Cuti Lebaran 2025 Berakhir, Yuk Amalkan Doa dari Imam Al-Ghazali agar Diberi Kelancaran Ketika Bekerja

Liputan6.com, Jakarta - Jadwal cuti bersama lebaran 2025 telah berakhir pada Senin (7/4/2025). Sejak Selasa (8/4/2025), karyawan yang bekerja di beberapa sektor telah menjalani aktivitas seperti biasanya. Meskipun memang ada beberapa sektor yang tetap mengharuskan pegawainya bekerja ketika cuti lebaran Idulfitri 1446 H.

Sebagai seorang pejuang nafkah, kembali bekerja setelah libur beberapa hari tidak masalah. Meskipun pada akhirnya akan dihadapi dengan berbagai persoalan di tempat kerja, tapi karena niatnya ibadah mencari nafkah akan dinikmati saja setiap prosesnya.

Ya, sejatinya bekerja juga diniatkan ibadah. Bekerja adalah ikhtiar seorang muslim untuk menjemput rezeki yang sudah Allah takar kepada setiap hamba-Nya. Jika bekerja diniatkan sebagai ibadah, bukan hanya uang yang diperoleh, tapi juga pahala.

Ketika kembali aktif bekerja, ada beberapa bacaan doa yang dapat diamalkan oleh muslim. Amalan-amalan ini pernah dibagikan oleh ulama seperti Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin.

Berikut adalah doa-doa yang dapat dipanjatkan muslim sebelum kembali bekerja setelah cuti lebaran 2025 berakhir. Semoga dengan mengamalkan doa ini Allah permudah dalam setiap pekerjaan kita dan mendapat rezeki yang halal.

Luncuran Guguran Lava Pijar Gunung Merapi -Video Warga-

Mengutip NU Online, Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin membagikan doa berikut ketika memulai aktivitas atau memasuki bidang baru yang akan digeluti. Doa ini dikutip dari kitab suci Al-Qur’an, yakni dalam surah Al-Kahfi dan Thaha.

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي

Rabbanā ātinā min ladunka rahmatan, wa hayyi’ lanā min amrinā rasyadan. (Surah Al-Kahfi ayat 10),

Rabbisyrah lī shadrī, wa yassir lī amrī. (Surat Thahā ayat 25-26).

Artinya, “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku.”

 بسم اللّه على نفسي ومالي وديني، اللّهمّ رضّني بقضاءك وبارك لي فيما قدّرلي حتّى لَا ٱحبَّ تعجِيلَ مَا أخّرت ولَا تأْخير ما عجّلتَ 

Bismillahi 'ala nafsi wa mali wa dini. Allahumma Raddhini bi qada'ika wabarik li fima quddira li hatta la uhibba ta'jila ma akhkharta wa la ta'khira ma 'ajjalta.

Artinya,” Dengan menyebut nama Allah, atas diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ridha (menerima atas ketetapan-Mu serta berkahilah aku atas rezeki yang Engkau tentukan sehingga aku tak tergesa-gesa meminta sesuatu Engkau tunda, atau menunda-nunda sesuatu yang Engkau hendak segerakan.”

Wallahu a’lam.