Liputan6.com, Jakarta- Pembayaran digital semakin populer, dan QRIS menjadi primadona karena kemudahannya. Namun, di balik praktisnya, ancaman penipuan mengintai. Bagaimana cara menghindari penipuan QRIS? Simak langkah-langkah untuk memastikan keamanan transaksi Anda.
Banyak kasus penipuan QRIS terjadi karena korban tidak teliti memeriksa keaslian kode QR. Modus penipuan beragam, mulai dari kode QR palsu yang ditempel di atas kode asli hingga link mencurigakan yang mengarahkan ke situs phishing. Oleh karena itu, kewaspadaan dan pengetahuan tentang cara mengenali penipuan QRIS sangat penting untuk melindungi diri dari kerugian finansial.
Dengan memahami potensi ancaman dan menerapkan strategi pencegahan yang tepat, Anda dapat menikmati kemudahan transaksi digital tanpa harus khawatir akan risiko keamanan.
Pastikan Kode QRIS Resmi dan Aman
Langkah pertama dan terpenting adalah memastikan kode QRIS yang Anda pindai benar-benar resmi. Periksa logo dan informasi perusahaan dengan teliti. Kode QRIS resmi biasanya memiliki logo Bank Indonesia (BI) yang jelas, warna dan desain standar (misalnya, merah dan putih), tautan website yang sah, dan footer dengan Kode NNS (National Number System) dan tanggal versi cetak. Hindari kode yang tampak seperti hasil manipulasi atau ditempel ulang.
Selain itu, perhatikan lokasi pemasangan kode QRIS. Pastikan kode QR terpasang di area yang aman dan wajar, seperti di kasir atau meja pembayaran resmi merchant. Waspadai kode QR yang dipasang di tempat-tempat yang tidak biasa atau mencurigakan. Jangan ragu untuk bertanya kepada petugas merchant jika Anda ragu dengan keaslian kode QRIS.
Gunakan Aplikasi Pembayaran Resmi dan Terpercaya
Hanya gunakan aplikasi pembayaran resmi dari bank atau lembaga non-bank yang terpercaya untuk memindai kode QRIS. Jangan pernah menggunakan aplikasi kamera ponsel karena hanya akan membaca kode QR sebagai teks, bukan sebagai informasi pembayaran, sehingga rawan dimanfaatkan oleh penipu.
Verifikasi aplikasi yang Anda gunakan. Unduh aplikasi hanya dari sumber resmi seperti Google Play Store atau App Store. Jangan mudah tergiur dengan aplikasi yang menawarkan kemudahan pembayaran dengan iming-iming yang tidak masuk akal.
Selalu perbarui aplikasi pembayaran Anda ke versi terbaru untuk mendapatkan fitur keamanan terbaik. Pembaruan aplikasi seringkali mencakup perbaikan keamanan yang dapat melindungi Anda dari berbagai ancaman.
Waspada terhadap Tindakan yang Mencurigakan
Kode QRIS resmi tidak akan pernah berisi link yang mengarahkan Anda untuk mengisi data pribadi seperti username, password, atau informasi perbankan lainnya. Jika Anda menemukan link seperti itu, jangan pernah mengkliknya karena itu adalah indikasi kuat penipuan (phishing).
Jangan pernah memberikan informasi pribadi Anda, seperti nomor KTP, nomor SIM, atau informasi kartu kredit, saat bertransaksi menggunakan QRIS. Informasi tersebut tidak diperlukan untuk melakukan pembayaran QRIS. Kehati-hatian sangat penting dalam menjaga keamanan data pribadi Anda.
Sebelum menyelesaikan transaksi, pastikan nama merchant yang tertera pada kode QR sama dengan nama merchant yang muncul di aplikasi pembayaran Anda. Periksa juga nominal pembayaran. Jika ada ketidaksesuaian, segera batalkan transaksi dan hubungi merchant untuk klarifikasi. Jangan terburu-buru dalam melakukan transaksi.
Laporkan Penipuan dan Edukasi Diri
Jika Anda mencurigai adanya penipuan QRIS, segera laporkan kejadian tersebut kepada penyedia jasa pembayaran (PJP) terkait, bank Anda, atau pihak berwajib. Semakin cepat laporan, semakin besar kemungkinan untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan membantu pihak berwajib dalam menindak pelaku penipuan.
Tetaplah terinformasi tentang modus-modus penipuan QRIS terbaru. Rajinlah memeriksa informasi dari sumber terpercaya seperti website resmi bank atau lembaga keuangan. Setelah melakukan pembayaran, selalu periksa notifikasi transaksi untuk memastikan bahwa pembayaran telah berhasil masuk ke rekening merchant yang benar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.