Liputan6.com, Jakarta- Siapa yang tak kenal Mbok Yem? Pemilik warung tertinggi di Indonesia yang terletak di Gunung Lawu ini telah menjadi legenda. Biasanya, ia baru turun gunung menjelang Lebaran. Namun, tahun ini, Mbok Yem harus ditandu turun lebih awal karena sakit.
Kejadian ini terjadi pada tanggal 4 Maret 2025, sekitar pukul 08.00 WIB, melibatkan lima orang yang membantunya turun dan dua orang yang mengiringi, termasuk anaknya.
Kabar tersebut disampaikan oleh Esa, seorang pemandu lokal dan porter Gunung Lawu. Esa menceritakan, ia mengetahui kondisi kesehatan Mbok Yem yang menurun setidaknya sejak bulan lalu. Setelah memastikan Mbok Yem telah dibawa turun dan mendapatkan perawatan, Esa ikut mengantarnya hingga ke bawah Pos 2. Saat ini, Mbok Yem dirawat di RS Aisyah Ponorogo, Jawa Timur.
Keberadaan warung Mbok Yem di ketinggian ekstrem Gunung Lawu selama lebih dari tiga dekade menjadi daya tarik tersendiri. Warungnya dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap, termasuk televisi, kulkas, lampu, dan bahkan penanak nasi. Sumber listriknya berasal dari panel surya, sebuah bukti adaptasi teknologi yang luar biasa di tengah keterbatasan lokasi.
Mitos dan Realita Mbok Yem di Gunung Lawu
Momen Mbok Yem turun gunung menjelang Idulfitri selalu menjadi viral di media sosial. Bagi sebagian warganet, hal ini menjadi penanda datangnya Lebaran. Namun, di balik viralitas tersebut, terdapat kisah nyata tentang perjuangan Mbok Yem menjaga warungnya di puncak Gunung Lawu.
Pada tahun 2023, saat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda Gunung Lawu, beredar kabar bahwa warung Mbok Yem ikut terbakar. Namun, kabar tersebut langsung dibantah oleh sebuah video viral yang menunjukkan bahwa warung Mbok Yem aman, sementara warung milik Pak Giyar yang berada di dekatnya mengalami kerusakan.
Ketahanan warung Mbok Yem menghadapi berbagai tantangan, termasuk karhutla, menunjukkan kegigihan dan keuletannya. Kisah ini menginspirasi banyak orang dan menjadi bukti nyata bahwa semangat pantang menyerah dapat mengalahkan berbagai rintangan.
Fasilitas Warung Mbok Yem dan Sumber Listrik
Keberadaan fasilitas modern seperti televisi, kulkas, dan penanak nasi di warung Mbok Yem di Gunung Lawu tentu mengejutkan banyak orang. Hal ini dimungkinkan berkat penggunaan panel surya sebagai sumber listrik.
Panel surya tersebut mampu menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik yang digunakan untuk mendukung operasional warung. Teknologi ini memungkinkan Mbok Yem untuk tetap dapat berjualan dan melayani para pendaki meskipun berada di lokasi yang terpencil dan minim akses.
Keberhasilan Mbok Yem memanfaatkan teknologi terbarukan ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dapat diterapkan di berbagai kondisi, bahkan di puncak gunung yang terpencil.
Sumber listrik dari panel surya ini telah mendukung keberlangsungan warung Mbok Yem selama lebih dari tiga dekade.
Mbok Yem Tutup Usia
Kabar duka datang dari sosok bernama Wakiem ini, Mbok Yem meninggal dunia pada hari ini, Rabu, 23 April 2025 sekitar jam 16.00 WIB pada usia 82 tahun.