CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam dunia kuliner, konsep purity atau kemurnian sering dipahami secara sederhana yaitu tentang bahan yang bersih dan rasa yang jujur. Namun bagi dua chef ternama Will Goldfarb dan Syrco Bakker, kemurnian bukan hanya tentang bahan, tetapi juga tentang proses, perjalanan, dan penghormatan terhadap budaya tempat di mana mereka berada.
Pertemuan keduanya dalam rangkaian evian Chef Series di Bali, mereka pun membuka percakapan baru tentang bagaimana cita rasa dapat menjadi medium ekspresi, bukan sekadar sesuatu yang disajikan di piring.
Bertolak Belakang tapi Saling Melengkapi
Chef Syrco Bakker dan Chef Will Goldfarb datang dari latar belakang kuliner yang berbeda, namun perbedaan itu justru memperlihatkan bagaimana kemurnian dapat diterjemahkan melalui beragam pendekatan. Melalui restorannya, Syrco BASÈ, Chef Syrco mengangkat nilai lokal dalam bentuk yang modern dan terkurasi. Baginya, purity adalah perjalanan menemukan kembali rasa yang pernah ada, menghormati kita sebagai bagian dari alam, serta memastikan setiap bahan diterjemahkan secara bertanggung jawab dan untuk mendukung hal tersebut, ia pun bekerja dekat dengan petani, nelayan, dan komunitas kuliner untuk memastikan hidangan yang tersaji bukan hanya enak, tetapi juga punya cerita.
Sebaliknya, Chef Will Goldfarb dari Room4Dessert memiliki pendekatan yang lebih intuitif dan eksperimental. Ia dikenal sebagai chef yang gemar bermain dengan teknik pastry dan tekstur, namun tetap menjaga esensi setiap bahan. Baginya, rasa yang murni bukan berarti rasa yang sederhana, tetapi juga bisa muncul dari kedalaman proses, eksperimen, serta keberanian untuk membiarkan bahan berkembang dalam bentuk terbaiknya. Lalu, soal rasa keduanya sepakat pada satu hal, bahwa rasa bukan sekadar hasil tapi juga perjalanan.
Chef Will Goldfarb. Foto: evian
Purity sebagai Masa Depan Kuliner Indonesia
Purity sebagai masa depan kuliner Indonesia terlihat semakin jelas melalui diskusi keduanya, yang menggambarkan bagaimana arah industri gastronomi kini mulai bertransformasi. Kesadaran akan keberlanjutan, penghormatan terhadap petani serta produsen lokal, dan eksplorasi cita rasa autentik menjadi fondasi baru yang membentuk ekosistem kuliner hari ini.
Ya, masa depan kuliner tidak lagi semata-mata tentang menciptakan hidangan spektakuler, melainkan tentang kembali pada sumber bahan, memahami proses dari tanah hingga meja, sekaligus membangun sistem yang berkelanjutan dan memungkinkan budaya serta cerita hidup dalam setiap suapan. Dengan semakin banyak chef, merek, dan pelaku industri yang memperlakukan makanan sebagai bentuk seni dan identitas, Indonesia kini berada pada momentum penting, yaitu memasuki era baru ketika kreativitas dan tradisi tumbuh berdampingan dan saling menguatkan. Melalui kolaborasi ini, keduanya menunjukkan bahwa makanan bukan hanya sesuatu yang dikonsumsi, melainkan pengalaman yang menghubungkan manusia, alam, dan budaya.
Pilihan Editor: The Westin Jakarta Hadirkan Kuliner Nusantara Spesial di Bulan Kemerdekaan, Tawarkan Pengalaman Beda yang Memikat
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.
















































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316291/original/015050100_1755231247-5.jpg)

