Sejarah Hari Bumi: dari Gerakan AS hingga Peringatan Global 22 April 2025

3 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta- Hari Bumi diperingati setiap tanggal 22 April, menjadi momentum penting bagi seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Peringatan tahunan ini, yang jatuh pada Selasa, 22 April 2025, bukan sekadar seremonial belaka, melainkan pengingat akan tanggung jawab kita bersama dalam merawat bumi sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.

Peringatan ini memiliki sejarah panjang dan perjuangan lingkungan yang menarik untuk ditelusuri. Sejarah Hari Bumi bermula di Amerika Serikat pada tahun 1970, berkat inisiatif Senator Gaylord Nelson dari Wisconsin. Ia menggagas perayaan tahunan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap pencapaian gerakan pelestarian lingkungan dan sekaligus meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya menjaga sumber daya alam.

Peringatan pertama kali ini diramaikan dengan berbagai aksi nyata, seperti pembersihan sungai, demonstrasi, dan edukasi lingkungan yang melibatkan partisipasi masyarakat luas.

Sejak saat itu, Hari Bumi berkembang pesat, bertransformasi dari gerakan lokal menjadi gerakan global yang melibatkan lebih dari 175 negara. Meskipun tanggal 22 April menjadi tanggal yang umum diperingati, ada juga yang merayakannya pada saat ekuinoks musim semi, ketika matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. PBB sendiri menetapkan tanggal 20 Maret sebagai Hari Bumi, berdasarkan gagasan John McConnell pada tahun 1969, yang dikenal sebagai Ekuinoks Maret.

Dari AS hingga Gerakan Global

Peringatan Hari Bumi pertama di Amerika Serikat pada tahun 1970 menandai awal dari sebuah gerakan lingkungan global yang terus berkembang hingga saat ini. Aksi-aksi nyata seperti pembersihan sungai dan demonstrasi menunjukkan komitmen masyarakat untuk melindungi lingkungan. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan peringatan ini, menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab setiap individu.

Perkembangan Hari Bumi menjadi gerakan global menunjukkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kelestarian bumi. Koordinasi oleh Earth Day Network semakin memperkuat gerakan ini, menyatukan berbagai inisiatif dan aksi di seluruh dunia.

Meskipun peringatan Hari Bumi dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia memiliki tujuan yang sama, keduanya memiliki latar belakang sejarah yang berbeda. Hari Bumi lahir dari inisiatif masyarakat, sementara Hari Lingkungan Hidup Sedunia berasal dari Konferensi PBB di Stockholm tahun 1972.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa gerakan pelestarian lingkungan dapat muncul dari berbagai sumber, baik dari inisiatif masyarakat maupun dari keputusan lembaga internasional. Keduanya sama-sama penting dalam mendorong kesadaran dan aksi nyata untuk melindungi lingkungan. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga internasional, dan masyarakat, sangat krusial dalam keberhasilan gerakan ini.

Hari Bumi di Indonesia

Di Indonesia, kesadaran tentang Hari Bumi mungkin belum sepopuler Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Namun, semangat untuk menjaga lingkungan tetap hidup dan terus digalakkan. Peringatan Hari Bumi di Indonesia dapat menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam.

Meskipun belum sepopuler Hari Lingkungan Hidup Sedunia, peringatan Hari Bumi di Indonesia tetap penting sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Berbagai kegiatan, seperti penanaman pohon, pembersihan lingkungan, dan edukasi lingkungan, dapat dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai kegiatan lingkungan sangat penting untuk keberhasilan upaya pelestarian lingkungan di Indonesia. Dengan meningkatkan kesadaran dan aksi nyata, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian bumi untuk generasi mendatang. Peringatan Hari Bumi dapat menjadi titik awal untuk memperkuat komitmen kita dalam menjaga lingkungan hidup.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |