Anggota Parlemen Belanda Esther Ouwehand Diprotes Pakai Kemeja Warna Palestina, Ganti Corak Semangka

3 hours ago 1

CANTIKA.COM, Jakarta - Anggota parlemen Belanda, Esther Ouwehand, diminta keluar dari ruang sidang usai mengenakan kemeja berkerah bermotif bendera Palestina warna hijau, hitam, dan putih saat debat anggaran nasional. Ketua DPR, Martin Bosma, menilai pakaian itu melanggar asas netralitas. 

Bosma secara terbuka menyampaikan keberatan atas pilihan busana Ouwehand. “Saya merasa keberatan Anda sekarang berdiri di sini dengan bendera ini,” kata Bosma, dikutip Al Jazeera pada Sabtu, 20 September 2025.

Namun, Ouwehand menolak dianggap melanggar aturan karena tidak ada ketentuan tertulis soal warna pakaian anggota parlemen. Di hadapan forum, ia menegaskan sikapnya untuk terus menyuarakan kondisi warga Gaza yang disebutnya sebagai kelompok paling rentan. Tak berselang lama kemudian, Ouwehand pun kembali berjalan dengan langkap tegap ke podium dengan mengenakan kemeja printing corak biji buah semangka warna merah tua. 

"Hari ini, pada Hari Pangeran, saya mengenakan warna semangka: simbol solidaritas dengan rakyat Palestina, dan tanda harapan dan perlawanan. Karena sementara Raja membicarakan tanah kita, pembantaian yang mengerikan sedang terjadi di Gaza. Anak-anak, keluarga, dan jurnalis mati kelaparan. Semua mata harus tertuju pada Gaza!" tulisnya di laman Instagram. 

Ouwehand menuliskan jika kemeja merah tuanya dibuat oleh Mirte Engelhard Blus yang terbuat dari botol topi daur ulang memiliki pola semangka, dengan warna yang sama dengan bendera Palestina. Karena Israel melarang bendera, semangka tumbuh menjadi simbol perlawanan terhadap pendudukan dan solidaritas dengan Palestina.

Belakangan ini, gambar dan emoji semangka kerap muncul di jagat media sosial. Buah berbentuk bulat dan berwarna merah itu disebut menjadi simbol yang menunjukkan dukungan masyarakat dunia terhadap Palestina dalam menghadapi serangan Israel.

Sejarah Simbol Semangka Palestina

Dikutip dari laman The Oakland Institute, penggunaan buah semangka sebagai lambang perlawanan Palestina bukan kali pertama terjadi. Hal itu bermula dari hadirnya varietas semangka Jadu’l yang dulunya banyak ditanam di kota Jenin, Tepi Barat bagian utara. 

Selama masa Intifada pertama (1987-1993), Israel melarang petani Palestina untuk membudidayakan beberapa jenis bibit tanaman pangan guna menekan pemberontakan, seperti semangka, zaitun, dan za’atar. Tercatat sekitar 184.257 pohon zaitun tumbang akibat kebijakan itu. Larangan tersebut dibuat mengingat besarnya peran pertanian dalam perekonomian Palestina.

Semangka Jadu’l yang dulunya sangat terkenal kini telah menghilang dan digantikan oleh varietas hibrida yang dibeli dari perusahaan benih Israel. Sehingga, banyak petani dan ahli agronomi Palestina yang hanya bisa mengenang betapa besarnya pertumbuhan semangka Jadu’l. 

Menurut seorang petani asal Palestina, Vivien Sansour, semangka Jadu’l memiliki kualitas yang baik karena mampu beradaptasi dengan perubahan iklim mikro. Selain itu, kata dia, kebun semangka di negaranya dahulu tidak hanya menjadi tempat untuk menanam dan memanen buah yang mempunyai rasa manis dan segar itu, tetapi lokasi bagi para warga untuk mencari perlindungan selama perang. 

“Semangka Jadu’l merupakan simbol dari pengalaman hidup para petani di Palestina. Perempuan melahirkan di ladang, banyak yang mencari perlindungan di kebun, dan menyimpan semangka di bawah tempat tidur untuk dimakan selama musim dingin,” kata Vivien. 

Vivien mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di Jenin yang tidak memiliki pengalaman dengan semangka Jadu’l. “Mereka mempunyai cerita tentang semangka untuk dibagikan dan kisah-kisah itu membentuk sebagian besar budaya,” ucapnya. 

Makna Semangka Palestina

Dilansir dari Al Jazeera, semangka kemungkinan dianggap sebagai buah paling ikonik yang merepresentasikan Palestina. Pasalnya, buah itu mempunyai warna sama dengan bendera Palestina, yaitu merah, hijau, putih, dan hitam, sehingga dipakai untuk memprotes penindasan Israel. 

Setelah perang pada 1967, Israel melarang pengibaran dan penggunaan bendera Palestina di wilayah pendudukannya, yaitu Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Baru-baru ini, bendera Palestina kembali disita atas perintah Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir pada Januari 2023. 

Menanggapi hal itu, banyak pihak melakukan cara lain untuk menyuarakan kepedulian terhadap Palestina, salah satunya menggunakan semangka sebagai simbol. “Jika Anda (Israel) ingin menghentikan kami, kami akan mencari cara lain untuk mengekspresikan diri,” ujar seorang warga Palestina yang mengorganisir kelompok perdamaian akar rumput Arab-Israel (Zazim) untuk mengkampanyekan semangka, bernama Amal Saad. 

Pilihan Editor: Dukungan Lana Del Rey untuk Palestina: Saya Berdoa Setiap Hari untuk Kedamaian

Al JAZEERA | MELYNDA DWI PUSPITA | ANDIKA DWI | INSTAGRAM

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |