Liputan6.com, Jakarta - Bagi umat Muslim, bacaan Allahu Akbar Kabiro tentu sudah tidak asing lagi dalam rangkaian ibadah sholat. Kalimat ini merupakan bagian pembuka yang memiliki makna mendalam.
Bacaan Allahu Akbar Kabiro ini dikenal sebagai awal dari doa iftitah, yang dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Meskipun sunnah, doa ini sangat dianjurkan untuk menyempurnakan sholat.
Menurut Muhammad Mawaidi dalam bukunya Sudah Sahalat, Kok Tetap Maksiat (2015: 78), doa iftitah mengingatkan umat Muslim tentang kuasa Allah SWT dan hakikat kehidupan di dunia. Doa ini adalah ekspresi pengakuan keesaan dan kebesaran Allah SWT.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (18/7/2025).
Apa Itu Bacaan Allahu Akbar Kabiro?
Bacaan Allahu Akbar Kabiro adalah frasa pembuka dari doa iftitah yang memiliki arti "Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya". Frasa ini merupakan pujian agung kepada Allah SWT yang menegaskan keesaan dan kebesaran-Nya. Kalimat ini menjadi gerbang spiritual bagi seorang Muslim untuk memulai komunikasi khusyuk dengan Sang Pencipta dalam sholat.
Doa iftitah sendiri, termasuk bagian bacaan Allahu Akbar Kabiro, bukanlah rukun sholat, melainkan sunnah yang sangat dianjurkan. Keutamaan membacanya sangat besar, bahkan diyakini dapat membuka pintu-pintu langit, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Ini menunjukkan betapa pentingnya memulai sholat dengan pengagungan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah.
Meskipun sifatnya sunnah, melafalkan doa iftitah dengan bacaan Allahu Akbar Kabiro dapat menyempurnakan ibadah sholat. Hal ini membantu seorang hamba untuk lebih fokus dan meresapi setiap gerakan serta bacaan dalam sholatnya. Pemahaman akan makna dari setiap kata juga akan meningkatkan kualitas kekhusyukan.
Melansir dari laman diy.kemenag.go.id, diperlukan praktik sebagaimana Kepala MTsN 1 Bantul, Hidayat, S.Ag MA, memandu siswa untuk membaca bacaan salat secara klasikal, termasuk doa iftitah dengan versi Allahu Akbar Kabiro dan lainnya. Ini dilakukan untuk memastikan siswa yakin dan mantap atas bacaan salatnya, sekaligus memahami bahwa ada beberapa versi yang semuanya benar.
Bacaan Allahu Akbar Kabiro dalam Doa Iftitah (Versi Singkat)
Doa iftitah yang diawali dengan bacaan Allahu Akbar Kabiro memiliki beberapa versi, namun intinya sama yaitu memuji dan mengagungkan Allah SWT. Versi pertama ini seringkali menjadi pilihan karena ringkas namun padat makna. Pembacaan ini dilakukan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah.
Berikut adalah lafaz bacaan Allahu Akbar Kabiro dalam versi singkat yang umum diamalkan:
Arab: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Latin: Allāhu akbar kabīrā wal-hamdu lillāhi kathīrā wa subḥāna llāhi bukratan wa ʾaṣīlā.
Arti: "Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore."
Versi ini menekankan pengagungan Allah yang Maha Besar, pujian yang tak terhingga, serta pensucian-Nya di setiap waktu, baik pagi maupun sore. Ini merupakan bentuk pengakuan seorang hamba atas keagungan dan kekuasaan Allah yang meliputi seluruh waktu dan alam semesta.
Bacaan Allahu Akbar Kabiro dalam Doa Iftitah (Versi Lengkap)
Selain versi singkat, terdapat pula versi lengkap dari doa iftitah yang dimulai dengan bacaan Allahu Akbar Kabiro. Versi ini lebih rinci dalam mengungkapkan penyerahan diri dan niat ibadah hanya kepada Allah SWT. Pemahaman akan makna setiap kalimat dalam doa ini akan memperdalam kekhusyukan sholat.
Doa iftitah versi lengkap ini mencakup pengakuan keesaan Allah, penegasan bahwa sholat, ibadah, hidup, dan mati hanyalah untuk Allah. Ini adalah manifestasi dari tauhid, yaitu mengesakan Allah dalam segala aspek kehidupan.
Berikut adalah lafaz bacaan Allahu Akbar Kabiro dalam versi lengkap yang sering diamalkan:
Arab: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Latin: Allāhu akbar kabīrā wal-hamdu lillāhi kathīrā wa subḥāna llāhi bukratan wa ʾaṣīlā. Inni wajjahtu wajhiyyal-lażī faṭaras-samāwāti wal-ʾarḍa ḥanīfan muslimā wa mā anā mina al-musyrikīn. Inna ṣalāti wa nusukī wa maḥyāya wa mamāti lillāhi rabbi al-ʿālamīn.
Arti: "Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku (hatiku) kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya."
Versi ini juga sering ditambahkan dengan "Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin" yang berarti "tiada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri)." Hal ini memperkuat penegasan tauhid dan kepasrahan diri kepada Allah SWT.
Keutamaan Membaca Doa Iftitah
Meskipun tidak termasuk rukun sholat, membaca doa iftitah, termasuk bacaan Allahu Akbar Kabiro di dalamnya, memiliki berbagai keutamaan yang sangat dianjurkan. Keutamaan ini menjadikan doa iftitah sebagai bagian penting dalam menyempurnakan ibadah sholat seorang Muslim.
- Menyempurnakan Sholat: Doa iftitah adalah salah satu amalan sunnah yang dapat menyempurnakan sholat. Meskipun sholat tetap sah tanpa doa ini, membacanya akan menambah pahala dan kualitas ibadah.
- Mendekatkan Diri kepada Allah: Isi doa iftitah yang penuh pujian dan pengakuan keesaan Allah membantu seorang hamba untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Ini adalah momen untuk merenungkan kebesaran Allah sebelum memulai bacaan utama sholat.
- Tanda Memulai Sholat dengan Baik: Membaca doa iftitah membantu memulai sholat dengan langkah yang baik dan penuh makna. Ini adalah persiapan spiritual sebelum masuk ke inti sholat, yaitu Al-Fatihah dan surat lainnya.
- Mengikuti Kebiasaan Rasulullah SAW: Membaca doa iftitah merupakan praktik yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan riwayat Ibnu Umar radhiallahu anhu, Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa kalimat "Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallahi bukratan wa ashila" mampu membuka pintu-pintu langit.
- Menegaskan Niat Ibadah Sholat: Doa ini menegaskan kembali tentang niat kita untuk beribadah atau sholat hanya kepada Allah SWT. Ini adalah pengingat bahwa seluruh hidup dan mati seorang Muslim adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-An'am ayat 162.
Keutamaan-keutamaan ini menunjukkan bahwa doa iftitah bukan sekadar bacaan tambahan, melainkan sebuah sarana untuk memperdalam hubungan spiritual dan meningkatkan kualitas ibadah sholat.
Doa Iftitah Lain yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Selain doa iftitah yang diawali dengan bacaan Allahu Akbar Kabiro, terdapat beberapa versi doa iftitah lain yang juga diajarkan dan diamalkan oleh Rasulullah SAW. Variasi ini menunjukkan kekayaan dalam praktik ibadah dan memberikan pilihan bagi umat Muslim.
1. Versi "Subhanakallahumma"
Doa ini dikenal sebagai salah satu doa iftitah yang ringkas dan sering diamalkan. Ia berisi pujian dan pengagungan kepada Allah SWT.
Arab: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ
Latin: Subhaanakallahumma wa bi hamdika wa tabaarokasmuka wa ta'aalaajadduka wa laa ilaha ghoiruk.
Arti: "Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau." (HR Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi)
2. Versi "Allahumma ba'id"
Doa ini berfokus pada permohonan ampunan dan pembersihan diri dari dosa-dosa, sebuah kesadaran akan kefanaan manusia di hadapan Allah.
Arab: اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Latin: Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod.
Arti: "Ya Allah, jauhkan lah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkan lah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cuci lah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun." (HR Bukhari dan Muslim)
3. Versi "Allahumma robba jibroo-iila"
Doa ini memohon petunjuk dan kebenaran dari Allah SWT, mengakui-Nya sebagai Rabb para malaikat agung dan Pencipta alam semesta.
Arab: اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اِهْدِنِى لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَحْدِى مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Latin: Allahumma robba jibroo-iila wa mii-ka-iila wa isroofiila, faathiros samaawati wal ardhi 'aliimal ghoibi wasy syahaadah anta tahkumu bayna ibaadika fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun, ihdinii limakhtulifa fiihi minal haqqi bi-idznik, innaka tahdi man tasyaa-u ilaa shirootim mustaqiim.
Arti: "Ya Allah, Rabbnya Jibril, Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi. Wahai Rabb yang mengetahui yang ghaib dan nyata. Engkau yang menjatuhkan hukum untuk memutuskan apa yang mereka pertentankan. Tunjukkan lah aku pada kebenaran apa yang dipertentangkan dengan seizin dari-Mu. Sesungguhnya Engkau menunjukkan pada jalan yang lurus bagi orang yang Engkau kehendaki." (HR Muslim)
Keberadaan berbagai versi doa iftitah ini memberikan fleksibilitas bagi umat Muslim untuk memilih bacaan yang paling sesuai dan dapat diresapi maknanya, sehingga menambah kekhusyukan dalam sholat.
Hukum Membaca Doa Iftitah dalam Sholat
Hukum membaca doa iftitah, termasuk bacaan Allahu Akbar Kabiro di dalamnya, adalah sunnah. Ini berarti bahwa sholat seseorang tetap sah meskipun tidak membaca doa iftitah. Namun, sangat dianjurkan untuk membacanya karena memiliki keutamaan yang besar dan dapat menyempurnakan ibadah.
Saiyid Mahadhir dalam buku Ragam Doa Iftitah berpendapat bahwa hukum mengucapkan bacaan iftitah adalah sunnah. Oleh karena itu, sujud sahwi tidak perlu dilakukan bila seseorang tidak sengaja lupa membacanya. Pendapat ini didukung oleh mayoritas imam besar mazhab, yaitu Hanafi, Syafi'i, dan Hambali.
Syeikh Aburrahman Al-Jaziri dalam buku Kitab Sholat Empat Mazhab menyebutkan bahwa membaca doa iftitah tidak disunahkan bagi makmum setelah imam memulai bacaan dalam setiap rakaat. Hal ini menunjukkan bahwa fokus utama makmum adalah mengikuti imam, sementara imam memiliki keleluasaan lebih dalam membaca sunnah-sunnah sholat.
Meskipun sunnah, Rasulullah SAW sendiri diceritakan oleh Abu Hurairah sering membaca doa iftitah saat sholat. Beliau berdiam sejenak setelah takbir dan sebelum membaca ayat, yang kemudian dijelaskan sebagai waktu membaca doa iftitah. Ini menjadi landasan kuat bagi umat Muslim untuk tetap mengamalkan sunnah ini.
Tata Cara Sholat yang Benar dan Lengkap
Sholat adalah tiang agama dan merupakan ibadah wajib bagi setiap Muslim. Memahami tata cara sholat yang benar, termasuk posisi dan bacaan, adalah fundamental untuk memastikan sholat diterima oleh Allah SWT. Doa iftitah dengan bacaan Allahu Akbar Kabiro adalah salah satu bagian penting di awal sholat.
- Niat Sholat: Sebelum memulai sholat, niatkan dalam hati jenis sholat yang akan dikerjakan, misalnya sholat Subuh dua rakaat karena Allah Ta’ala. Niat ini merupakan pondasi awal yang membedakan satu ibadah dengan ibadah lainnya. Keikhlasan niat sangat penting untuk diterima atau tidaknya amal ibadah.
- Takbiratul Ihram: Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu, lalu ucapkan "Allahu Akbar". Takbiratul ihram ini adalah takbir pembuka sholat yang mengharamkan segala sesuatu yang tadinya halal di luar sholat, seperti makan, minum, atau berbicara. Mengutip buku Fiqih Islam wa Adillatuhu Jilid 2, takbir ini disebut takbiratul ihram karena setelahnya, hal-hal yang sebelumnya halal menjadi haram.
- Membaca Doa Iftitah: Setelah takbiratul ihram, disunnahkan membaca doa iftitah, seperti bacaan Allahu Akbar Kabiro versi lengkap atau versi lainnya. Doa ini dibaca sebelum membaca surat Al-Fatihah. Meskipun sunnah, doa ini memiliki keutamaan besar dalam menyempurnakan sholat dan merupakan bentuk pengagungan kepada Allah SWT.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Setelah doa iftitah, bacalah Surat Al-Fatihah, yang merupakan rukun sholat dan wajib dibaca di setiap rakaat. Surat ini adalah Ummul Kitab (Induk Al-Quran) dan mengandung pujian serta permohonan kepada Allah.
- Membaca Surat Pendek (Pilihan): Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat pendek dari Al-Qur'an, seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas. Membaca surat pendek ini menambah pahala dan kekhusyukan dalam sholat.
- Ruku': Bungkukkan badan hingga punggung lurus dan kepala sejajar dengan punggung, letakkan kedua tangan di lutut. Bacalah tasbih ruku' "Subhana Rabbiyal Adhim wa bihamdih" tiga kali. Ruku' adalah bentuk kerendahan diri di hadapan Allah.
- I'tidal: Bangun dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu, ucapkan "Sami'allahu liman hamidah". Setelah berdiri tegak, bacalah "Rabbana walakal hamd". I'tidal adalah momen untuk memuji Allah setelah ruku'.
- Sujud: Turunkan badan ke lantai, letakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari kaki di lantai. Bacalah tasbih sujud "Subhana Rabbiyal A'la wa bihamdih" tiga kali. Sujud adalah posisi paling dekat seorang hamba dengan Tuhannya.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Bangun dari sujud pertama, duduk tegak dengan tumit kiri sebagai alas duduk dan telapak kaki kanan ditegakkan. Bacalah doa "Rabbighfirli warhamni wajburni warfa'ni warzuqni wahdini wa 'afini wa'fu 'anni".
- Sujud Kedua: Lakukan sujud kembali seperti sujud pertama.
- Berdiri untuk Rakaat Selanjutnya: Setelah sujud kedua, berdiri kembali untuk rakaat berikutnya. Ulangi langkah 4 hingga 10 sesuai jumlah rakaat sholat.
- Tasyahud Awal (Jika Sholat 3 atau 4 Rakaat): Setelah rakaat kedua, duduk tasyahud awal. Bacalah bacaan tasyahud awal dan shalawat nabi.
- Tasyahud Akhir: Pada rakaat terakhir, duduk tasyahud akhir. Bacalah bacaan tasyahud akhir dan shalawat nabi secara lengkap.
- Salam: Akhiri sholat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh". Salam adalah penutup sholat dan merupakan bentuk doa keselamatan bagi orang lain.
Setiap gerakan dan bacaan dalam sholat memiliki makna yang mendalam, dan melaksanakannya dengan benar akan membawa keberkahan dan pahala yang besar.
Daftar Sumber
1. Mawaidi, Muhammad. 2015. Sudah Sahalat, Kok Tetap Maksiat. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
2. Al-Jaziri, Syeikh Aburrahman. Kitab Sholat Empat Mazhab.
3. Al-Albani, Syaikh Muhammad Nasirrudin. Sifat Shalat Nabi.
4. Situs web resmi Kementerian Agama RI: diy.kemenag.go.id
FAQ
1. Apa itu bacaan Allahu Akbar Kabiro dan apa artinya?
Bacaan Allahu Akbar Kabiro adalah bagian awal dari doa iftitah dalam sholat, yang berarti “Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya.” Kalimat ini merupakan bentuk pujian agung kepada Allah SWT dan digunakan untuk membuka sholat dengan kekhusyukan serta pengagungan.
2. Kapan bacaan Allahu Akbar Kabiro dibaca dalam sholat?
Bacaan ini dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Meskipun bukan bagian dari rukun sholat, membaca doa iftitah yang diawali dengan Allahu Akbar Kabiro sangat dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah.
3. Apakah membaca Allahu Akbar Kabiro wajib dalam sholat?
Tidak wajib, karena hukumnya sunnah. Sholat tetap sah tanpa membaca doa iftitah, namun membacanya sangat dianjurkan karena merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW yang dapat menambah pahala dan kekhusyukan.
4. Apa keutamaan membaca doa iftitah dengan bacaan Allahu Akbar Kabiro?
Keutamaannya antara lain menyempurnakan sholat, mendekatkan diri kepada Allah, membuka pintu langit, serta memperkuat niat ibadah. Bacaan ini juga menjadi sarana refleksi spiritual sebelum memasuki rukun-rukun utama sholat.
5. Apa perbedaan versi singkat dan lengkap dari bacaan Allahu Akbar Kabiro?
Versi singkat hanya memuat pujian kepada Allah secara ringkas, sedangkan versi lengkap mencakup pengakuan keesaan Allah, niat ibadah, serta penyandaran hidup dan mati hanya kepada-Nya. Keduanya sah dan dapat dipilih sesuai kemampuan dan pemahaman.
6. Apakah ada doa iftitah lain selain Allahu Akbar Kabiro?
Ya, Rasulullah SAW juga mengajarkan beberapa versi doa iftitah lain, seperti “Subhanakallahumma,” “Allahumma ba’id,” dan “Allahumma robba Jibroil.” Semua versi ini sah dan merupakan bentuk kekayaan variasi dalam ibadah sholat.
7. Apakah makmum perlu membaca doa iftitah saat berjamaah?
Makmum tidak disunnahkan membaca doa iftitah jika imam sudah memulai bacaan Al-Fatihah, karena tugas makmum adalah mengikuti imam. Namun, jika ada jeda setelah takbir, maka makmum boleh membacanya secara lirih sebelum imam melanjutkan bacaan.