Sholat Pakai Sarung atau Celana Sirwal, Lebih Utama Mana? Ustadz Abdul Somad Paparkan Gambarannnya

15 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Persoalan mengenai pakaian yang terbaik untuk digunakan saat sholat masih menjadi perhatian di kalangan umat Islam. Salah satu pertanyaan yang cukup sering muncul adalah soal penggunaan sarung dan celana sirwal ketika melaksanakan ibadah sholat. Ini cukup menggelitik.

Banyak orang bertanya-tanya, apakah sholat menggunakan sarung lebih utama dibandingkan dengan celana sirwal? Saat menggunakan sarung ketika sujud, ada kekhawatiran bagian tubuh yang semestinya tertutup justru terlihat dari belakang.

Pertanyaan tersebut akhirnya dijawab secara lugas oleh dai kondang, Ustadz Abdul Somad, dalam salah satu kajiannya. Ia menjelaskan secara rinci tentang hukum memakai sarung atau celana ketika sholat, terutama dari segi aurat dan kehati-hatian.

Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS), pakaian yang digunakan saat sholat harus memperhatikan aurat dengan cermat, terutama ketika melakukan gerakan-gerakan seperti sujud yang dapat membuka bagian tubuh tertentu jika tidak berhati-hati.

Dikutip Jumat (26/04/2025) dari tayangan video di kanal YT @storyhidup792, UAS menyampaikan bahwa posisi kaki ketika sujud juga memiliki pengaruh terhadap kemungkinan terbukanya bagian tubuh seperti betis dan pangkal paha.

Ia menjelaskan bahwa dalam mazhab Syafi’i, posisi kaki saat sujud biasanya direnggangkan, sebagaimana saat berdiri dalam sholat. Ini menjadi salah satu alasan mengapa sarung yang longgar bisa menyebabkan aurat terlihat jika tidak ditopang oleh celana dalam.

“Di antara yang mengatakan waktu sujud itu ujung kaki dirapatkan, di antara sebabnya adalah supaya tak nampak celah betis dan pangkal paha,” ucap Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya.

Simak Video Pilihan Ini:

Kendala Evakuasi 8 Pekerja di Sumur Tambang Emas Banyumas, Debit Air Tak Kunjung Turun

Ideal Menurut Ustadz Abdul Somad

Oleh karena itu, menurutnya, cara terbaik agar tetap aman dalam sholat adalah menggunakan sirwal atau celana panjang tipis di balik sarung, sebagaimana yang biasa dilakukan oleh banyak masyarakat Timur Tengah maupun Betawi.

Pakaian seperti ini dinilai lebih aman karena menutup aurat dengan sempurna saat semua gerakan sholat dilakukan, termasuk sujud yang dapat menyebabkan kain sarung menegang atau tersingkap.

Ustadz Abdul Somad juga menambahkan bahwa orang yang menggunakan jubah pun tetap memakai celana panjang di dalamnya. Ini menunjukkan pentingnya menjaga aurat dalam setiap posisi sholat.

“Orang pakai jubah itu tetap pakai celana kain di dalam. Orang Betawi ada celana batik, kain tipis. Itu tuh paling bagus,” jelasnya.

Namun demikian, apabila seseorang hanya menggunakan sarung dan tidak memakai celana dalamnya, maka disarankan untuk merapatkan kedua kaki saat sujud agar bagian betis dan pangkal paha tetap tertutup.

Jika dalam kondisi seperti itu masih ada bagian betis yang terlihat, maka sholatnya tidak otomatis batal. Hal ini disebabkan karena yang terlihat bukan bagian inti dari aurat, dan bahkan kadang hanya terlihat jika sengaja dilihat dari belakang.

“Kalau antum tidak pakai celana kain di dalam, maka waktu sujud itu dirapatkan kaki supaya tertutup betis dan pangkal paha,” ucapnya lagi.

Prinsip Aurat Tertutup dan Kehati-hatian

Ustadz Abdul Somad juga menjawab kemungkinan terburuk jika kain sarung terbuka saat sujud. Menurutnya, sholat tidak batal selama bagian yang terlihat bukanlah bagian inti aurat seperti ujung lutut atau paha.

“Apakah batal shalatnya? Tak batal. Kenapa? Karena tidak terlihat ujungnya. Yang terlihat tuh betis. Itupun kalo ngintip,” tegasnya disambut tawa jamaah.

Ia mengingatkan bahwa ibadah seperti sholat harus dilaksanakan dengan ikhtiar terbaik, termasuk dalam memilih dan mengenakan pakaian yang tepat dan aman.

“Kalau tak diintip, gak bakal tampak. Tapi kita harus berikhtiar dalam beribadah biar lebih hati-hati,” tambahnya lagi.

Penjelasan ini memberikan pemahaman lebih luas kepada umat Islam tentang pentingnya kehati-hatian dalam berpakaian ketika sholat.

Dengan mengetahui hukum dan anjuran tersebut, umat Islam dapat melaksanakan ibadah dengan lebih nyaman dan khusyuk tanpa rasa was-was.

Ustadz Abdul Somad juga mendorong umat untuk memahami lebih dalam ajaran fikih agar bisa lebih bijak dalam menjalani setiap aspek ibadah, termasuk dalam hal berpakaian.

Dengan begitu, umat Islam diharapkan bisa melaksanakan sholat dengan rasa aman, tertib, dan penuh rasa tanggung jawab terhadap aurat dan kesopanan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |