Perubahan Fisik Penghuni Neraka dan Dahsyatnya Azab di Dalamnya

Liputan6.com, Jakarta - Topik perubahan Ffsik penghuni neraka menjadi salah satu pembahasan yang menggetarkan hati. Dalam sejumlah hadis sahih disebutkan, tubuh para penghuni neraka mengalami perubahan luar biasa yang jauh dari ukuran manusia di dunia. Perubahan ini bukan tanpa alasan, melainkan bagian dari azab yang Allah tetapkan agar siksaan yang mereka rasakan semakin dahsyat.

Makna dari perubahan fisik penghuni neraka juga menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah dalam menegakkan keadilan. Tubuh mereka membesar, kulitnya menebal, bahkan jarak antara kedua bahunya mencapai tiga hari perjalanan. Semua itu menggambarkan kedahsyatan neraka dan beratnya penderitaan di dalamnya.

Rasulullah ﷺ menggambarkan dalam sabda-sabdanya, bahwa tubuh penghuni neraka membesar agar mereka merasakan siksaan dengan lebih pedih. Dalam salah satu hadis disebutkan bahwa gigi geraham orang kafir sebesar Gunung Uhud, sementara tebal kulitnya sejauh perjalanan tiga hari.

Hadis-hadis yang menjelaskan kondisi penghuni neraka diriwayatkan oleh para sahabat seperti Abu Hurairah dan Zaid bin Arqam. Riwayat-riwayat tersebut menunjukkan keagungan ilmu Allah dan kebenaran wahyu yang disampaikan kepada Rasul-Nya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ... مَا بَيْنَ مَنْكِبَيْ الْكَافِرِ فِي النَّارِ مَسِيرَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ لِلرَّاكِبِ الْمُسْرِعِ

Ma baina mankibayil kafiri fin naari masiiratu tsalāthati ayyāmin lir-rākibil musri‘.

Artinya: “Jarak antara kedua pundak orang kafir di neraka sejauh perjalanan tiga hari bagi pengendara yang cepat.” (HR. Muslim)

Bayangkan, hanya antara bahu kiri dan kanan saja sudah sejauh perjalanan tiga hari. Artinya tubuh mereka benar-benar membesar hingga tak dapat diukur dengan ukuran manusia biasa.

Dalam hadis lain disebutkan, gigi geraham penghuni neraka sebesar Gunung Uhud. Ukuran yang mustahil dibayangkan manusia di dunia, tetapi menggambarkan betapa dahsyatnya bentuk tubuh mereka di akhirat kelak.

Hadis itu diriwayatkan oleh Imam Ahmad:إِنَّ الرَّجُلَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَيَعْظُمُ لِلنَّارِ حَتَّى يَكُونَ الضِّرْسُ مِنْ أَضْرَاسِهِ كَأُحُدٍ

Artinya: “Sesungguhnya seseorang dari penghuni neraka benar-benar akan membesar tubuhnya hingga gigi gerahamnya sebesar Gunung Uhud.”

Rasulullah ﷺ juga menjelaskan tentang tebalnya kulit orang kafir. Kulit itu begitu tebal, hingga jauhnya seperti perjalanan tiga hari. Tebalnya kulit ini menjadikan siksaan api lebih terasa menyakitkan.

Sabda Nabi ﷺ:

غِلَظُ جِلْدِ الْكَافِرِ مَسِيرَةُ ثَلَاثٍ

Artinya: “Tebal kulit orang kafir sejauh perjalanan tiga hari.” (HR. Muslim)

Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa Allah menjadikan tubuh penghuni neraka besar agar rasa sakit mereka semakin berat. Semakin luas tubuhnya, semakin luas pula bagian yang terbakar api neraka.

Bahkan disebutkan dalam hadis lain:

إِنَّ غِلَظَ جِلْدِ الْكَافِرِ اثْنَانِ وَأَرْبَعُونَ ذِرَاعًا

Artinya: “Sesungguhnya ketebalan kulit orang kafir adalah 42 hasta.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)

Selain perubahan fisik yang ekstrem, penghuni neraka juga terus-menerus menyesali perbuatannya. Mereka menjerit memohon kebinasaan, namun tidak dikabulkan.

Firman Allah dalam Q.S. Al Insyiqaq: 10–12:

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا وَيَصْلَى سَعِيرًا

Artinya: “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak, ‘Celakalah aku,’ dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala.”

Ketika melihat neraka, penyesalan mereka semakin menjadi-jadi. Tidak ada tempat lari, tidak ada kesempatan untuk menebus dosa.

Allah berfirman dalam Q.S. Yunus: 54, bahwa seandainya orang zalim memiliki seluruh isi bumi untuk menebus dirinya, tetap saja tidak diterima.

Para ulama menjelaskan, hikmah tubuh mereka dibesarkan adalah agar mereka merasakan azab dengan lebih dahsyat.

Imam An-Nawawi berkata:

هَذَا لِكَوْنِهِ أَبْلَغَ فِي إِيلَامِهِ

Artinya: “Semua itu bertujuan agar siksanya semakin menyakitkan.”

Imam Ibnu Hajar juga menambahkan bahwa perbedaan ukuran tubuh itu menunjukkan tingkatan azab yang berbeda di neraka.

Menurut Imam Al-Qurthubi, orang kafir yang paling durhaka akan mendapatkan azab paling berat, karena besar tubuhnya berarti luas pula bagian yang terbakar.

Tidak semua penghuni neraka memiliki tubuh raksasa. Imam Al-Munawi menjelaskan bahwa hal itu berlaku bagi sebagian penghuni neraka saja.

Sebagian orang yang sombong justru akan dibangkitkan dalam keadaan sangat kecil, sekecil semut, sebagaimana disebutkan dalam hadis Ahmad dan Tirmidzi.

Rasulullah ﷺ bersabda:

يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُوَرِ الرِّجَالِ

Artinya: “Orang-orang yang sombong akan dibangkitkan pada hari kiamat seperti semut kecil dalam bentuk manusia.”

Mereka digiring ke dasar neraka yang disebut “Bulas”, dan diberi minum dari Thinatul Khibaal, yakni cairan nanah penghuni neraka.

Imam Ibnu Katsir menegaskan, tubuh besar hanya berlaku bagi sebagian kafir, bukan seluruh penghuni neraka. Orang yang beriman tapi berdosa besar masih memiliki kesempatan diselamatkan.

Perubahan fisik penghuni neraka mengingatkan manusia agar tidak meremehkan dosa. Sekecil apa pun maksiat bisa membawa ke azab besar jika tak segera bertobat.

Allah Mahaadil. Siapa pun yang bertobat dengan tulus akan diampuni-Nya, sementara yang ingkar akan mendapatkan balasan setimpal. Kaum mukmin seharusnya menjadikan kisah ini sebagai peringatan agar tidak lalai dan memperbanyak amal kebaikan. Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang beriman yang berdosa akan disucikan dengan siksaan sementara, kemudian dikeluarkan dan dimasukkan ke surga.”

Maka Perubahan Fisik Penghuni Neraka bukan sekadar gambaran mengerikan, melainkan peringatan keras agar manusia selalu mendekat kepada Allah dan menjauhi perbuatan dosa sebelum penyesalan tiada guna.

1. Apakah penghuni neraka bisa mati?Tidak. Mereka kekal di dalamnya dan tidak akan mati, sebagaimana disebut dalam Q.S. Al-Furqan: 13-14.

2. Apakah semua orang berdosa akan masuk neraka?Tidak semua. Orang yang beriman namun berdosa besar bisa diampuni Allah jika bertobat.

3. Apakah bentuk tubuh di akhirat sama seperti di dunia?Tidak. Di akhirat, Allah dapat mengubah bentuk tubuh sesuai dengan balasan amal manusia.

4. Apakah ada tingkat-tingkat di neraka?Ya, ada tingkatan-tingkatan azab sesuai dengan kadar dosa masing-masing.

5. Bagaimana cara agar terhindar dari neraka?Dengan menjaga iman, menjauhi syirik, memperbanyak amal saleh, dan bertobat sebelum ajal menjemput.