Temui Trump, Netanyahu Ingin Upayakan Negosiasi Baru untuk Pembebasan Sandera

1 week ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkap negosiasi baru tengah berlangsung dengan tujuan untuk membebaskan lebih banyak sandera dari tahanan Hamas di Gaza. Pernyataan itu dia sampaikan saat mengunjungi Gedung Putih bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin, 7 April 2025.

"Kami sedang mengupayakan kesepakatan lain yang kami harap akan berhasil. Dan, kami berkomitmen untuk membebaskan semua sandera," kata Netanyahu kepada wartawan di Ruang Oval, dikutip dari Arab News

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berkenaan dengan itu, Trump menyatakan bahwa AS telah berusaha keras untuk membebaskan para sandera. "Kami sedang mempertimbangkan gencatan senjata lagi. Kita lihat saja apa yang terjadi," ujarnya. 

Lebih lanjut, Netanyahu menambahkan bahwa para sandera yang ditawan Hamas sangat menderita. Dia menegaskan keinginan Israel untuk membebaskan mereka semua.

Netanyahu juga menyoroti perjanjian pembebasan sandera sebelumnya yang dinegosiasikan sebagian oleh utusan regional Trump, Steve Witkoff, yang membebaskan 25 orang. 

Kunjungan Netanyahu dilakukan menyusul runtuhnya gencatan senjata Israel selama enam minggu dengan kelompok Hamas. Sebelumnya, Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 sehingga memicu perang.

Gencatan senjata yang rapuh itu berakhir dengan dimulainya kembali serangan udara Israel di Gaza pada 18 Maret.

Dilansir dari Al Jazeera, Netanyahu dan Trump juga kembali membahas pembagunan kembali "bagian penting yang luar biasa", yaitu Jalur Gaza menjadi apa yang disebutnya sebagai "zona kebebasan." 

Dalam kesempatan itu, Netanyahu kemudian membantah bahwa Israel adalah pihak yang mengurung warga Palestina di Gaza.

Gencatan senjata baru-baru ini telah memungkinkan pengembalian 33 sandera Israel, delapan di antaranya tewas, sebagai imbalan atas pembebasan sekitar 1.800 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Bertentangan dengan saran sebagian besar keluarga sandera Netanyahu dan pemerintahannya mempertahankan bahwa peningkatan tekanan militer adalah satu-satunya cara untuk memaksa Hamas mengembalikan sandera yang tersisa, hidup atau mati.

Dari 251 sandera yang diculik selama serangan Hamas pada 7 Oktober, 58 orang masih ditawan di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Lebih dari 50.800 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas kejahatan perangnya di daerah kantong tersebut.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |