Daftar 13 Kendaraan yang Disita KPK dari Kasus Korupsi Kementerian Ketenagakerjaan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 13 kendaraan diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari hasil penggeledahan sejumlah rumah dalam kasus suap pengurusan rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Seluruh kendaraan tersebut telah dipindahkan ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) pada Senin, 26 Mei 2025.

"Sejumlah 11 kendaraan roda empat dan dua kendaraan roda dua yang telah diamankan oleh tim penyidik KPK," ucap Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Senin.

Mobil

1. BMW Z3 berwarna merah

2. BMW 320i putih

3. Honda Civic abu-abu

4. Wuling Air ev sebanyak dua unit, masing-masing berwarna pink dan putih

5. Honda Brio merah

6. Honda HR-V hitam

7. Mitsubishi Xpander hitam

8. Toyota Innova hitam

9. Mitsubishi Pajero Dakar hitam

10. Honda WR-V abu-abu

Motor 

1. Vespa Primavera berwarna biru

2. Honda ADV berwarna putih. 

Adapun 13 jenis kendaraan tersebut disita KPK dari delapan lokasi penggeledahan. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa delapan lokasi tersebut terdiri atas satu kantor Kementerian Ketenagakerjaan dan tujuh rumah milik pihak-pihak yang diduga terkait dalam perkara yang sedang diselidiki.

Penggeledahan pertama dilakukan KPK pada 20 Mei 2025. Saat itu, lembaga antirasuah menyasar kantor Kemenaker dan satu rumah. Dari kegiatan tersebut, tiga unit kendaraan roda empat diamankan. Keesokan harinya, pada 21 Mei, tim penyidik menggeledah dua rumah lain dan menemukan tiga unit mobil serta satu unit kendaraan roda dua. 

Pada 22 Mei, KPK kembali melakukan penggeledahan di tiga rumah. Dari lokasi tersebut, KPK menyita dua kendaraan roda empat. Penggeledahan terakhir dilakukan pada Jumat, 23 Mei 2025, KPK kemudian menyita empat kendaraan dari dua sumber berbeda. Sebanyak dua unit mobil diserahkan berdasarkan keterangan saksi, sementara satu mobil dan satu motor diperoleh dari hasil penggeledahan di rumah pihak terkait.

Seluruh kendaraan yang telah disita tersebut lalu dipindahkan ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) untuk menjaga keamanannya sekaligus memastikan kondisi fisiknya tetap terawat. Menurut Budi, langkah ini bertujuan untuk mendukung optimalisasi pemulihan aset atau asset recovery.

Dengan menjaga kondisi aset yang disita, diharapkan nilai ekonomisnya tetap terpelihara, sehingga aset tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal saat dilelang atau dihibahkan. "Nilai ekonomisnya bisa tetap terjaga sehingga aset recovery atau pemulihan keuangan negara dari penegakan hukum dan korupsi dapat kita lakukan secara optimal," kata dia.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan delapan tersangka pada persoalan dugaan korupsi pengurusan rencana penggunaan tenaga kerja asing di lingkungan Kemnaker. Kendati demikian, dia menyatakan belum bisa menyampaikan latar belakang dari delapan tersangka tersebut, apakah dari pihak penyelenggara negara, pihak swasta, atau lainnya. 

“Saat ini sudah ada delapan orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini,” ujar Budi saat memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025.