TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia menawarkan akses lebih dari 65.000 kursus gratis bagi seluruh warga negara-negara anggota ASEAN untuk pengembangan keterampilan melalui inisiatif Pekan Pelatihan Nasional (NTW) yang berlangsung pada 14 hingga 21 Juni 2025.
Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia Steven Sim Chee Keong dalam keterangan tertulisnya pada Rabu 28 Mei 2025 seperti dilansir Antara, mengatakan inisiatif itu diharapkan dapat menjangkau setidaknya lima juta peserta dari seluruh kawasan, dengan perkiraan nilai pelatihan lebih dari US$600 juta atau sekitar Rp9,7 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kursus gratis secara luring maupun daring tersebut mencakup kecerdasan buatan, transformasi digital, teknologi hijau, kepemimpinan dan keterampilan lunak.
Program pelatihan tersebut berasal dari kontribusi dari platform dan lembaga global terkemuka termasuk Microsoft, Udemy, Awantec, Alibaba Cloud, dan penyedia pelatihan terkemuka Malaysia.
Prakarsa itu melengkapi platform unggulan lainnya di bawah bendera Tahun Keterampilan ASEAN (AYOS) 2025.
Ini termasuk Konferensi Pasar Pelatihan ASEAN pada Juli, Konferensi Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan (TVET) ASEAN pada Agustus, dan Forum Keterampilan Global yang puncaknya berupa Forum Menteri Tenaga Kerja ASEAN untuk Pengembangan Modal Manusia pada Oktober 2025.
Steven Sim mengatakan keberhasilan jangka panjang ASEAN bergantung pada kemampuannya untuk bergerak melampaui model ekonomi tradisional dan merangkul industri digital, hijau, dan bernilai tinggi di masa depan.
“ASEAN tidak lagi cukup menjadi pusat perbelanjaan dunia. Kita sekarang harus menjadi mesin inovasinya, didukung oleh bakat terampil, kemitraan yang tangguh, dan tujuan bersama,” katanya.
Malaysia menyambut semua warga negara ASEAN untuk berpartisipasi dalam kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini untuk meningkatkan keterampilan mereka, memperluas wawasan mereka, dan membantu membangun tenaga kerja ASEAN yang siap menghadapi masa depan, ujar dia.