Pintu Neraka saat Bulan Ramadhan Ditutup, Ini Penjelasan Hadits Bukhori dan Muslim

6 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Setiap kali bulan Ramadhan tiba, umat Islam disambut dengan kabar gembira mengenai pintu surga yang dibuka dan pintu neraka yang ditutup. Pintu neraka saat bulan Ramadhan yang ditutup ini lantas menjadi perbincangan, apakah bermakna sebenarnya atau hanya kiasan.

Penjelasan mengenai pintu neraka yang ditutup pada bulan Ramadhan ini termaktub dalam hadis berikut ini:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ، فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ

Artinya: Apabila datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu (HR Bukhari No 3277, Muslim No 1079).

Promosi 1

Kualitas Hadis Tentang Pintu Neraka saat Bulan Ramadhan

Merujuk Awwaliyah, N.M. dalam Jurnal Fitua Hadis berjudul Analisis Kajian Takhrij Hadis Tentang Terbelenggunya Setan pada Bulan Ramadhan (2022) menjelaskan, hadis yang disebut di atas diriwayatkan dalam kitab Sunan An-Nasa’i, Musnad Ahmad, Muwaththa’ Malik, dan Musnad Ad-Darimi dengan variasi redaksi yang tidak mengubah substansi.

Berdasarkan kajian takhrij hadis ini memiliki jalur periwayatan yang kuat dan para perawinya dinilai tsiqah (terpercaya). Tidak ditemukan kecacatan (illah) atau kejanggalan (syadz) dalam sanadnya.

Menurut dia, dadis ini shahih li dzatih — valid secara independen tanpa perlu penguat dari jalur lain.

Awaliyah kemudian membedah makna hadis tersebut dari dua perspektif, yakni literal dan Kiasan. Simak penjelasannnya berikut ini.

Memahami Makna Hadis: Hakiki atau Majazi?

Menurut Awwaliyah, ada dua kutub ulama yang mengartikan hadis ini. Pertama ulama yang berpendapat dengan memahami hadis dengan pengertian hakiki (literal), dan yang kedua secara kiasan atau majazi.

Sebagian ulama klasik seperti Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari memahami hadis ini secara hakiki. Mereka meyakini bahwa pada bulan Ramadhan, terjadi perubahan di alam gaib: pintu surga benar-benar terbuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan diikat.

Ibnu Hajar menjelaskan bahwa sebagian ulama memahami "ditutupnya pintu neraka" secara hakiki (nyata), artinya Allah benar-benar menutup akses menuju neraka sebagai bentuk rahmat-Nya.

Namun, pendekatan ini menuai pertanyaan:“Mengapa masih ada kemaksiatan di bulan Ramadhan?”

Memahami Secara Majazi (Metaforis)

Mayoritas ulama kontemporer, termasuk Yusuf Al-Qardhawi dalam Kaifa Nata’amal ma’a As-Sunnah, cenderung memahami hadis ini secara majazi. Berikut penjelasannya:

1. Pintu surga dibuka

Simbol dari dilipatgandakannya pahala dan dimudahkannya amal kebaikan.“Setiap amal kebajikan dilipatgandakan pahalanya, dan setiap doa lebih mudah dikabulkan.”

2. Pintu neraka ditutup

Tanda berkurangnya dosa dan terhalanginya peluang maksiat. “Allah memudahkan hamba-Nya untuk menjauhi perbuatan dosa.”

3. Setan dibelenggu

Maknanya adalah melemahnya godaan setan terhadap orang yang berpuasa. “Orang yang berpuasa dan memperbanyak zikir, baca Al-Qur’an, dan ibadah lain, akan merasakan ketenangan jiwa yang membuat godaan setan seolah tak berarti.” 

Menurut Imam Al-Qurthubi, ditutupnya pintu neraka menunjukkan betapa besar rahmat Allah di bulan Ramadhan. Ini juga menjadi simbol bahwa di bulan ini dosa-dosa diampuni bagi mereka yang sungguh-sungguh bertaubat dan memperbanyak amal kebajikan.

Berkurangnya maksiat di bulan ini menjadikan pintu neraka seakan tertutup bagi orang-orang yang menjaga puasanya dengan baik.

Konteks Sosial dan Tujuan Syariat

Nur Fadillah dalam Spiritus: Religious Studies and Education Journa 'Study of the Hadith Regarding Fever in the Perspective of Ma’anil Hadith Yusuf Qardhawi' (2024) menekankan pentingnya memahami hadis tidak hanya dari teks, tetapi juga dari konteks sosial dan tujuan syariat.

Hadis tentang tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan bukanlah laporan faktual, melainkan motivasi spiritual untuk:

  • Memanfaatkan Ramadhan sebagai momentum perubahan
  • Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk ibadah
  • Memperkuat kontrol diri (mujahadah an-nafs)

Menurut dia, apabila ditafsirkan secara konteksual, maka makna “setan dibelenggu” dapat dimaknai sebagai pengendalian diri dari godaan media sosial, konten negatif, dan hiburan berlebihan.

Ramadhan sebagai bulan rehabilitasi, seperti diungkapkan Al-Qardhawi, Ramadhan adalah “sekolah ruhani” yang melatih manusia untuk hidup lebih disiplin dan bermakna.

Hikmah Hadis Pintu Neraka Ditutup saat Ramadhan

Hadis tentang tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan di bulan Ramadhan adalah kabar gembira sekaligus tantangan. Nur Fadhilah mengajak umat Islam untuk memahami makna secara kontekstual dan tidak terjebak pada pemahaman literal yang bisa menimbulkan keraguan.

Bahwa Ramadhan adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan hati, dan memperbaiki diri. Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang membelenggu hawa nafsu dan membuka pintu taubat.”

Berikut ini adalah hikmah yang bisa dipetik:

1. Memudahkan Umat untuk Beribadah

Dengan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, godaan untuk berbuat maksiat berkurang secara signifikan. Hal ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi umat Islam untuk fokus beribadah tanpa banyak gangguan."Seorang yang berpuasa meninggalkan makan, minum, dan nafsunya karena-Ku." (HR. Bukhari)

2. Meningkatkan Peluang Diterimanya Taubat

Ramadhan menjadi momen terbaik untuk bertaubat. Dengan berkurangnya pengaruh setan, hati manusia lebih mudah terketuk untuk kembali kepada Allah."Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan." (HR. At-Tirmidzi)

3. Memberikan Motivasi untuk Memperbanyak Amal Shalih

Pintu surga yang terbuka lebar simbolisasi bahwa pahala dilipatgandakan. Ini mendorong muslim untuk berlomba-lomba dalam kebaikan: sedekah, tilawah, shalat malam, dan amal sosial lainnya.

4. Melatih Pengendalian Diri  (Mujahadah an-Nafs)

Kondisi setan yang "terbelenggu" sebenarnya adalah ujian sekaligus latihan bagi manusia untuk melawan hawa nafsu dari dalam dirinya sendiri."Puasa adalah perisai." (HR. Bukhari)

Tertutupnya pintu neraka mencerminkan betapa Allah ingin menyelamatkan hamba-Nya dari siksa. Ini adalah wujud rahmat Allah yang diberikan secara khusus di bulan Ramadhan."Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari)

6. Menciptakan Ketenteraman Komunal

Bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh ketenangan karena berkurangnya energi negatif dari godaan setan. Masyarakat merasakan kedamaian yang berbeda dari bulan-bulan lainnya.

7. Memperkuat Keyakinan akan Kekuasaan Allah

Fenomena gaib ini mengingatkan kita bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu—termasuk membelenggu makhluk yang biasanya bebas menggoda. Ini menjadi pelajaran tauhid yang nyata.

8. Memberikan Kesempatan untuk "Reset" Spiritual

Dengan berkurangnya distraksi, manusia bisa melakukan evaluasi diri, memperbaiki hubungan dengan Allah, dan merancang kehidupan yang lebih baik pasca-Ramadhan.

9. Meningkatkan Empati Sosial

Kondisi ini memudahkan manusia untuk lebih peka terhadap sesama. Tidak ada setan yang menghasut untuk bersikap egois atau pelit, sehingga semangat berbagi menguat.

10. Menyiapkan Bekal untuk 11 Bulan Berikutnya

Pengalaman "hidup tanpa setan" selama sebulan diharapkan membentuk kebiasaan positif yang terbawa hingga setelah Ramadhan berakhir.

People Also Ask

1. Apakah pintu neraka ditutup pada bulan Ramadhan?

Dan pada bulan Ramadhan juga memiliki banyak keutamaan, di antaranya pintu-pintu neraka ditutup.

2. Apakah gerbang Jannah terbuka selama bulan Ramadan?

During Ramadan the Gates of Jannah are open & the ...Ya, pintu-pintu surga benar-benar terbuka selama Ramadan , sebagaimana dinyatakan dalam hadis. Ini berarti rahmat Allah berlimpah bagi mereka yang mencarinya. Setiap amal saleh dilipatgandakan, setiap doa lebih dikabulkan, dan peluang untuk mencapai surga lebih besar daripada di waktu lain sepanjang tahun.

3. Apa yang terjadi dengan pintu surga selama Ramadan?

Desmadi menguraikan, poin pertama tentang hadis Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW mengabarkan pada bulan Ramadhan pintu surga terbuka lebar, pintu neraka tertutup rapat, dan setan-setanpun dibelenggu. Hal itu terjadi, menurutnya, dikarenakan amalan-amalan baik orang puasa tersebut.

4. Bagaimana kondisi surga dan neraka ketika bulan Ramadhan?

Artinya: Apabila datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu (HR Bukhari No 3277, Muslim No 1079).

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |