Info Event - Waduk Manduk di Desa Jatirejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, kini berbenah menjadi destinasi ekowisata berkelanjutan berkat sentuhan teknologi dan kolaborasi antara kampus dan masyarakat. Program bertajuk “Optimalisasi Pengelolaan dan Digitalisasi Obyek Wisata Waduk Manduk Jatirejo sebagai Destinasi Ekowisata Berkelanjutan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat” ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM–PMM) 2025 oleh Politeknik Indonusa Surakarta.
Program yang berlangsung selama dua bulan, dari 1 Oktober hingga 30 November 2025, dipimpin oleh Edy Susena, M.Kom., bersama Markus Utomo Sukendar, M.I.Kom., dan Tominanto, S.Kom., M.Sc. Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dengan total dukungan mencapai Rp63 juta.
Tim PKM–PMM yang terdiri dari mahasiswa program studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL) dan Produksi Media (PM) politeknik ini fokus memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jatirejo serta Komunitas Peduli Waduk (KPW). Mereka bersama-sama menata kembali pengelolaan wisata dan memperkuat kapasitas masyarakat melalui pelatihan manajemen destinasi, workshop keuangan digital, forum diskusi perencanaan infrastruktur, hingga pelatihan branding dan pemasaran digital wisata.
Hasilnya, berbagai inovasi mulai diterapkan di kawasan wisata Waduk Manduk. Mahasiswa dan warga membuat website profil digital untuk memperkenalkan potensi waduk ke publik yang lebih luas. Area wisata juga dipercantik dengan papan rambu baru, tempat sampah modern, viewpoint bench multifungsi, meja dan kursi taman dari teraso, hingga pagar pengaman kanal C. Tak hanya itu, wahana bermain anak dan dermaga bebek gowes diperbarui, area loket dan parkir pun diperbaiki agar lebih nyaman bagi pengunjung.
Iklan
“Pendekatan kami adalah integrasi teknologi, manajemen, dan kreativitas visual agar masyarakat bisa mandiri mengelola potensi wisata yang ada,” ujar Edy Susena.
Melalui program ini, Politeknik Indonusa Surakarta menunjukkan peran nyata perguruan tinggi dalam mendorong pembangunan desa berbasis potensi lokal dan teknologi tepat guna. Kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat menjadikan Waduk Manduk bukan sekadar objek wisata, tetapi model ekowisata berkelanjutan yang berakar pada pemberdayaan warga. (*)


















































