Hotman Paris Mau Bangun Masjid di Bekasi, Begini Kata Buya Yahya soal Nonmuslim Bikin Masjid

14 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Langkah mengejutkan datang dari Hotman Paris Hutapea, pengacara ternama tanah air, yang menyampaikan niatnya untuk membangun sebuah masjid di Bekasi. Kabar tersebut sontak mengundang perhatian publik dan menjadi pembahasan hangat di berbagai media sosial.

Hotman Paris yang nonmuslim dikenal sebagai figur flamboyan yang sering tampil dengan gaya hidup mewah dan penampilan nyentrik. Namun di balik itu, ia menyatakan keinginannya untuk berkontribusi dalam pembangunan sarana ibadah umat Islam.

Dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya pada 9 Maret 2025, Hotman mengumumkan bahwa dirinya sedang mencari lokasi strategis untuk pembangunan masjid. Ia menyebut motivasinya adalah bentuk penghormatan kepada para sahabat Muslim yang selama ini telah banyak membantunya.

"Hotman memiliki keinginan untuk membangun sebuah masjid. Halo semuanya, belakangan ini beberapa hari lalu saya mencari lokasi tanah yang strategis untuk dibangun masjid karena banyak rekan-rekan yang beragama Islam telah membantu saya," ucapnya dalam video tersebut, dikutip Sabtu (26/4/2025).

Menanggapi fenomena ini, sebelumnya dai kondang pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, pernah memberikan penjelasan mengenai hukum pembangunan masjid oleh orang non-Muslim.

Dalam sebuah majelis ta’lim yang diasuhnya, Buya Yahya mendapat pertanyaan dari salah satu jamaah mengenai hukum apabila masjid dibangun oleh seorang nonmuslim.

Dikutip Jumat (26/04/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial, Buya Yahya memberikan penjelasan yang lugas dan menenangkan.

Simak Video Pilihan Ini:

Jenazah Nelayan Dievakuasi dari Perairan Nusakambangan Cilacap

Apakah Sah untuk Sholat?

Buya Yahya menegaskan bahwa jika seorang nonmuslim membangun masjid bukan karena ingin merendahkan, melainkan sebagai bentuk penghormatan atau kebaikan, maka hal tersebut tidak menjadi masalah dalam Islam.

Masjid yang dibangun oleh orang yang tidak beragama Islam tetap sah digunakan untuk sholat, selama niat pemberiannya baik dan tidak dalam rangka penghinaan terhadap agama.

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa pemberian dari orang non-Muslim untuk kepentingan Islam, termasuk pembangunan masjid, boleh diterima jika dilakukan dengan cara yang terhormat.

Menurutnya, jika seseorang dari luar Islam menunjukkan kepedulian dan memberikan hartanya dengan niat baik, maka umat Islam tidak perlu ragu untuk menerimanya.

Toleransi antarumat beragama, kata Buya Yahya, tidak berarti harus menyamakan ajaran, tetapi menghargai perbedaan dan kebaikan yang datang dari siapa pun.

Ia pun menambahkan bahwa selama agama non-Islam tidak melarang umatnya memberikan bantuan kepada Islam, maka hal tersebut sah dan dapat diterima sebagai bentuk kebaikan bersama.

Namun jika dalam ajaran agama mereka terdapat larangan memberi bantuan untuk pembangunan tempat ibadah agama lain, maka umat Islam juga tidak perlu merasa tersinggung.

Tindakan yang Perlu Diapresiasi

"Kalau ternyata agama mereka melarang, kita nggak boleh marah dong. Karena memang agama itu ada kekhususan masing-masing," ujar Buya Yahya dalam penjelasannya.

Menurut Buya Yahya, tindakan seperti yang dilakukan oleh Hotman Paris merupakan bentuk penghargaan dan kebaikan, serta patut diapresiasi.

Ia menyebut bahwa seseorang yang membangun masjid, meskipun bukan Muslim, tetap akan mendapatkan balasan kebaikan di dunia atas amalnya itu.

"Bangun masjid pada dia non-Muslim, maka itu adalah kebaikan bagi dia, akan dibalas di dunia dengan kebaikan," ucap Buya Yahya dengan penuh harap.

Apalagi jika niat membangunnya didasari atas rasa kasihan, perhatian, atau penghormatan kepada umat Islam, maka hal tersebut menunjukkan kelembutan hati.

"Masya Allah, lembut hati seperti itu. Semoga Allah berikan pada kita kelembutan hati," lanjut Buya Yahya di akhir tausiyahnya.

Penjelasan Buya Yahya menjadi jawaban atas pertanyaan banyak pihak mengenai polemik keabsahan masjid yang dibangun oleh non-Muslim.

Dalam suasana yang kerap diwarnai prasangka antar kelompok, sikap saling menghargai dan menghormati seperti yang dicontohkan Hotman Paris menjadi angin segar toleransi.

Dengan pemahaman yang bijak dan pandangan terbuka seperti yang disampaikan Buya Yahya, umat Islam diajak untuk melihat sisi kebaikan dari setiap niat baik, siapa pun pelakunya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |