-front-of-book-2608353.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4243646/original/000555100_1669712732-029349200_1648524463-masjid-maba-QhzQfD0ihnI-unsplash_1___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4403644/original/020818300_1682064463-Bacaan_istighfar_beserta_terjemahan_dan_artinya.jpg)





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316291/original/015050100_1755231247-5.jpg)







