Marak Hoaks Cek Bansos BLT 900 Ribu, Simak Cara Mudah yang Aman

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) yang sering disebut masyarakat sebagai bansos Rp 900 ribu. Bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang tergolong sangat miskin hingga rentan miskin. Penyaluran dana ini dilakukan secara berkala, seringkali dirapel untuk beberapa bulan sekaligus.

Penting bagi masyarakat untuk mengetahui cara resmi dalam melakukan cek bansos BLT 900 ribu agar terhindar dari hoaks dan modus penipuan. Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyediakan platform resmi yang mudah diakses untuk memverifikasi status penerima. Dengan memahami prosedur yang benar, penerima manfaat dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan haknya tanpa kendala.

Di tengah proses penyaluran, kewaspadaan terhadap hoaks yang menjadi modus berbagai bentuk penipuan yang mengatasnamakan bansos menjadi sangat krusial. Modus penipuan yang beragam seringkali memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat. Oleh karena itu, artikel ini akan mengupas tuntas mengenai BLT Rp 900 ribu, panduan resmi pengecekan, serta tips untuk menghindari jebakan penipuan.

Program bantuan yang dikenal sebagai BLT Rp 900 ribu ini secara resmi disebut Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) atau BLTS. Bantuan ini dirancang untuk membantu masyarakat menghadapi tekanan ekonomi dan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Besaran bantuan dasar per bulan adalah Rp 300.000.

Penyaluran BLT Kesra sering dilakukan secara rapel untuk periode tiga bulan, sehingga total dana yang diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mencapai Rp 900.000 dalam satu kali pencairan. Sebagai contoh, pencairan untuk periode Oktober, November, dan Desember 2025 telah dan masih terus disalurkan hingga akhir tahun. Ini memastikan dana dapat segera dimanfaatkan oleh penerima.

Penerima BLT Kesra adalah warga yang masuk dalam kategori desil 1–4 berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), yang berarti mereka tergolong sangat miskin hingga rentan miskin. Penetapan penerima dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dana bantuan ini dicairkan melalui bank-bank Himbara seperti BRI, BNI, Mandiri, dan BTN, serta dapat juga melalui PT Pos Indonesia.

Untuk memastikan status kepesertaan dan jadwal pencairan, pemerintah melalui Kementerian Sosial menyediakan dua platform utama untuk cek bansos BLT 900 ribu secara daring. Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan kanal resmi ini guna menghindari informasi palsu dan penipuan. Pengecekan dapat dilakukan melalui situs web resmi atau aplikasi seluler.

• Melalui Situs Resmi Kemensos (cekbansos.kemensos.go.id):
  1. Buka peramban di ponsel atau komputer Anda.
  2. Kunjungi situs resmi https://cekbansos.kemensos.go.id.
  3. Masukkan data wilayah Anda: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan sesuai KTP.
  4. Ketik nama lengkap penerima manfaat sesuai KTP.
  5. Masukkan kode verifikasi atau Captcha yang muncul di layar untuk keamanan.
  6. Klik tombol "Cari Data".
  7. Sistem akan menampilkan status kepesertaan Anda jika terdaftar sebagai penerima bansos.
• Melalui Aplikasi "Cek Bansos" Kemensos:
  1. Unduh aplikasi "Cek Bansos" resmi dari Kemensos melalui Play Store atau App Store.
  2. Setelah terinstal, buka aplikasi dan masuk atau buat akun baru.
  3. Pilih menu "Cek Bansos" atau "Cek Penerima Manfaat".
  4. Isi data diri sesuai KTP, termasuk alamat lengkap dan nama lengkap.
  5. Setelah verifikasi, klik "Cari Data".
  6. Sistem akan menampilkan informasi penerimaan BLT Kesra.

Selain itu, pengecekan juga bisa dilakukan melalui pendamping sosial seperti pendamping PKH atau petugas Dinas Sosial. Jika nama Anda tidak muncul atau dana belum cair padahal merasa memenuhi kriteria, Anda dapat melaporkannya melalui kanal pengaduan atau hotline resmi Kemensos untuk pengecekan lebih lanjut. Penting untuk diingat bahwa Kemensos melakukan pemutakhiran data secara berkala, sehingga perubahan status penerima dapat terjadi.

Masyarakat harus tetap waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan bansos, terutama saat mendekati periode pencairan. Penipu seringkali memanfaatkan momentum ini untuk menjebak korban dengan berbagai cara. Modus yang umum terjadi antara lain situs palsu (phishing), pesan WhatsApp atau SMS mengatasnamakan petugas sosial, serta permintaan uang untuk aktivasi data atau biaya administrasi.

Ciri-ciri informasi bansos palsu yang perlu diwaspadai meliputi pesan berantai dengan tautan tidak resmi, permintaan data pribadi sensitif seperti NIK, nomor rekening, atau kode OTP melalui pesan pribadi, serta iming-iming dana langsung cair tanpa syarat yang jelas. Penipu juga sering meminta pembayaran di muka atau biaya administrasi dengan dalih mempercepat proses pencairan. Beberapa kasus bahkan melibatkan penyebaran surat atau kartu palsu yang meniru Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Untuk menghindari penipuan, selalu periksa informasi dari sumber resmi Kemensos, yaitu situs https://cekbansos.kemensos.go.id dan aplikasi "Cek Bansos". Jangan pernah mengklik tautan mencurigakan dari sumber tidak jelas atau memberikan data pribadi sensitif Anda melalui pesan pribadi atau telepon. Ingatlah bahwa semua proses bansos resmi tidak memungut biaya. Jika Anda menemukan modus penipuan, segera laporkan kepada pihak berwenang atau Kementerian Sosial.