Amalan Malam Nisfu Sya’ban, Amalkan yang Sesuai Sunnah

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam ke-15 di bulan Sya’ban dan menjadi salah satu malam yang dianggap Istimewa. Di malam ini, biasanya kita dianjurkan untuk mengamalkan berbagai ibadah untuk menghidupkan malam Nisfu Sya’ban. Amalan malam Nisfu Sya’ban ini bisa berupa membaca Al-Quran, memanjatkan doa Nisfu Syaban, melantunkan sholawat Nisfu Syaban, atau mendirikan sholat. Amalan-amalan ini menjadi bagian dari budaya religius yang menyimbolkan semangat dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Dengan ibadah-ibadah yang dijalankan penuh semangat di malam Nisfu Sya’ban ini, kemudian muncul pertanyaan apakah semua praktik ibadah tersebut bersumber dari ajaran Nabi Muhammad SAW? Karena seperti yang kita tahu, bahwa setiap bentuk ibadah yang dikerjakan harus berlandaskan dalil shahih agar tidak terjatuh ke dalam amalan bid’ah. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus tahu dan mau untuk menelusuri mana amalam malam Nisfu Sya’ban yang benar-benar disyariatkan dan mana yang merupakan ibadah tanpa dasar yang kuat.

Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban Menurut Hadis

Dalam beberapa hadis, disebutkan bahwa malam Nisfu Sya’ban menjadi waktu ketika Allah SWT memberikan ampunan untuk sebagian besar hamba-hamba-Nya. Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Majah disebutkan bahwa, “Sesungguhnya Allah melihat kepada seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” Hadis inilah yang menjadi dasar bagi sebagian ulama untuk menetapkan bahwa malam ini adalah malam ampunan yang penuh rahmat.

Namun, para ulama juga menjelaskan bahwa keutamaan malam Nisfu Sya’ban hanya bersifat umum, dan tidak menunjukkan adanya amalan khusus yang ditetapkan oleh syariat. Telrebih, tidak ada riwayat shahih yang menyebut jika Nabi SAW melakukan ibadah tertentu untuk menyambut malam Nisfu Sya’ban. Sahabat Nabi SAW pun juga tidak mencontohkan amalan-amalan tertentu meskipun mereka memiliki semangan beribadah yang lebih dari kita saat ini.

Oleh karena itu, keistimewaan di malam Nisfu Sya’ban terletak pada kesempatan untuk memperbanyak ibadah-ibadah umum seperti doa-doa, dzikir, hingga introspeksi diri. Inilah pemahaman yang sejalan dengan prinsip dasar Islam bahwa ibadah harus sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Amalan Malam Nisfu Sya’ban yang Biasa Dilakukan

Ada sejumlah amalan malam Nisfu Sya’ban yang biasa terlihat di masyarakat, seperti:

1. Membaca Surat Yasin Tiga Kali

Di malam Nisfu Sya’ban, sebagian masyarakat memiliki tradisi membaca surat Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda, yaitu untuk panjang umur, dilapangkan rezeki, dan untuk memperoleh husnul khatimah. Meski amalan malam Nisfu Sya’ban ini cukup populer, namun sayangnya tidak ada satu pun hadis shahih yang menyebutkan keutamaan membaca Yasin di malam Nisfu Sya’ban. Memang membaca Al-Quran adalah ibadah yang mulia, tapi jangan mengaitkannya dengan waktu dan niat tertentu jika memang tidak dalil yang mendukungnya.

2. Salat Khusus Malam Nisfu Sya’ban

Sebagian orang juga mengamalkan sholat khusus sebagai amalan malam Nisfu Sya’ban, bahkan ada yang melakukan sholat seratus rakaat atau sholat berjamaah dengan niat tertentu. Meski sholat sunnah sangat dianjurkan, namun semua riwayat yang menyebutkan sholat tertentu di malam Nisfu Sya’ban dinilai palsu (maudhu’) oleh ahli hadis seperti Ibnu Al-Jauzi dan Imam Nawawi. Maka dari itu, sholat malam tetap boleh dilakukan, tetapi dengan niat untuk sholat tahajud biasa tanpa keyakinan sholat khusus di malam Nisfu Sya’ban.

3. Doa Bersama dengan Teks Tertentu

Amalan lain yang lazim dilakukan adalah doa bersama dengan teks khusus yang disebut sebagai “doa Nisfu Sya’ban”. Masyarakat sering membaca doa itu setelah membaca surat Yasin tiga kali. Namun, para ulama menegaskan bahwa tidak ada doa khusus yang diajarkan Nabi SAW untuk malam ini. Semua doa boleh dibaca, selama bersumber dari Al-Quran atau sunnah umum, tanpa harus menetapkannya sebagai doa khusus di malam Nisfu Sya’ban.

4. Menghidupkan Malam Secara Berjamaah di Masjid

Di banyak tempat, malam Nisfu Sya’ban juga diisi dengan kegiatan berjamaah seperti zikir bersama, ceramah, dan ibadah kolektif. Meski niatnya baik, tapi praktik ini tidak memiliki dasar dalam syariat. Rasulullah SAW bahkan tidak pernah berkumpul atau beribadah bersama untuk mengkhususkan malam Nisfu Sya’ban. Ulama salaf bersepakat bahwa mengkhususkan waktu ibadah tanpa dalil adalah bid’ah, karena ibadah berjamaah hanya dilakukan pada waktu-waktu yang memang ditetapkan (seperti salat berjamaah lima waktu, Jumat, tarawih, dsb).

Amalan Malam Nisfu Sya’ban yang Dianjurkan

Bulan Sya’ban memang termasuk bulan mulia. Rasulullah SAW sendiri dikenal memperbanyak berpuasa di bulan ini sebagaimana hadis yang disebutkan oleh Aisyah RA., bahwa: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh selain Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa selain di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa puasa di bulan Sya’ban menjadi amalan yang dianjurkan.

Selain itu, bulan Sya’ban juga disebut sebagai bulan di mana amal manusia akan diangkat pada Allah SWT. Nabi SAW bersabda, “Itu adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.” (HR. An-Nasa’i). Oleh karena itu, memperbanyak puasa di bulan Sya’ban menunjukkan semangat untuk menyucikan diri sebelum masuk ke bulan penuh berkah, Ramadhan.

Kemudian, kita juga dianjutkan untuk mengerjakan sholat malam, memperbanyak dizkir, hingga membaca Al-Quran dan bersedekah. Namun, semua amalan tersebut bersifat umum dan tidak dikhususkan untuk tanggal 15 saja. Bila seseorang beribadah di malam Nisfu Sya’ban, maka niatkanlah sebagai bentuk ibadah rutin, bukan karena menganggap malam itu memiliki keistimewaan ibadah tertentu.

Makna Spiritual Malam Nisfu Sya’ban

Di malam Nisfu Sya’ban, kita bisa memanfaatkannya sebagai waktu untuk introspeksi diri dan memperbaiki hubungan antarsesama. Dalam sebuah hadis juga disebutkan bahwa Allah tidak akan memberikan ampunan pada orang yang menyimpan dendam di hatinya. Oleh karena itu, salah satu amalan terbaik yang bisa kita lakukan adalah dengan memaafkan kesalahan orang lain dan memperbaiki hubungan dengan sesama.

Malam ini juga seharusnya dimanfaatkan untuk memperbanyak doa pribadi dan istighfar tanpa perlu melafadzkan bacaan tertentu. Cukup dengan kerendahan hati dan kesungguhan memohon ampunan kepada Allah. Dengan demikian, esensi malam ini bukan pada ritual khusus, tetapi pada pembersihan jiwa dan peningkatan hubungan dengan Allah.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Apakah malam Nisfu Sya’ban benar-benar istimewa?

Ya, malam ini disebut dalam hadis sebagai malam di mana Allah memberi ampunan kepada seluruh makhluk kecuali yang musyrik dan bermusuhan.

2. Apakah ada doa khusus malam Nisfu Sya’ban?

Tidak ada doa khusus dari Nabi ﷺ, namun umat Islam boleh berdoa dengan doa umum yang baik.

3. Apakah membaca surat Yasin tiga kali dianjurkan?

Tidak, tidak ada dalil sahih tentang keutamaannya pada malam Nisfu Sya’ban.

4. Apakah boleh salat malam pada malam Nisfu Sya’ban?

Boleh, tapi niatkan sebagai salat tahajud biasa, bukan karena keyakinan khusus terhadap malam tersebut.

5. Apa amalan terbaik di bulan Sya’ban?

Memperbanyak puasa sunnah, istighfar, sedekah, dan mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |