Kebiasaan Nabi Muhammad sebelum Tidur yang Penting Ditiru, Lakukan Audit Harian

1 day ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan Nabi Muhammad SAW tidak hanya menjadi contoh dalam aspek besar seperti dakwah dan kepemimpinan, tapi juga dalam rutinitas keseharian yang tampak sederhana namun penuh hikmah. Salah satunya adalah kebiasaan sebelum tidur.

Menjelang tidur, Nabi memiliki pola yang sangat teratur. Semua aktivitasnya di malam hari sudah diukur sedemikian rupa agar bisa tidur tepat waktu, baik jika hendak bangun lebih awal, tengah malam, atau akhir malam.

Durasi tidurnya pun disesuaikan dengan aktivitas sebelumnya. Semakin sedikit kegiatan setelah Isya, maka semakin awal waktu tidur yang dipilih Nabi. Ini menjadi kunci mengapa Nabi bisa bangun malam tanpa merasa berat.

Ulama Muhammadiyah Ustadz Adi Hidayat, atau yang akrab disapa UAH, menjelaskan bahwa kebiasaan Nabi usai sholat Isya sangat sederhana dan penuh makna. Tidak banyak kegiatan dilakukan setelah itu, hanya diskusi ringan dengan keluarga lalu beristirahat.

“Kalau kita pelajari hadis-hadis Nabi, setelah Isya itu waktunya istirahat. Nabi hanya berbicara sebentar dengan istri, mengevaluasi hal-hal ringan, lalu langsung tidur,” ungkap UAH, dikutip Kamis (24/4/2025).

Hal pertama yang dilakukan Nabi adalah memperbanyak istighfar. Jumlahnya bahkan disebutkan dalam hadis antara 70 hingga 100 kali menjelang tidur. Ini bukan sekadar rutinitas, tapi bentuk introspeksi diri yang sangat dalam.

Istighfar tersebut menjadi pengingat bahwa setiap manusia memiliki potensi salah, dan malam hari adalah waktu terbaik untuk meminta ampun kepada Allah atas segala kekhilafan yang terjadi di siang hari.

Simak Video Pilihan Ini:

Begal Watukumpul Pemalang Tertangkap, Ini Motifnya

Lakukan Ini untuk Audit Harian

Selain istighfar, Nabi juga mengevaluasi aktivitas dunia dan akhirat yang telah dilakukan seharian. Misalnya dalam ibadah, berapa kali salat dilakukan secara berjamaah, dari Subuh hingga Isya.

“Ini bentuk audit harian, kalau tadi Subuh berjamaah, Dzuhur berjamaah, tapi Ashar sendirian, itu dicatat. Malam itu juga dikaji. Esoknya diperbaiki,” ujar UAH, dalam ceramahnya yang dikutip Kamis (24/04/2025) dari tayangan video di kanal YT @KontenIslamiTV.

Evaluasi itu tidak hanya fokus pada ibadah ritual, tapi juga kegiatan duniawi. Bagaimana seseorang bersikap di kantor, bagaimana berinteraksi dengan orang lain, semua dibawa ke dalam muhasabah sebelum tidur.

UAH menjelaskan bahwa evaluasi ini bukan untuk menyalahkan diri sendiri, tapi agar ada peningkatan kualitas amal setiap harinya. Hal ini sesuai dengan ajaran bahwa seorang Muslim hari ini harus lebih baik dari kemarin.

Rutinitas sebelum tidur ini menjadikan tidur seorang Muslim bukan hanya istirahat fisik, tapi juga penyegaran jiwa dan semangat untuk hari esok.

Nabi tidak hanya menjadikan tidur sebagai jeda, tapi juga awal dari persiapan hari berikutnya. Karena itu, istighfar dan evaluasi menjadi ritual utama sebelum terpejam.

Kebiasaan ini juga menunjukkan bahwa malam bukanlah waktu yang dihabiskan untuk hal sia-sia. Justru, malam adalah momen untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri pada Allah.

Ikuti Sunah yang Aplikatif Ini

UAH juga mengingatkan bahwa jika umat Islam mau membiasakan diri dengan pola hidup Nabi ini, maka akan terbentuk pribadi yang disiplin dan penuh visi, tidak asal menjalani hari.

Ketenangan tidur juga menjadi buah dari muhasabah yang dilakukan. Ketika seseorang telah menyesali kesalahan dan berniat memperbaikinya, tidur pun menjadi lebih tenang.

Ini adalah bentuk sunnah yang sangat aplikatif. Tidak butuh waktu lama, namun efeknya luar biasa dalam membentuk karakter Muslim yang lebih matang dan bijak.

UAH menyampaikan bahwa banyak umat Islam yang lalai pada malam hari, terlalu banyak kegiatan dunia yang akhirnya mengganggu kualitas tidur dan esok harinya.

Dengan mengikuti kebiasaan Nabi sebelum tidur, seseorang tidak hanya akan mendapatkan pahala karena mengikuti sunnah, tetapi juga akan memperbaiki kualitas hidup secara menyeluruh.

UAH menutup ceramahnya dengan ajakan, “Yuk, mulai malam ini coba biasakan seperti Nabi. Istighfar dulu, evaluasi ibadah, lalu tidur. Esok hari akan jauh lebih baik, insya Allah.”

Rutinitas malam yang dipenuhi muhasabah dan istighfar akan mengantar seorang Muslim pada kehidupan yang lebih berkah, baik di dunia maupun akhirat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |