Apakah Boleh Minum Sebelum Shalat Idul Adha? Ternyata Ada Anjurannya dalam Islam

8 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Adha merupakan momen yang sangat dinantikan umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai hari penuh keberkahan, Idul Adha juga menjadi simbol ketaatan dan pengorbanan yang mendalam.

Di tengah suasana khidmat ini, muncul berbagai pertanyaan seputar amalan sunnah yang dianjurkan sebelum melaksanakan Shalat Idul Adha. Salah satu pertanyaan yang cukup sering muncul adalah apakah boleh minum sebelum Shalat Idul Adha. Pertanyaan ini muncul karena banyak umat muslim ingin mengetahui bagaimana tata cara yang sesuai dengan ajaran Islam di pagi hari sebelum melaksanakan ibadah penting ini.

Berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri, yang justru dianjurkan untuk menyantap makanan terlebih dahulu sebelum shalat, pada Hari Raya Idul Adha berlaku kebiasaan yang tampaknya sebaliknya. Sebagian umat Islam memilih untuk menahan diri dari makan dan minum sebelum shalat, dengan harapan mengikuti tuntunan agama yang benar.

Memahami apa yang dianjurkan dan apa yang diperbolehkan tentu menjadi penting agar ibadah kita semakin sempurna. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas secara menyeluruh tentang apakah boleh minum sebelum Shalat Idul Adha.

Berikut ini Liputan6.com ulas selegkapnya mengenai apakah boleh minum sebelum Shalat Idul Adha, Senin (12/5/2025).

Kejadian tidak terduga terjadi saat sholat idul adha sedang berlangsung di sebuah tempat

Apakah Boleh Minim Sebelum Shalat Idul Adha

Dikutip dari laman Kementerian Agaram RI, dalam banyak literatur Islam, disebutkan bahwa salah satu amalan sunnah menjelang Shalat Idul Adha adalah menahan diri untuk tidak makan dan minum terlebih dahulu hingga usai shalat. Hal ini dilakukan sebagai bentuk mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW yang baru menyantap daging kurban setelah ibadah shalat selesai dilakukan.

Praktik ini berbeda dengan Idul Fitri yang justru menganjurkan sarapan sebelum shalat. Karena itu, anjuran untuk tidak makan dan minum pada Idul Adha menjadi ciri khas yang memiliki makna spiritual tersendiri, yakni menyiapkan diri secara fisik dan batin untuk berkurban sebagai bentuk kedekatan kepada Allah SWT.

Tak hanya itu, anjuran ini juga menjadi bagian dari pembeda antara hari-hari biasa dan hari raya. Landasan utamanya adalah semangat syariat dalam menciptakan kesadaran kolektif atas makna pengorbanan dan ibadah berjamaah yang puncaknya adalah pelaksanaan kurban.

Sebagai gambaran, tidak makan maupun minum di sini berbeda dengan puasa yang mewajibkan menahan diri seharian penuh hingga waktu berbuka. Dalam konteks ini, waktu menahan diri hanya berlaku hingga setelah shalat Idul Adha dan kembali ke rumah masing-masing. Rasulullah sendiri diketahui baru menyantap makanan dan meneguk air setelah selesai melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha.

Dengan begitu, jika merujuk dengan penjelasan di atas mengenai pertanyaan apakah boleh minum sebelum shalat Idul Adha. Maka jawabannya adalah sebaiknya dihindari karena hal tersebut merupakan anjuran dari Rasulullah SAW.

Mengapa Tidak Boleh Makan dan Minum Sebelum Shalat Idul Adha

Salah satu alasan penting mengapa umat Islam dianjurkan untuk tidak makan dan minum sebelum Shalat Idul Adha adalah agar mereka bisa merasakan keistimewaan hari tersebut dengan khusyuk. Dalam tradisi Islam, hari Raya Idul Adha bukan hanya sekadar momen untuk merayakan keberhasilan dan kebahagiaan, tetapi juga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan dan minum, umat Islam menghindari gangguan fisik yang dapat mengurangi fokus dalam menjalankan ibadah. Hal ini memungkinkan mereka untuk sepenuhnya mengarahkan perhatian pada pelaksanaan shalat, doa, dan amal yang lebih tinggi, bukan pada pemenuhan kebutuhan jasmani yang bersifat sementara.

Dengan tidak makan atau minum sebelumnya, umat Islam secara simbolik mengekspresikan kesabaran dan penyerahan diri kepada Allah. Ini adalah bentuk pengorbanan kecil yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai pengingat bahwa kebahagiaan duniawi, seperti makan dan minum, bukanlah hal yang utama dalam kehidupan. Makanan baru dikonsumsi setelah ibadah selesai dan penyembelihan kurban dilakukan, yang menandakan syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT, serta sebagai penghormatan atas makna pengorbanan yang sesungguhnya. Lebih dari sekadar menahan diri, hal ini juga mencerminkan kesiapan hati untuk berbagi dan berkorban demi kebaikan umat manusia.

Praktik ini juga membedakan hari Idul Adha dari hari-hari biasa, memberikan sentuhan spiritual yang lebih mendalam. Di hari biasa, umat Muslim menjalani rutinitas mereka dengan berbagai kebutuhan jasmani yang harus dipenuhi. Namun, pada hari Idul Adha, mereka didorong untuk memulai hari raya dengan ibadah dan amal, bukan dengan rutinitas duniawi. Ini menekankan pentingnya memprioritaskan ibadah kepada Allah di atas segala hal lainnya. Selain itu, amalan ini juga menumbuhkan rasa empati kepada mereka yang sedang menanti daging kurban sebagai simbol keadilan sosial. Dengan berbagi daging kurban, umat Muslim diajak untuk merasakan penderitaan orang lain yang membutuhkan, mengingatkan mereka akan pentingnya berbagi rezeki dan saling membantu sesama.

Hukum dan Dalil Anjuran Tidak Makan dan Minum Sebelum Shalat Idul Adha

Anjuran untuk tidak makan dan minum sebelum Shalat Idul Adha didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Buraidah RA:

"Rasulullah SAW tidak berangkat untuk shalat Idul Fitri sebelum makan dan tidak makan pada hari Idul Adha kecuali setelah pulang (dari shalat), lalu beliau makan dari hewan kurbannya."

Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW menunda makan dan minum hingga setelah melaksanakan Shalat Idul Adha. Para ulama, seperti Imam Nawawi, menyatakan bahwa anjuran ini termasuk dalam sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Meskipun demikian, jika seseorang makan atau minum sebelum shalat, tidak dianggap berdosa, namun ia telah meninggalkan keutamaan. Menurut pendapat ulama Syafi'iyah, anjuran ini berlaku umum bagi semua umat Islam, baik yang berkurban maupun tidak.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |